SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Wednesday, December 27, 2017

AKU JADI PELAMPIASAN TUKANG KEBUN KU




Agar ku katakan dulu tentang saya, supaya kalian miliki deskripsinya. Tinggiku 147cm, beratku cuma 45kg, kulitku putih mulus tanpa ada cacat sekecil apa pun, maklum, saya anak keturunan chinese yang begitu tertangani. saya anak tunggal yang paling disayangi yang dapat di katakan agak ‘kuper’, karena lingkunganku yang selamanya dibatasi oleh ke-2 ortu ku. rekan-2x ku juga cuma sebagian, itupun beberapa cewek semuanya. 


Jadi pengetahuanku tentang kehidupan sedikit sekali, terlebih tentang seks, dapat di katakan 0 besar. hingga usia seginipun saya tidak sempat tahu apakah itu seks, kehamilan, kontol anak laki, ciuman, dan lain-lain. selebihnya bayangin saja sendiri begitu ‘kuper’nya saya ini.

LIHAT JUGA = MALAM PERTAMA KU

Ok, saya teruskan ceritaku. Dirumahku yang lumayan besar itu, cuma ada saya serta pembantu-2x ku. yang 2 orang yaitu pembantu rumah tangga, yang satu Bi Yem, orangnya telah tua banget, tengah nya ialah cucunya yang berusia 1 th. di bawah umurku, 13 thn, panggilannya No, yaitu kacungku. 

Seseorang sekali lagi yaitu tukang kebunku yang telah tua, Pak Mat, umurnya telah sekitaran 65 th., serta seseorang sekali lagi sopir papaku, namanya Bang Jun, umurnya sekitaran 30 tahunan. Tersebut isi rumahku waktu ortuku tidak di rumah.

Disuatu hari, saya pulang dari sekolah, ke-2 ortuku telah melancong keluar negeri sekali lagi untuk saat yg tidak pasti. sopirku minta ijin untuk pulang dikarenakan ada satu masalah, bi Yem sepagian pergi dengan cucunya untuk menengok saudaranya di Tangerang sepanjang 1 hari. Jadilah saya serta pak Mat berdua saja.

Usai makan siang, saya duduk-2x di halaman belakangku yang luas. Di sana pak Mat tengah menyirami kebun. Iseng-2x saya jalan-2x didekat pak Mat, serta kugoda dia dengan mencapai selang airnya. Bingung dikarenakan air tidak keluar, dia saksikan kebelakang da ketahuan kalau selang airnya tengah ku injak, sesudah injakkan kulepas, pak Mat mengarahkan air yang sudah menyembur barusan ke arahku sembari ketawa-tawa.

Tapi apa yg berlangsung, air membasahi badan serta kausku, ketika itu saya cuma kenakan kaus panjang hanya atas lutut, tanpa ada kenakan BH, cuma celana dalam saja. Kontan, bentuk badanku tampak terang dari balik kausku tsb. Buah dadaku yg cukup besar untuk ukuran badan serta umurku itu tampak terang sekali menantang, pikirkan, 32B dengan tinggiku yg cuma 147cm serta agak ceking, maklum, bagaimana sich badan anak wanita yg masih tetap SMP. 

Badanku yang masih tetap begitu muda serta ranum belum juga tersentuh itu, dipandangi oleh pak Mat dengan melongo. Tak tahu bagaimana awalnya, tahu-2x pak Mat sudah mendekati ku serta meremas buah dadaku, saya cuma dapat diam serta bengong krn saya tidak sempat diperlakukan begitu terlebih dulu. pak Mat yaitu tukang kebun keluarga kami yg sudah lama turut keluargaku, dapat di katakan, dia telah ada mulai sejak saya masih tetap bayi. 

Jadi, keluarga kami begitu mem-percayainya. pak Mat berkata ‘non, susu non besar juga yah…, enak tidak diginiin? ’ sembari tangannya selalu meremas-remas susuku. Saya yg belum juga tahu apa yg tengah dikerjakannya menjawab ‘agak geli pak, tapi koq enak ya… pak Mat tengah mijitin saya yahh? ’ tanyaku manja. ‘iya. kan dari kecil pak Mat yg ngerawat anda. 

Ingin tidak pa Mat ajarin suatu hal? ’ tanyanya. ‘ajarin apa sich, pak? ’ tanyaku polos. ‘setiap anak yang ingin dewasa mesti diajarin ini agar kelak tidak malu ama teman-2x anda, ingin tidak? ’ desaknya. ‘iya deh’ sahutku. Tanpa ada banyak bicara sekali lagi, pak Mat mengajakku ke biliknya di ujung halaman belakang rumahku yg besar itu. Memanglah bilik untuk pegawai kami ada diujung belakang rumahku.

Sesudah masuk kebiliknya, dia tutup pintunya lantas dikuncinya dari dalam. ‘non tahu apakah itu kontol? ’ pancingnya. ‘apa sich kontol itu, pak Mat. koq saya tidak sempat dengar sich? ’ tanyaku dengan muka serius. Kemudian dia melepas semua baju serta celananya hingga telanjang bulat. saya yang masih tetap polos itu diam saja sembari mencermati dengan cermat, saya sekalipun tidak tahu kalau saya juga akan memperoleh pengalaman yg tidak terlupakan hingga saat ini. 

Sesudah telanjang, dia menggenggam kontolnya serta perlihatkan padaku, ‘Nah, ini yaitu kontol, non. Semuanya anak yg ingin dewasa mesti tahu ini. tidak cuma tahu tapi harus juga merasakannya. cobalah non pegang, kelak saya sampaikan lagi’ katanya sembari gemetar menahan nafsu. Saya cobalah pegang kontolnya yang besar itu, ya ampun saya nyaris tidak bisa memegangnya dengan ke-2 tanganku. ‘Sekarang cobalah kocokkan seperti ini’ sembari berikan contoh’ saya kerjakan perintahnya, kukocok kontolnya dengan gemas, habis semakin lama semakin besar serta panjang sich. ‘Nah, non sempat ngemut permen kan? cobalah saat ini kau jalankan begitu pada kontolku’ nadanya makin bergetar. 

Dia berdiri selain tempat tidurnya serta saya duduk selain tempat tidurnya sembari menuntun kontol yg ada pada genggamanku ke arah mulut ku yg mungil serta merah itu. Saya masukan dalam mulutku dengan sulit payah, besar sekali fikirku. jadi kujilati dahulu kepala kontolnya dengan cermat. pak Mat mendesah-2x sembari mendongakkan kepalanya. kutanya ‘kenapa pak, sakit ya, maafkan saya pak. ’ ‘ah tidak koq, jadi enak sekali lho, terusin, terusin, jangan sampai berhenti, kelak jikalau kau masukan dalam mulutmu, kontol ku jangan sampai terserang gigimu yah, terusin’ katanya sembari merem melek kesenangan. 

Saya lanjutkan aksiku, saya jilatin kontolnya dimulai dari kepala kontolnya hingga ke pangkal batang, saya terusin ke buah pelirnya, semuanya saya jilatin seperti saya jilatin permen kegemaran ku, saat ini saya cobalah untuk memasukkan dalam mulutku sekali lagi, telah dapat masuk, telah licin terserang ludahku, saya mulai suka pada ajarannya. Pak Mat memegangi kepalaku dengan satu tangannya sembari memaju-mundurkan pantatnya, seperti orang ngentot. Tengah tangan satunya sekali lagi meremas susuku sisi kanan. 

Pergerakannya makin lama semain cepat, pada akhirnya dia berkata ‘aduh non, sebentar sekali lagi saya ingin keluarin pejuh ku, kelak kau rasakan bagaimana rasa-rasanya yah. kemudian mesti kau telan’ perintahnya, tapi belumlah lama dia berkata itu, saya rasakan satu cairan keluar dari kontolnya, rasa-rasanya aneh, kurasakan lagi lantas kutelan dengan 2 kali telan dikarenakan pejuhnya nyatanya banyak. ketika pejuhnya keluar, terdengar nada pak Mat menggeram keras serta panjang. ‘ Nnnnggghhh……. ggnnnnnhh…. hhhkkkkhh…’

‘Aduh non, enak sekali mulutmu itu. kontol pak Mat enak tidak? ’ tanyanya dengan terputus-2x kenikmatan. ‘Mmmhh, enak pak. pejuh nya juga enak, saya tidak sempat makan begini, ada sekali lagi tidak pak? ’ tanyaku kurang bahagia. ‘sebentar sekali lagi non juga akan rasakan yag lebih enak dari barusan, ingin tidak? ’ tanyanya sembari melepasi kaus serta celana dalamku. sesudah saya telanjang, dia tidurkan saya di atas ranjangnya, sembari susuku diremasnya selalu. 

Dia jilati semua badanku, dimulai dari ujung kepala hingga ujung kaki. dijilatinya juga semua bongkah susuku, disedotnya pentilku hingga saya gemetar. Kakiku serta ke-2 pahaku yg mulus itu dibukanya sembari dielus-2x dengan satu tangan masih tetap di susuku. Kemudian memekku dijilatin dengan lidahnya yg kasar. wuihh rasa-rasanya tidak keruan, geli banget deh, rasa-rasanya ingin pipis. Tidak cuma bibir memekku saja yg dijilatinnya, tapi lidahnya juga masuk kelubang memekku, saya jadi menggelinjang-2x tidak termonitor, wajahku merah sekali sembari terdongak keatas. 

Disamping itu diapun naik ke atas ranjang sembari mengarahkan kontolnya ke wajahku, saya tahu apa yg dikehendakinya, ku pegang kontolnya yg telah agak mengecil. kusedot sekali lagi kontolnya, masih tetap ada sisa pejuhnya diujung kepala kontolnya, kujilatin. Jadi tempat ku ada dibawahnya sembari menjilati kontolnya, dia ada di atas ku sembari memasukkan lidahnya kelubang memekku. Sesudah kontolnya telah keras serta panjang sekali lagi, serta memekku telah banjir dengan ludahnya, dia cabut kontolnya dari mulutku.

Dia berbalik tempat, saat ini berwajah di atas wajahku, serta kontolnya menghadap ke memekku. Pak Mat berkata ‘non juga akan rasakan sakit sedikit, tapi kemudian non juga akan rasakan kesenangan yg mengagumkan. Non kuat menahan sakit kan? ’ saya berasa ditantang serta menjawab singkat ‘kuat pak’.

Kemudian dia mulai memasukkan kontolnya yg besar serta panjang itu ke lubang memekku. pantatnya makin didorong serta didorong, hingga saya merem menahan sakit serta perih di memekku. kemudian dia gerakkan kontolnya keluar serta masuk dimemekku yg masih tetap sempit itu. ‘wuah, non, sempit benar memekmu, hingga sakit kontolku dibuatnya, ini memanglah rizkiku, bisa memek gadis sekecil dirimu, tidak sempat terbayang dipikiranku saya juga akan nikmati badanmu, keperawananmu, memekmu yg sempit ini, nyatanya ngentot dengan anak juragan lebih enak dari semuanya. ooohhhh…. mmhhh…aaahhh…. ’ pak Mat menggumam tidak keruan.

Saya mulai rasakan nikmat yg tidak terkatakan, mengagumkan enak sekali rasa-rasanya. dengan perasaan saya gerakkan pantatku ke kanan serta ke kiri, ikuti pergerakan kontolnya yg keluar masuk, wuihh lebih nikmat. kulihat muka pak Mat yg telah tua serta kempot itu terasanya nikmati sekali gesekkan kontolnya dilubang memekku itu. 

Jika ada yang lihat peristiwa itu, tentu mereka akan menduga kalau saya tengah diperkosa oleh orang-tua itu, dikarenakan bila diliat fisiknya, saya lebih pas jadi cucunya, umurnya telah 65thn, tengah umurku baru 14thn, berwajah serta badannya telah keriput serta kempot, kulitnya kasar serta hitam dikarenakan seringkali terbakar matahari, diluar itu dia juga orang pribumi. Tengah badanku yg masih tetap muda ini, putih bak pualam, dikarenakan saya seseorang putri seseorang boss, keturunan chinese, tertangani bersih, kulitku mulus, muka ku yg imut ini cantik seperti anak orang jepang. Benar-benar kombinasi yg begitu tidak sama, 

Tapi kalau diliat lebih dekat, nyatanya si orang-tua itu tidak memperkosaku, badannya yg hitam ada diatas badanku yang putih mulus, bergoyang-goyang maju mundur, kepalanya mencermati kontolnya sendiri yang tengah keluar masuk dilubang memek seseorang anak kecil baru berumur 14 thn, anak juragannya sendiri, seseorang anak keturunan chinese, rupanya dia tidak mengerti bagaimana untung nasibnya memperoleh peluang mencicipi badan anak juragannya yang masih tetap perawan itu.

Tak lama kemudian, pak Mat mengajak ganti tempat, saya pasrah saja. Saya dimintanya nungging seperti anjing, serta dia menyodokkan kontolnya dari arah belakang ke memek ku. Sangat nikmat permainan ini fikirku. ‘Ennngghh… mmhh.. mmmhh…’ desahnya tidak keruan. Terakhir saya baru tahu kalau pak Mat sudah menduda sepanjang 7 th. ditinggal istrinya wafat. layak saja dia melampiaskan nafsunya padaku, yang cocoknya jadi cucunya itu.

Sembari menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, kalian tentu tidak paham bagaimana nikmatnya rasaku ketika itu. sepanjang badanku dinikmatinya, saya sudah menjangkau puncak hingga 4 kali, hingga lemas badanku dibuatnya. Tapi pak Mat tak ingin tahu, dia terus mengerjakan badanku dengan nikmat.

Tidak kurang dari 15 menit di genjot badanku dari belakang begitu, kemudian dia cepat-cepat terlepas kontolnya dari memekku serta memasukkan kemulutku sembari mengerang keras. Saya tahu apa yg dikehendakinya, saya sedot keras kontolnya, pejuhnya muncrat di dalam mulutku berkali-kali, banyak. ‘crottt, croooth.., crooootttthh…’ nyaris penuh oleh pejunya mulutku dibuatnya. saya sedot sekali lagi hingga habis, wah enak sekali, saya semakin punya kebiasaan makan pejuhnya, serta rasa-rasanya lebih merasa nikmat. Terlebih saya begitu sukai lihat reaksi nya waktu pejuhnya keluar. Saya berasa memekku agak membengkak karena disodok oleh kontol pak Mat yg besar itu.

Sesudah istirahat sebagian menit, dia ajukan pertanyaan padaku ‘gimana non? enak kan? ’, ‘enak sekali pak, rasa-rasanya sangat nikmat, tidak bisa dilukiskan dengan kata-2x’ sahutku. ‘Kapan-2x sampaikan saya sekali lagi ya, pak? bisa kan? ’ tanyaku polos, pak Mat terperanjat ‘wah, non ingin sekali lagi yah? bisa, bisa, setiap saat non ingin, panggil saja pak Mat. 

Tapi non jangan sampai katakan siapapun juga ya. kelak saya tidak dapat mengajarkan non yg beda lho. ’ dalam hati pak Mat berfikir, wah, lumayan juga jikalau saya dapat nikmati badannya sehari-hari, saya bisa saja muda sekali lagi, nih. Sembari memandangiku serta badanku, dia berkata dalam hati, tidak sempat terbayangkan olehku akan dapat memperoleh keperawanan serta nikmati badan non-ku, anak juraganku sendiri, walau sebenarnya saya tahu dia dari kecil. 

Ternyata nikmat juga badannya yg mungil ini, tahu gini telah dari usia 12 dahulu semestinya kunikmati badannya. Udah putih, mulus, tanpa ada cacat sedikitpun bak pualam, berwajah yg cantik mungil, mulutnya yg kecil serta selamanya merah, hmmm, nyatanya enak juga ngentot dengan anak kecil, terlebih keturunan chinese, kaya’an nya lebih hot deh, buat kontolku jadi lebih muda serta fresh saja, fikirnya.

Sesudah kenakan pakaian, saya kembali kekamarku serta tertidur kelelahan. Sesudah peristiwa hari itu, saya seringkali di entot pak Mat, dimanapun, di kamarnya, dikamarku sendiri, diruang tamu, digudang, di dapur, bahkan juga di kamar mandi meskipun, pokoknya dimanapun serta di mana ada peluang, pak Mat tidak menyia-2xkan badanku yg mungil itu. Serta saya makin lama makin ketagihan kontolnya.

Akhir-2x ini saya baru sadar kalau saya sudah menyerahkan keperawananku, badanku serta semuanya pada tukang kebunku sendiri. Terlebih orangnya telah tua agak peyot, tapi kontolnya masih tetap bisa juga. Mulai sejak waktu itu, saya jadi ketagihan serta menginginkan rasakan kontol-2x orang-orang, tidak pandang bulu. 

Saya bahkan juga lebih terangsang dengan orang dari kelompok yang bukanlah orang ada. Tak tahu mengapa saya lebih sukai memberi badanku yang masih tetap muda serta mungil ini untuk di nikmati mereka, rasa-rasanya ada suatu hal di dalam badanku yang membuatku lebih terangsang. Mungkin dikarenakan pengalaman pertamaku dengan tukang kebunku sendiri, kali.

MALAM PERTAMA KU




Suamiku berumur 27 th. lumayan jauh usianya denganku, panggil saja nama suami ku andi.

Pada bln. April tempo hari kami barusan melsayakan pernikahan, serta undangan yg datang cukup banyak karna semuanya rekan-rekan serta saudara dari jauh pada datang. Setelah usai resepsi pernikahan kurang lebih jam 10 an malam kamipun putuskan untuk beristirahat karna kelelahan sepanjang hari terima undangan. Saya juga mandi bersih-bersih serta membaringkan tubuh di ranjang yg di rias.


“Honey, Aa lemes pijitin dong…” sembari bernada manja suami ku memohon ku untuk memijitinnya,

Karna saya juga kelelahan jadi saya juga menampiknya,

LIHAT JUGA = TETANGGA SEX KU YANG SEKSI

“ayo dong Honey, pijitin Aa… dosa loh kalau tidak nurut sama suami”, saya juga sangat terpaksa mesti menurutinya, maklum saya baru jadi seseorang istri

“ya telah deh a, Honey pijitin, tapi gantian yah a, saya juga pegel – pegel a”,

“Iyah istriku sayang,,,, kelak Aa pijitin jadi kelak pijitnya di kasih plus, plus cium. Hehe”,

“Ishh, si Aa telah genit ajah,, : P”, saya juga mulai pijitin kakinya.

saya pijitin kakinya eh, si Aa nyatanya jadi mengerang yg aneh – aneh,

“aahhh,,, uuhhh, enak Honey,,, ” saya segera lepasin pijitan ku

“gantian dong a, saya juga pegel,,, ” lantas suamiku juga mulai memijit – mijit kaki saya, tak tahu mengapa waktu telapak tangannya menyentuh kulit ku, saya jadi merinding serta terasa terangsang serta nyatanya pijitan suamiku semakin naik dari betis lantas ke paha (Narasi Seks 2016)

“aduuhhh,,,, ”,

“Kenapa Honey,,? enak pijitan Aa? ”, saya sadar saya mulai terangsang, tetapi saya malu memperlihatkan muka merangsang saya, “Honey, malam pertama nih? ”,

“emang mengapa a? ” saya pura – pura blo’on karna malu untuk membahasnya, tidak lama nyatanya pijatan tangan suamiku selalu naik serta berhenti di selangkangan paha saya, saya udah tidak dapat sekali lagi sembunyikan rasa merangsangku, saya juga mengerang

“emmhhhh,,,,, uhhhh…. ”,

“kenapa Honey? ” saya cuma dia serta mulai mendesah,

“udah tidak kuat yah Honey? ” dalam hati saya berkata “suamiku lama nih, saya telah tidak kuat juga”.

Suamiku selalu saja memijat-mijat selangkangan ku, adakalanya dia menyetuh mekiw ku dengan jari kelingkingku serta buat saya susah menahan gairahku. Karna saya udah tidak kuat sekali lagi, saya segera bangun serta merangkul suamiku dan ku kecup bibirnya dengan liar,

“emmhhh,,, emmmhhh… mari mas”,

“emh – emh, telah tidak kuat yah? ”, saya tidak mengindahkan perkataan suamiku, saya segera bukakan saja baju serta celana suami ku serta suamiku juga membukakan baju ku,

“Honey, pegang cobalah burung Aa, selalu kocok lambat – lambat agar berdirinya tegak”, sayapun perlahan-lahan memegang burung suamiku yg lumayan panjang sangka – sangka 15 Cm, tak tahu mengapa sehabis saya memegang burung suami ku, saya jadi jadi jadi lebih tidak tahan menginginkan memasukanny dalam mekiw ku,

“Aa, masukin yah…? ”,

“emh – emh, si Honey bener – bener telah tidak sabar nih ya,,, ” saya juga melentangkan tubuh ku, serta suamiku juga mulai menyodorkan burungnya ke arah mekiwku, sehabis melekat burungnya di mekiw ku, suamiku jadi menggesek – gesekkan kepala burungnya di titil ku serta itu buat saya jadi lebih terangsang, saya rasakan saya mau orgasme

“uuhhhhh,,,,, ahhhh,,,, ”, ”jangan berisik Honey sayang yg beda belum juga pada tidur”, saya juga lemas karna sudah orgasme duluan, tetapi suamiku selalu menggesek – gesekkan burungnya ke titil ku, saya terasa geli tetapi sehabis sebagian waktu saya terasa terangsang kembali, serta saat ini burung suamiku siap masuk kandang,

“pelan – lambat Aa, perih”, ”iyah sayang,,, ” sedikit untuk sedikit burung suamiku juga masuk

“errrrmmhh,,, sakit Aa.. ” serta Sleppp!! burung suamiku juga masuk seutuhnya ke mekiw ku, saya terasa perih, sakit serta ksaya terasa ada yg mengganjal di mekiw ku,

“arrgghh,,,, ” perlahan-lahan suamiku menarik burungnya serta memasukannya sekali lagi juga dengan perlahan-lahan,

Setelah sekian kali genjotan rasa sakit yg pertama kalinya waktu burung suami ku masuk beralih jadi rasa yg nikmat serta buat saya jadi lebih bergairah.

sehabis sekian kali genjotan lantas kita juga ganti tempat,

” Honey, berdiri selalu nungging yah,,, ”,

“heemmhh,,, tapi matiin lampunya Aa, Honey malu”.

“ya telah Aa matiin,,, ”. Lantas saya juga berdiri serta tangan ku berpegangan pada jendela kamar, tiba – tiba Sleeepppp!! burung suamiku masuk lewat jalan belakang, saya juga kaget tetapi itu buat saya jadi lebih liar saja hadapi suamiku, dia genjot perlahan-lahan burungnya lantas ke-2 tangannya masuk di sela – sela ketiak ku memegang tete ku serta mempermainkan puting ku,

“emmmrrrrhhhh…….. ”, ”hessssshhh,,, aaarrrrhhhhh” saya terasa udah tidak tahan sekali lagi karna putingku di permainkan makanya membuatku jadi lebih lebih terangsang serta akhirnya

“aarrgggghhhhh,,,,,,,,,, ” saya tarik rambut suamiku dengan repleks,

“udah Honey,,,? ” saya cuma diam saja, karna sebenarnya saya orgasme ke-2 kalinya, tiba – tiba suamiku juga menyuruhku untuk ganti tempat, kesempatan ini suamiku terlentang dibawah serta saya dia atas

“masukin sama Honey burung Aa nya yah,,, ” serta Sleeeppp!!

“Arrrrhhhhgggg,,,, ” tempat ku diatas nyatanya lebih nikmat dari tempat ku yg barusan, saya juga menggenjot suamiku naik turun

“arrrhhh enak Honey,, ” saya terasa tempat ku diatas buat ku lebih cepat untuk orgasme

“Honey,,, arrrhhh Honey,,, ”, suamiku kelihatannya mau orgasme juga serta waktu saya goyang kan pinggulku dengan memutar suamiku juga meladeninya lewat cara menggerakan pinggulnya juga serta pada akhirnya seperti ada cairan kental yg deras menyembur mekiw ku

“aaarrrrgghhh Honey…” nyatanya suamiku sudah oragasme tetapi sehabis sebagian waktu suamiku orgasme saya juga kelihatannya mau rasakan hal yg sama dengan ada aliran listrik yg jalan dari semua badanku menuju mekiw ku serta akhirnya

“aaarhhhhhh,,,,,,,,,,,,,,, aarrrhhhhh” saya juga lemas serta jatuh di pelukan suamiku, serta kami juga tertidur hingga lelap serta burung suamiku juga masih tetap tertancap di mekiw ku hingga pagi.

Tuesday, December 26, 2017

TETANGGA SEX KU YANG SEKSI




Ini yaitu pengalaman saya dengan Bu Edi, tetangga saya. Saat itu kurang lebih jam 9 pagi saya punya niat pengen kerumahnya untuk membayar listrik dikarenakan memanglah dibantu oleh beliau dengan menyalur listrik di tempat tinggalnya krn kebetulan belum juga pakai listrik sendiri…



Trus sesampai dirumahnya nyata-nyatanya sepi sekali. Saya sangka tak ada orang dirumah. Tapi saya simak pagar tidak dikunci, jadi gagasan saya buka saja lalu saya ketuk pintu tempat tinggal bu Edi… “Pagi bu” sapaku “Eh, mas leo…, masuk.. ” 

LIHAT JUGA = ANI GADIS PEMUAS NAFSU

Narasi Panas : Bayar Listrik Berhadiah Ngentot | Saya juga segera masuk dalam tempat tinggal, kulihat Bu Edi pagi itu saat seksi dengan memakai daster tanpa ada lengan yang serba tidak tebal serta mini hingga nampak badan bu edi yang montok.. ”

Wah jikalau seperti gini dapat kacau ni otak…” kataku dalam hati “Ini bu, saya pengen bayar listrik untuk bln. ini serta bln. depan. Saya dobel saja, kebetulan ada rezeki…” saya mengawali percakapan.

“Oalah…. mengapa kok pakai didobel semua sich mas?? Gak apa2 kok bayar satu saja dahulu, khan tanggalnya jg msh muda gini, mungkin ada kebutuhan mendadak khan dapat digunakan dulu…” tuturnya. “Ah tidak apa2 kok bu. Mumpung sekali lagi ada saja. 

Dari pada nanti kepakai bln depan saya jd bingung bayarnya…. ” Jawabku. “Mas leo ini dapat saja.. kendala itu mah enteng mas dapat diatur…lagian tetangga dekat saja kok. Santai saja lah” serunya ramah. “Iya bu tidak apa kok…dibayar dobel saja. ” Kataku sekali lagi. “Kalo gitu tunggulah ya,, ibu ambillah catatannya dahulu.. 

Oh iya mas leo pengen minum apa? Panas apa dingin?? ” tanyanya sekali lagi. “Ah tidak usah repot2 bu…. bentar sekali lagi juga pulang kok.. ” seruku. “Udah tidak apa2…kopi ya?? Agar tidak buru2 pulang…” tuturnya sekali lagi. “Boleh deh bu, terima kasih….. ” jawabku sembari tersenyum. Ibu Edi juga segera masuk kedapur, Sesaat saya cuma terdiam sembari mengkalkulasi uang dari dompetku untuk memastikannya tidak kurang. Ibu Edi keluar dari dapur dengan membawa secangkir kopi.

“Silakan diminum mas…” “Terima kasih bu.. ” Jawabku. Bu Edi duduk disampingku sembari membuka2 lembaran buku catatan pembayaran listrik bln. kemarin. Saya mencium aroma wangi sekali, ditambah panorama indah krn daster bu edi agak rendah hingga saya dapat lihat belahan dadanya yg putih serta padat diisi. Kelihatannya bu edi baru usai mandi. 

Saya rasakan ****** saya mulai jadi membesar lihat panorama yahud ini… “Nah ini mas, totalnya masih tetap sama dengan bln. tempo hari, delapan puluh lima ribu. Jadi dibayar dobel kah? ” Saya agak terperanjat dikarenakan fikiranku masih tetap melayang-layang tak tahu kemana. “Eh…. oh…iya bu, jadi bayar dobel. Bermakna totalnya berapakah bu?? ” Jawabku sekenanya. 

“Berarti ya seratus tujuh puluh ribu…” kata bu edi sembari senyum. “Oh…eh…. ii…. iya bu saya bayar semuanya. Ini a…ada dua ratus ribu saya titipkan semuanya saja.. ” kataku gugup. Bagaimana tidak. Ketika katakan jumlah barusan, pose bu edi begitu menantang, dengan belahan dada yg terlihat terang serta paha yg menganga.. “Lho kok kaget?? Mengapa?? Dibayar satu dahulu saja tidak apa2 kok mas” tuturnya. “eh…anu…. tidak kok bu. Beneran saya ada kok.


Saya bayar semuanya saja.. ” kataku sembari melirik belahan dada bu edi yg saat menantang.. Kelihatannya bu edi ketahui saya menyelidiki dadanya yg sekal itu.. Tetapi bu edi cuma tersenyum tanpa ada berupaya menutupinya. “Ya telah jikalau gitu tidak apa2 deh. Memang mas leo liatin apa sich koq kelihatannya jadi tidak konsentrasi gitu?? ” “Oh…eh…nggak kok bu.., anu…. ” aduh saya mulai bingung, sesaat bu edi tersenyum melihat ku. 

“Kopinya diminum gih mas,, keburu dingin lho” serunya sembari tersenyum. “Masalah duitnya nanti saja deh, keliatannya mas leo sekali lagi bingung gitu…” tuturnya sembari tersenyum nakal. Tiba2 bu edi menyentuh pahaku, “dari barusan ngliatin ini saja mengapa mas?? ” Bertanya bu edi sembari menunjuk dadanya. “Oh…. eh…. anu…itu…. tidak berniat bu…” jawabku semakin gugup 

“Gak berniat apa tidak berniat?? Koq diliatin selalu hingga tidak berkedip gitu..? ” tuturnya sembari makin mendekat ke saya. “Suka ya??? ” Tanyanya sekali lagi “Mau?? ” saya makin tidak dapat menjawab. Tapi kontolku makin tegang krn bu edi mengelus-elus pahaku. “Eh.. m.. m…maksud ibu?? ” Srup bibirnya bu edi segera melumat bibirku serta tangannya meramas-remas ******

ku, fikiranku begitu kacau, saya masih tetap bingung serta belum juga yakin jikalau sekarang ini saya bermesraan dengan bu edi, yang senantiasa jadi fantasi seks ku. Birahiku juga mulai bangkit, saya juga mulai meremas-remas payudara bu edi yang semula cuma saya liatin saja. 

Kami sama-sama melumat serta tangan bu edi selalu meremas-remas kontolku. Tanganku juga mulai menelusup dari sela-sela daster bu edi serta masuk kedalam BHnya. Saya mainkan serta saya pilin-pilin puting susu bu edi yang mulai mengeras.

“Terus mas leo…ssshhs, enak banget.. ” serta tangan bu edi mulai buka celana jeans ku, saya juga membantunya serta lalu kulepas kaosku sehigga saat ini tinggal cd yang menempel. “Mas…kita ke kamar saja ya…jangan di sini kelak dilihat orang.. ” Serta kemudan mencium bibirku. 

Bu edi segera masuk kekamar serta buka dasternya, badan bu edi saat ini tinggal berbalut BH serta cd saja. Lalu sembari menatapku nakal bu edi mulai buka bh serta cd nya. Saat ini bu edi sudah telanjang bulat didepanku… “Wow bener2 seksi nih…. ” Gumamku sembari memelototi badan bu edi satu per satu dari atas hingga bawah. 

Badan bu edi amatlah mulus, kulitnya putih, payudaranya saat menantang dengan puting kemerahan yg mengacung. Terlebih memek bu edi, saat indah dengan klitoris yg menonjol, dan tak ada satu helaipun bulu jembutnya.. terlihat setelah dicukur.

“Kok jadi bengong mas leo…. sini dong” Bu Edi duduk di pinggir ranjang serta lalu saya mendekat serta menunduk mencium bibirnya. Tangan bu edi melepas cd ku serta keluarlah kontolku. “Waaahhh….. mas…ini besar banget, apa begini ya jikalau orang arab? 

” Kebetulan memanglah saya keturunan arab…. ”lebih besar dari miliki suamiku nih…. wah muat tidak ya?? ” kata bu edi sembari mengelus-elus ****** ku, kadang-kadang dijilati ujung sampai buah pelirku jg tidak terlepas dari jilatan bu edi. Saya cuma terpejam nikmati servis dari bu edi ini. Bu edi lalu berdiri serta menciumku lalu turun kedadaku, putingku di hisap serta dijilati. 

Ouh.. bu enak banget bu, selalu bu. Lalu bu edi berjongkok didepan ku serta menjilat kontolku seperti menjilat es cream. Lalu memasuk kan kontolku kemulutnya. Dia juga mengulum kontolku dengan lihai. Sangat nikmat rasa-rasanya, lebih nikmat dari hisapan istriku…. “ahh…. Selalu bu”, saya juga mulai memompa kontolku di dalam mulut bu edi hingga mulut bu edi nampak penuh. Kadang-kadang bu edi memakai giginya untuk mengulum kontolku…aaaauuhhhh rasa-rasanya betul-betul nikmat. Sekitar 10 menit bu edi mengoralku, sebelumnya pada akhirnya menciumi buah pelirku, menjilatinya selanjutnya berdiri serta kembali mencium bibirku. 

Ternyata bu edi begitu senang pada foreplay. Dapat dibuktikan berulang-kali dia menjilat leher sampai belakang telingaku serta memainkan lidahnya di putingku. Bener-bener sensasi yang mengagumkan. Saya juga tidak tinggal diam. Saat ini saya remasi payudara bu edi sembari saya jilat lehernya. Payudara nya jg tidak luput dari jilatan serta remasanku hingga saya mulai mengulum putingnya.

Bu edi cuma mengeliat-mengeliat serta mendesah memperoleh perlakuan ini dariku. Kadang-kadang saya gigit2 kecil putingnya serta bu edi melenguh nikmat karenanya…. Perlahan-lahan saya baringkan bu edi sembari selalu melumati payudaranya. 

Ciumanku turun ke perutnya.. ”Bener2 putih serta perfect badan ini” batinku. “Ahhhh….. sssssshshhh….. ouh….. selalu mas…. ahhhhh…. enak banget lidahmu…. ahhh…. mas leo pinter….. eeehmm.. ” bu edi mengeliat. Saya juga menjulurkan lidahku ke memeknya, asin, nyata-nyatanya cairannya bu edi sangat banyak keluar. Memek yang kemerahan itu bener-bener basah oleh ludahku yg bercampur lendirnya.. Saya juga mengangkangkan kakinya supaya dapat menjilat lebih dalam, ku jilat klitorisnya selanjutnya saya kulum-kulum serta kadang-kadang kugigit pelan-pelan. 

Ouch…nikmat banget mas……terus….. auhhh…ouhhh…, hisap selalu mas…” Saya juga menjilatnya serta lalu ku masukan jari ku kadalam memeknya serta bu indah juga menggelinjang keenakan…. Ouch.. mas…. ahhhhhh…. terusin mas…aku tidak sempat senikmat ini……jari anda enak banget ahhh pinter mas….. shhhh…” Tidak lama lalu bu edi menjepit kepalaku serta menjambak rambutku serta saya juga mepercepat permainan fucking finger ku di memeknya.. “Shhhhh…, uhhhhffff…aku pengen keluar mas.. oouuuuhh…. hisap selalu mas…., ohh……”

Akupun mengisap kuat kuat lubang kesenangan itu serta “cret.. cret.. ” Cairan bu edi menyemprot mulutku serta saya juga menjilatnya hingga bersih. Bu edi keliatan lemas…. saya juga kembali berjongkok diatas kepala bu edi serta kembali ku sodorkan kontolku.. Bu edi juga mengisap dengan kuat kontolku.. saya membalikkan tubuhku hingga tempat kami saat ini 69, saya menahan tubuhku dengan lutut serta selalu memompa mulut bu edi. Sesaat memek bu edi kembali basah serta saya selalu mengelus elusnya. 

Saya juga melakukan perbaikan tempatku serta saat ini kami keduanya sama berbaring.. Kulumat bibir bu edi yang sensual serta menggemaskan, sembari tanganku memainkan klitorisnya.. “Shh.. uhf.. nikmat banget mas…aaahh…. masukin saat ini mas…. auuhhhh.. cepet mas saya telah gak tahan nih.. gatel banget rasa-rasanya. ” Bu edi juga kusuruh mengangkang serta mengangkat kakinya kedepan sampai terlipat menyentuh payudaranya… Saat ini bibir memek bu edi nampak keluar serta menganga seolah berteriak minta dientot. 

Saya juga mengarahkan kontolku ke vagina bu edi serta mulai menggesek-gesekannya.. ”sssshhhh…. aaahh…uuuhhh mari maas masukin dong…ahhhhh”.. Saya juga menancapkan kontolku secara cepat masuk kedalam vagina bu edi yang telah basah. “Ouhhhh…. pelan-pelan mas…. ahhhhhhhhhh……kontolmu gede banget mas…. ”. Ternyata memek bu edi masih tetap sempit serta enak banget kontolku terasanya dipilin-pilin. Saya juga memompa selalu memek bu edi…semakin lama makin cepat..

“Ouh.. selalu mas….. iih…ahhh…. sshhhh…”. Lalu saya berhenti serta menancapkan kontolku sedalam-dalamnya selanjutnya saya diamkan….. saya ciumin payudara bu edi…lalu saya kulum putingnya…Dan dengan tiba2 saya goyang sekali lagi dengan pergerakan menghimpit serta memutar. “Shhhhhh….. ahhhhhh,,, masss pinter banget kamu…a. oooohhh….. enak mas…. ” Bu edi meracau tidak karuan. Lalu badan bu edi mengejang serta kontolku merasa dijepit kuat sekali.. “Ouh.. saya keluar sekali lagi mas….. enak mas….. enak banget, 

” Saya juga membalikkan tubuh bu edi serta nyata-nyatanya bu edi segera menyadari apa mauku serta dia juga segera menungging serta saat ini kami dogy model.. saya juga memasukan kontolku dalam memek bu edi.. “Ouhh….. mas…. anda kuat banget…. ahhhhhh….. leo….. selalu sayang….. nikmat banget “ Saya selalu memompa memek bu edi sembari meremas-remas payudara bu edi yang bergelantungan.. ”Ouh.. ahh.. selalu mas…., saya tidak tahan sekali lagi mas…. ahhhhh….. “ rintih bu edi. Saya juga terasa ada yang pengen keluar dari kontolku,,,, saya makin percepat kocokanku di memek bu edi. “huffft…. aahhh…. oh…. sayang…. saya pengen keluar nih…” seruku. Saya tidak perduli sekali lagi dengan lain umur kami. Saya panggil bu edi dengan sayang. “ahhhh…. uuhhh…. iya sayang tidak apa-apa terusin aja…. shhhshhhh…” teriaknya. 

Rupanya tidak sanggup kutahan lebih lama sekali lagi. Dengan tusukan paling akhir saya berhenti serta cret…cret….. cret…. ahhhh….. sayang….. uuuhhhh” teriakku mendampingi semprotan spermaku ke memek bu edi. “Auuuuuuuhhhh……oooooohhhh……” rintih bu edi. Saya terasa ada rasa hangat di sekujur kontolku…nampaknya bu edi orgasme sekali lagi.. “aahh…. ”

Kami berdua rebahan di kasur…bu edi tersenyum puas…lalu saya kecup bibirnya….. “makasih mas……enak bgt….. ” kata bu edi. “Iya sayang…. saya juga terasa enak bgt…. puaaaassss sama km…. ” seruku sembari selanjutnya mengulum bibirnya sekali lagi. Tanganku mulai meraba payudaranya sekali lagi. “mas…. aahhhh telah dahulu mas….. capek…. ssshhh.. ” “Iya sayang,,,, saya cm gemes saja sama ini …” jawabku sembari mencubit payudaranya.. 

Kami juga kenakan pakaian sekali lagi. Ketika akan pamit, bu edi melumat bibirku serta meremas kontolku…. “Uangnya dibawa saja dahulu ya….. bln depan saja bayarnya….. ” kata bu edi di sela2 ciuman kami. “Aku balas meremas payudaranya selanjutnya saya kulum sekali lagi bibirnya. “kalo bln. depan kelamaan…. ini tidak kerasan “ kataku sembari menunjuk kontolku. “Iya gampang…. nanti saya sms jikalau tempat tinggal sekali lagi sepi…. ok sayang….. ”jawabnya.. 

“Dengan puas hati” jawabku serta saya kulum bibirnya sekali lagi sembari saya maikan puting payudaranya…. Saya juga pamitan pulang. Mulai sejak itu kami jadi kerap ML jikalau tempat tinggal bu edi sekali lagi sepi. Bahkan juga sempat pula di hotel jikalau bener2 tidak tahan tapi dirumah sekali lagi ada anak-anaknya. Serta saya juga kerap dibebaskan bayar listrik dikarenakan bu edi senang dengan service yang saya tambahkan… Sekian…

ANI GADIS PEMUAS NAFSU






Kujambak rambut Indri sampai jadi awut-awutan. Serta Indri sendiri makin kesetanan. Jari-jarinya mengusahakan menembus lubang vaginaku. Saya rasakan kegatalan sekalian kesenangan yang dahsyat. Bibir lubang vaginaku mengencang.., mau ditembus tapi jadi merapatkan pintunya. Benar-benar satu ironi yang begitu.

LIHAT JUGA VIDIO LAINNYA = AKU ADALAH PEMUAS NAFSU KAKAK IPARKU

Pada gilirannya dilepasnya kuluman di dadaku. Tangannya buka terlepas celana dalamku. Indri segera menyorongkan mukanya ke pahaku. Ke selangkanganku. Berwajah mengendus semua permukaan kemaluanku. Hidungnya menyergap aroma yang keluar dai kemaluanku. Serta lidahnya dengan lekas temukan lubang vaginaku. Segera menjilatinya.

Saya sendiri jadi mabuk penuh kesenangan. Saya mengerang serta selalu menggeliat. Kesempatan ini saya mendambakan bibir Indri, lidah Indri, mulut Indri semuanya menelan kemaluanku. Saya angkat-angkat pantatku supaya Indri bisa secara cepat melahap semua. Saya mau Indri cepat-cepat menyingkirkan kegatalan yang menerpaku.


Saya bisa rasakan daerah vaginaku sudah membasah. Cairan birahiku mengalir dengan deras sekali. Kudengar bibir Indri sebagai repot menyedot cairan itu. Kedengaran seperti anak-anak minum es cream dari tempatnya, menjilat-jilat, menyedot serta melahap sampai cangkir-cangkirnya turut termakan. Saya rasakan Indri lagi tengah ‘memakan’ kemaluanku.


‘Indrii.., saya tidak tahann.., oohh.., gatal sekallii.. Indrii.. ’.

Kudengar nafas Indri semakin memburu. Hh.., hh, hh, hh, hh, hh.. Tangannya meliar. Dia melepas sendiri bajunya, dia renggut kancing celana serta menarik resluitingnya serta dengan serta-merta dibuangkannya ke lantai celana jeansnya. 

Lalu dia rengkuh kaki kananku, ditarik serta ditungganginya. Dijepitnya kakiku di selangkangannya, diarahkannya jari kakiku. Diarahkannya jari-jari kakiku ke lubang vaginanya, dia desak-desakkan ke lubang vaginanya. Dia merintih, mengaduh, oohh.., hh.., hh..

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Saat pada akhirnya lubang itu melahap ujung-ujung jari kakiku Indri, mulai melaksanakan gerak memompa. Dijadikannya jari-jari kakiku jadi pengganti penis lelaki. 

Pantatnya naik turun menarik serta mendorong kemaluannya melahap jari-jari kakiku. Baru kesempatan ini saya lihat wanita demikian kehausan. Indri tidak akan memedulikan penampilannya. Dia tidak akan merasakan butuh memelihara penilaian orang-orang pada dirinya sendiri.

Indri lagi tengah dipacu oleh nafsu birahinya yang bergolak-golak seperti kawah gunung berapi yang akan memuntahkan laharnya. Pantatnya yang makin indah di mataku itu selalu naik turun bak alun samudra.., adakalanya dipercepat adakalanya melambat ikuti alir birahinya yang datangnya juga bergelombang-gelombang..

Sampai.. pada akhirnya dengan teriakan bak lolong serigala betina, ‘Mbak Marinii.. ma’afin akkuu.., oohh.., oohh.., oohh.. Maarriinii.. ’.

Indri mencapai puncak kenikmatan birahinya. Orgasmenya. Setelah itu ia segera rebah ke lantai. Kulihat keringatnya membasahi semua badannya, blusnya, rambutnya, pada badanku, bahkan juga pada karpetku. Saya demikian terpana oleh birahi yang barusan menyerangnya.

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Saya melihat kenikmatan tidak terhingga pada Indri. Kubiarkan dia. Nafasnya tersengal-sengal. 

Pelan-pelan saya bangkit menuju dapur, pastinya bakal nikmat jikalau dalam panas Jakarta dan panasnya permainan birahi Indri yang melelahkan ini disegarkan dengan satu gelas besar orange jus dingin dari almari esku.

Di depannya saya meminum sebagian teguk dari gelas itu. Lalu kuserahkan kepadanya. Indri dengan penuh kehausan segera terima serta meminumnya sampai tandas habis. Kembali senyumannya merebak yang senantiasa disertai dengan dekik lesung di pipinya.

‘Terima kasih, Mbak Mar, ohh.. thanks bangett.. untuk segala-galanya.. untuk.., nih.., nih.., nih.., nih.., nih.., nih.. ’, lagi senyumnya mengembang dengan diiringi model humor segarnya dengan tangannya menjamah bibir, leher, dada, paha, jari-jari kaki, jari-jari tangan serta vaginaku dengan kalimat “nih.., nih.., nih.. ” itu.

Serta reaksiku benar-benar tidak kuduga sendiri, rasa ketersanjunganku, rasa kesenangan yang kuterima darinya dan beragam jenis rasa yang tidak dapat kuungkapkan mendorongku untuk kembali memeluk Indri. Kupeluk Indri serta saya menciuminya. Indri menyongsong pelukan serta ciumanku. Kembali kami sama-sama melumat.

‘Mbak Marini belum juga orgasme yaa?? Ingin yaa..? ’, dia berbisik ke telingaku.

‘He-eehh’, saya terlarut serta menjawab dalam gumam.

Indri melepas pelukanku, tangannya mencapai ke-2 bahuku serta memandangku.

‘Mbak saya miliki dildo. Persis deh mbak. Beberapa macam memiliki bentuk. Ada yang serupa miliki orang bule, ada china, ada negro, ada coklat, putih. Kelak tinggal tentukan saja. Mauu..?? OK, Mbak tunggulah ya, agar saya ambillah, kelak kita pilih-pilih.. ’, saya tidak menjawab, malu.

Saya malu untuk berterus jelas kalau saya begitu mau lihat mainan ‘perempuan kesepian’ itu. Saya sendiri malu untuk coba-coba beli. Pertama takut ketahuan suami dam ke-2 yaa.., malulah datang ke tempat itu untuk beli itu. Sampai kini saya pecahkan saja dengan caraku yang aman serta gampang, ketimun.

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Sekitaran 10 menit lalu Indri kembali dengan tas di tangan.

‘Nih Mbak, tengok saja. Tentukan saja.. ’, saya keheranan pas dia buka tas itu.

Dia tumpahkan sebagian benda-benda berwujud penis. Ada yang biru, ada yang kuning, ada yang persis penis negro, hitam lengkap dengan urat-uratnya seperti yang saya sempat lihat di VCD.

‘Suamiku suka membawakan ini semuanya untukku. Oleh-oleh, dia mengatakan. Mungkin dia begitu tahu saya tentu kesepian kerapkali ditinggalnya’.

Lihat kontol-kontol palsu berantakan di karpet rumahku, saya geli juga. Tetapi pas saya memikirkan bagaimana benda-benda itu dapat memberi kesenangan syahwatku, mukaku jadi memerah. Rasa-rasanya birahiku naik sekali lagi. Libidoku tergoda.

‘Indri ingin tidak bantu saya masak dahulu. Kelak makan siang saja disini yaa?? ’, saya mengajak Indri ke dapur.

‘Aku tidak tahan lihat dildo Indri barusan. Saya mau merasakan yang item gede barusan lhoo’, Indri cekikikan mendengar saya berbisik kepadanya.

‘Saya suka Mbak Mar telah ingin ngomong gitu.., hi.., hi.., hi.. ’.

‘Khan Indri yang ngajarin.. ’, dengan muka penuh gairah, kami sama-sama merangkul pinggang menuju dapur.

Kami masak tumis kangkung. Ada sepotong daging ham di chiller almari es-ku, Indri memasak sambal goreng pedas ala Menado.

‘Biar Mbak Marini galak’, komentarnya.

Kami makan sepiring berdua. Sama-sama menyuapi. Dia kunyah daging Menadonya lalu mencaplok bibirku. Daging kunyahannya berganti ke mulutku. Demikian juga saya demikian sebaliknya. Kami juga minum dari satu gelas.

Saat makan itu kami menjadikan saat untuk selalu pemanasan untuk penuhi kehausan seksual wanita-wanita yang kerapkali ditinggal suaminya. Mas Adit suamiku, biarpun tidak merantau tapi waktuku dengannya amat sedikit. Saat pulang larut dari kantornya, saya telah sekian ngantuknya. 

Saat bangun pagi, dia segera tergesa-gesa mandi untuk kembali pada kantornya. Saat hari-hari Minggu atau hari libur yang lain dia tinggalkan saya bermain golf dengan relasi-relasinya.

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Suamiku pada akhirnya jadi pria yang begitu egois. Jadi suami yang cuma berfikir kalau keperluan istrinya sekedar harta, uang, harta, uang dan sebagainya. 

Bahkan juga pas kami lagi tengah menyelenggarakan senggama seringkali terputus oleh HP-nya yang berdering, lalu dia bangun bergegas penuhi undangan lah, panggilan project lah, rapat mendadak lah atau sejuta argumen yang lain. Serta, bahkan juga ketika sungguh-sungguh ada peluang yang longgar meskipun nyatanya memanglah dia kurang dapat memberi kenikmatan seksual pada istrinya. 

Cuma dalam tempo singkat, sebelumnya birahiku sungguh-sungguh ada serta naik, dia sudah muncrat-muncrat. Kontolnya segera lemas. Saat birahiku datang merambati nafsu libidoku, Mas Adit telah tidur ngorok di sampingku.

Sebentar sesudah habis makan siang itu, bibirku serta bibir Indri segera sama-sama melumat. Tangan Indri segera merogoh blusku. Dipeluknya badanku. Didorongnya saya bertumpu ke dinding. Kesempatan ini lumatan bibir Indri benar-benar begitu nikmat. 

Lidahnya yang merasuki rongga mulutku meruyak, menjilati lidahku serta disusul dengan bibirnya yang menyedot ludahku.

Tanganku juga terambil aktif. Kupeluk badannya, aroma parfum Indri yang tentu mahal harga nya, merangsang hidungku serta mengkatrol nafsu birahiku. Pelan-pelan saya membimbing pelukannya ke peraduan, ke ranjangku. Lalu kami bergulingan di ranjang empuk itu. 

Baru kesempatan ini saya pakai ranjang pengantinku ini untuk berasyik masyuk bukanlah dengan suamiku atau mungkin dengan lelaki, tapi dengan Indri yang keduanya sama jadi wanita berjumpami.

Saya serta Indri sama-sama melepas baju. Saya buka celana jeansnya, dia buka rokku, saya tarik T-shirtnya, dia buka blusku, saya tarik celana dalamnya dia tarik juga celana dalamku. Demikian kami sudah keduanya sama berbugil ria, Indri segera merangsek selangkanganku. Bibirnya mencari-cari vaginaku. Serta saya sendiri juga mau coba kemaluan Indri.

Narasi Seks Yuli Gadis Manisku Pemuas Birahiku – Saya yang cukup mempunyai pengalaman selingkuh, mengambil peluang bercumbu dengan lelaki beda yang bukanlah suamiku, tidak demikian susah menyesuaikan. Kuraih paha Indri yang ‘getas’ itu. 

Saya dekatkan wajahku ke arah selangkangannya juga, kami ber-69. Indri asik mengenyot vaginaku serta demikian sebaliknya saya menjilati klitorisnya serta lalu juga mengenyot kemaluannya. Aroma selangkangan Indri yang penuh aroma begitu tidak serupa dengan aroma lelaki yang menyebarkan aroma alami. 

Daya rangsang aroma Indri dengan lembut serta halus meruntuhkan kesadaranku. Perlahan tapi tentu saya menenggelamkan diri dalam gairah birahi yang hebat. Saya mulai menggesek-gesekkan kemaluanku serta mengutamakan pada bibir Indri, demikian juga Indri padaku.

Kami sama-sama melumat memek lawan cumbunya. Saat tekanan udara nafsu kami tidak sekali lagi terbendung, Indri berbisik, ‘Mbak Mar, anda nungging yaa’, yang segera kupenuhi. Saya mau tahu kesenangan jenis apa yang juga akan didapatkan dari Indri padaku. 

Kurasakan berwajah dibenamkan ke pantatku. Lidahnya menjilat tepi-tepi analku. Lalu menusuk lubang anal itu. woowww.. Saya jadi ingat juga akan seseorang mitra selingkuhku, yang melaksanakan langkah begini.

Saya mengerang penuh nikmat. Kuarahkan tanganku untuk menyentuh kepala Indri. Saat kudapat, kutekan kepala itu supaya lebih dalam terbenam ke pantatku. Saya mau lidah Indri menusuk lebih dalam ke duburku. Tetapi cuma sebentar.

Indri lalu bangkit meninggalkan analku. Tangannya ganti mencapai pinggulku. Lalu kurasakan ada suatu hal yang mendorong-dorong bibir vaginaku. Saat kulihat, kusaksikan dildo besar hitam mencuat dari sabuk kulit yang di gunakan di pinggang Indri. 

Kontol palsu itu siap menembus memekku. Rupanya dildo tiruan kontol negro itu telah dioperasikan oleh Indri. Hatiku tersenyum geli. Setelah itu saya pasrah..

Saya percaya Indri tahu apa yang juga akan diperbuatnya. Dia meludah pada dildo itu serta kembali menusukkan pada vaginaku. Saya buka celah kemaluanku. Sedemikian inginnya saya rasakan kontol sebesar itu penuhi liang surgaku. 

Sedikit untuk sedikit Indri melesakkan dildo itu kedalam vaginaku. Serta sedikit untuk sedikit juga vaginaku menelannya. Rasa kegatalan serta nikmat yang hebat segera menempa kemaluanku. Saya berteriak serta merintih..

‘Sakit mbakk..?? ’, Indri hentikan tusukkannya.

‘Enaakk Ndrii, teruss.., enaakk.. Terusinn.. masukkin semuanyaa.. ’.

Pada akhirnya semua panjang dildo yg tidak kurang dari 20 cm itu tertelan semuanya kedalam kemaluanku. Ooohh.., rasa-rasanya tak ada celah yang tersisa.. Dinding kemaluanku mencengkeram semua batang dildo itu dengan eratnya.., syaraf-syaraf sensitif dalam dinding itu berhubungan.., batang dildo itu dicengkramnya.

Indri menarik sedikit serta kembali memasukkannyak.. dia mengerjakannya berulang kali. Dia memompa seperti lelaki memompakan kontolnya pada wanita. Saya dibuatnya kelimpungan. Nikmat yang tidak terhingga menyergapku. Saya mendesah, merintih, meracau..

Indri yang rupanya tidak tahan mendengar racauanku, merunduk untuk menciumi bokongku serta lalu membenamkan kembali hidungnya ke analku. Dia jilat analku, dia juga menyedoti lubangnya. Serta saya makin menggila.. Makin.., makin, .. makin..

Sunday, December 24, 2017

AKU ADALAH PEMUAS NAFSU KAKAK IPARKU




Saya seseorang pria berusia 40 th.. Istri saya setahun lebih muda dari saya. Keseluruhannya kami keluarga bahagia dengan dua anak yang manis-manis. Yang sulung, wanita kelas II SMP (Nisa) serta bungsu lelaki kelas 3 SD. Saya bekerja di satu perusahaan telekomunikasi. 



Sedang istri saya seseorang wanita karir yang berhasil di bagian farmasi. Saat ini dia menjabat menjadi Distric Manager. Kami sama sama menyukai. Dia sebagai seseorang istri yang setia. Saya sendiri pada intinya suami yang setia juga. Sekurang-kurangnya saya setia pada perasaan cinta saya terhadap istri saya. Tapi untuk tidak masalah sex. 

JANGAN LUPA LIHAT JUGA = ADIKKU PEMUAS NAFSU KU

Saya seseorang peselingkuh. Ini semuanya karna saya mempunyai libido yang sangat tinggi sesaat istri saya kurang punyai ketertarikan di bagian sex. Saya inginkan hubungan sekurang-kurangnya 2 x dalam satu minggu. Namun istri saya berasumsi sekali dalam satu minggu telah terlalu berlebih.

Dia sempat katakan terhadap saya, “Lebih enak hubungan sekali dalam satu bulan. ”

Setiap kali hubungan kami meraih orgasme bersama. Jadi sesungguhnya tak ada permasalahan dengan saya.

Rendahnya ketertarikan istri saya itu karena dia sangat terkuras tenaga serta fikirannya untuk masalah kantor. Dia pergi ke kantor jam 07. 30 serta pulang terlepas Maghrib. Hingga dirumah telah lesu serta sekitaran jam 20. 00 dia telah terlelap, meninggalkan saya kekeringan. Kalau telah sangat rata-rata saya melaksanakan masturbasi. Pasti tanpa ada sepengetahuan dia, karna malu seandainya ketahuan.

Selama perkawinan kami telah tidak terhitung berapakah kali saya berselingkuh. Kalau istri saya kenal, saya tidak dapat mengayalkan bakal jadi apa neraka yang diciptakannya. Bukanlah apa-apa. Perempuan-perempuan yang saya tiduri yaitu mereka yang begitu dekat dengan dia. Saya menaruh rapat rahasia itu. Hingga saat ini. 

Itu karna saya melaksanakan persetubuhan cuma sekali pada seseorang wanita yang sama. Saya tidak pengen mengulanginya. Saya cemas, pengulangan akan melibatkan perasaan. Padahal yang saya kehendaki cuman persetubuhan fisik. Bukanlah hati serta perasaan. 

Saya berupaya mengindarinya sedapat-dapatnya, serta berikan kesan terhadap si wanita kalau semuanya yang berlangsung yaitu kesalahan. Memanglah terdapat banyak wanita menjadi perkecualian yang kelak juga akan saya katakan.

Wanita pertama yang saya tiduri sejak menikah tidak beda yaitu kakak istri saya. Oh ya, istri saya sebagai anak ke-3 dari lima bersaudara. Semua wanita. Istri saya sebut saja bernama Yeni. Ke-2 kakak Yeni telah menikah serta punyai anak. 

Mereka keluarga bahagia semua, serta sudah mempunyai rumah semasing. Cuma saya serta istri yang turut mertua dua th. pertama perkawinan kami. Tiap-tiap minggu keluarga besar istri saya berkumpul. Mereka keluarga yang hangat serta sama sama menyayangi.

Mbak Maya, kakak istri saya ini yaitu seseorang wanita yang menguasai. Dia kelihatan begitu kuasai suaminya. Saya seringkali lihat Mbak Maya menghardik suaminya yang berpenampilan culun. Suami Mbak Maya seringkali berkeluh-kesah dengan saya perihal sikap istrinya. 

Namun terhadap orang yang lain Mbak Maya begitu ramah, termasuk juga terhadap saya. Dia bahkan juga begitu baik. Mbak Maya seringkali datang dengan ke-2 anaknya bertandang ke tempat tinggal orang tuanya -yang berarti tempat tinggal saya juga- tanpa ada suaminya.

Terkadang menjadi basa-basi saya ajukan pertanyaan, “Kenapa Mas Wid tidak di ajak? ”

“Ahh malas saya ngajak dia, ” jawabnya.

Saya tidak sempat ajukan pertanyaan lebih jauh.

Seringkali selagi Mbak Maya datang serta bermalam, cocok istri saya tengah pekerjaan luar kota. Istri saya dua minggu sekali keluar kota selagi itu. Dia yaitu seseorang detailer yang gigih serta ambisius. Jika telah sekian rata-rata ibu mertua saya yang mempersiapkan kopi buat saya, atau makan pagi serta makan malam. Tapi andaikan cocok ada Mbak Maya, ya si Mbak berikut yang menukar pekerjaan ibu mertua. Tidak tidak sering Mbak Maya temani saya makan.

Karna seringnya berjumpa, jadi saya juga mulai dirasuki fikiran kotor. Saya seringkali mengayalkan dapat tidur dengan Mbak Maya. Tapi tidak mungkin. Mbak Maya tidak memberikan type wanita yang mudah di ajak tidur. Karenanya saya cuma dapat membayangkannya. 

Terlebih seandainya cocok keinginan menggejolak sesaat istri saya up country. Aduhh, tersiksa sekali rasa-rasanya. Serta sore itu, setelah mandi keramas saya mengeringkan rambut dengan kipas angin didalam kamar. Saya cuma bercelana dalam kala Mbak Maya mendadak buka pintu.

“Kopinya Dik Andy. ”

Saya terperanjat, serta Mbak Maya cepat-cepat tutup pintu kala lihat samping tangan saya ada didalam celana dalam, sesaat satu tangan beda mengibas-ibas rambut didepan kipas angin. Saya malu awalannya. Namun lantas berfikir, apa yang berlangsung apabila Mbak Maya lihat saya bugil kala penis saya tengah tegang?

Fikiran itu selalu mengusik saya. Momen buka pintu kamar dengan mendadak bukanlah hal yang mustahil. Adik-adik serta kakak-kakak istri saya memanglah jadi biasa sangat. Mereka kelihatannya tidak berasumsi permasalahan. Seakan kamar kami yaitu kamar mereka juga. 

Adik istri saya yang bungsu (masih tetap kelas II SMU, sebut saja Rosi) bahkan juga sempat menyerobot masuk sangat saja kala saya tengah bergumul dengan istri saya. Untung selagi itu kami tidak tengah bugil. Tapi dia sendiri yang malu, serta berhari-hari meledek kami.

Sejak momen Mbak Maya buka pintu itu, saya jadi seringkali menempatkan diri, tiduran didalam kamar dengan cuma bercelana dalam sembari coli (masturbasi). Saya cuma menginginkan melindungi agar penis saya tegang, serta mengharapkan selagi itu Mbak Maya masuk. Saya rebahan sembari membaca majalah. 

Sialnya, yang saya incar tidak sempat datang. Sekali saat jadi si Rosi yang masuk buat meminjam lipstik istri saya. Ini memanglah telah umum. Cepat-cepat saya tutupkan CD saya. Tapi rupanya mata Rosi keburu lihat.

“Woww, indahnya. ”

Dia terlihat cengengesan sembari memolesi bibirnya dengan gincu.

“Mau kemana? ” bertanya saya.

“Nggak. Pengin makai lipstik saja. ”

Saya melanjutkan membaca.

“Coli ya Mas? ” tuturnya.

Gadis ini memanglah manja, serta begitu terbuka dengan saya. Ketika saya masih tetap berpacaran dengan istri saya, kemanjaannya bahkan juga menakjubkan. Tidak tidak sering seandainya saya datang dia menggelendot di punggung saya. Pasti saya tidak punyai fikiran apa-apa. 

Dia kan masih tetap kecil saat itu. Tapi saat ini. Ahh. Mendadak saya perhatikannya. Dia telah dewasa. Telah seksi. Teteknya 34. Pinggang ramping, kulit bersih. Dia yang paling cantik diantara saudara istri saya.

Fikiran saya mulai kotor. Menurut saya, semakin lebih gampang sesungguhnya menjebak Rosi dari pada Mbak Maya. Rosi lebih terbuka, lebih manja. Kalau cuman mencium pipi serta mengecup bibir sedikit, bukanlah hal yang susah. 

Dulu saya seringkali mengecup pipinya. Tapi sejak mulai dia terlihat telah dewasa, saya tidak sekali lagi mengerjakannya. Pada akhirnya arah jebakan saya berpindah ke Rosi. Saya coba melupakan Mbak Maya.

Malamnya, di meja makan kami makan bersama. Saya, ke-2 mertua, Mbak Maya, Rosi serta kakak Rosi, Mayang. Berulang-kali saya rasakan Mbak Maya perhatikan saya. Saya berdebar-debar mengayalkan apa yang berada di fikiran Mbak Maya. 

Saya berniat perlambat makan saya. Serta nyata-nyatanya Mbak Maya juga sekian. Sehingga hingga semuanya beranjak dari meja makan, tinggal kami berdua. Selesai makan kami tidak selekasnya berlalu. Piring-piring kotor serta makanan sudah dibereskan Mak Jah, pembantu kami.

“Dik Andy kesepian ya? Sukai sangat seandainya kesepian? ” Mbak Maya mebuka nada.

Saya kaget. Dia duduk persis di kanan saya. Dia memandangi saya. Matanya seolah jatuh kasihan terhadap saya. Sialan.

“Maksud Mbak May apaan sich? ” saya pura-pura tidak paham.

“Tadi Mbak May saksikan Dik Andy ngapain di kamar. Hingga Dik Andy tidak simak. Kalau tengah gitu, kunci pintunya. Kalau Rosi atau Ibu saksikan bagaimana? ”

“Apaan sich? ” saya tetaplah pura-pura tidak mengetahui.

“Tadi masturbasi kan? ”

“Ohh. ” Saya berpura-pura malu.

Perasaan saya bahagia bercampur gugup, menanti reaksi Mbak Maya. Saya menghela nafas panjang. Berniat.

“Yahh, Yeni telah tiga hari keluar kota. Fikiran saya tengah kotor. Jadi.. ”

“Besok sekali lagi seandainya Yeni pengen keluar kota, anda minta jatah dahulu. ”

“Ahh Mbak May ini. Susah Mbak nunggu moodnya si Yeni. Kadang cocok saya sekali lagi pengin dia telah kecapekan. ”

“Tapi itu kan keharusan dia melayani anda? ”

“Saya tidak mau dia melaksanakan dengan sangat terpaksa. ”

Kami sama-sama diam. Saya selalu menanti. Menanti. Jantung saya berdegup keras.

“Kamu seringkali swalayan gitu? ”

“Yaa seringkali Mbak. Kalau pengin, selalu Yeni tak mau, ya saya swalayan. Ahh sudah aahh. Kok ngomongin gitu? ”

Saya pura-pura menginginkan mengalihkan perbincangan. Tapi Mbak Maya tidak perduli.

“Gini lho Dik. Permasalahannya, itu tidak sehat untuk perkawinan kalian. Anda mesti bicara dengan Yeni. Masa telah punyai istri masih tetap swalayan. ”

Mbak Maya memegang punggung tangan saya.

“Maaf Mbak. Nafsu saya besar. Demikian sebaliknya dengan Yeni. Jadi sepertinya saya yang harus ikuti keadaan dia. ” Kesempatan ini saya bicara jujur. “Saya cukup senang dapat melayani sendiri kok. ”

“Kasihan anda. ”

Mbak Maya menyentuh ujung rambut saya, serta diungkapkannya ke belakang. Saya membulatkan tekad menangkap tangan itu, serta menciumnya selintas. Mbak Maya seperti kaget, serta cepat-cepat menariknya.

“Kapan kalian paling akhir kumpul? ”

“Dua atau tiga minggu selanjutnya, ” jawab saya.

Bohong besar. Mbak Maya mendesis kaget.

“Ya ampuun. ”

“Mbak. Tapi Mbak jangan sampai katakan apa-apa ke Yeni. Nanti salah paham. Disangka saya mengadu masalah begituan. ”

Mbak Maya kembali menggenggam tangan saya. Erat, serta meremasnya. Isi celana saya mulai bergerak-gerak. Kesempatan ini saya yang menarik tangan saya dari genggaman Mbak Maya. Tapi Mbak Maya menahannya. Saya menarik sekali lagi. Bukanlah apa-apa. Kesempatan ini saya takut kelak diliat orang yang lain.

“Saya horny seandainya Mbak pegang selalu. ”

Mbak Maya tertawa kecil serta melepas tangan saya. Dia beranjak sembari mengucek-ucek rambut saya.

“Kaciaann ipar Mbak satu ini. ”

Mbak Maya berlalu, menuju ruangan keluarga.

“Liat TV saja yuk, ” ajaknya.

Saya memaki dalam hati. Kurang ajar benar. Dibilang saya horny jadi cengengesan, bukannya katakan, “Saya juga nih, Dik. ” 1/2 kesal saya mengikutinya. Di ruangan keluarga semuanya kumpul terkecuali Rosi. Cuma sebentar. Saya masuk ke kamar.

Sekitar jam 23. 00 pintu kamar saya berderit. Saya melihat. Mbak Maya. Dia tempelkan telunjuknya di bibirnya.

“Belum bobo? ” tanyanya lirih. Jantung saya berdenyut keras.

“Belum. ” Jawab saya.

“Kita bercakap diluar yuk? ”

“Di sini saja Mbak. ” Saya seperti mendapatkan ide.

“Ihh. Di teras saja. Udah ngantuk belum pula? ”

Mbak Maya selekasnya menghilang. Dengan cuma bersarung telanjang dada serta CD saya ikuti Mbak Maya ke teras. Saya memanglah jadi biasa tidur bertelanjang dada serta bersarung. Rumah sudah senyap. TV sudah dimatikan. Keluarga ini memanglah jadi biasa tidur sebelumnya jam 22. 00. Cuma saya yang kerasan melek.

Dia berikan tempat terhadap saya. Kami duduk nyaris berhimpitan. Saya memanglah berniat. Ketika dia coba menggeser sedikit menjauh, perlahan saya mendekakan diri.

“Dik Andy” Mbak Maya buka penuturan.

“Nasib anda itu sebenernya tidak jauh lain dengan Mbak. ”

Saya mengerutkan dahi. Menanti Mbak Maya menerangkan. Tapi wanita itu diam saja. tangannya memilin-milin ujung rambut.

“Maksud Mbak apa sich? ”

“Tidak bahagia dalam hal tempat tidur. Ih. Bagaimana sich. ”

Mbak Maya mencubit paha saya. Saya mengaduh. Memanglah sakit, Tapi saya bahagia. Perlahan penis saya bergerak.

“Kok dapat? ”

“Nggak tahu tuch. Mas Wib itu loyo setelah. ”

“Impoten? ” Saya agak kaget.

“Ya tak sich. Tapi susah diajakin. Banyak nolaknya. Malas saya. Wanita kok dibegituin, ”

“Hihihi.. Barusan kok kasih saran ke saya? ”

Saya tersenyum kecil. Mbak Maya coba mendaratkan sekali lagi cubitannya. Tapi saya lebih sigap. Saya tangkap tangan itu, serta saya amankan dalam genggaman. Saya mulai berani. Saya remas tangan Mbak Maya. Penis saya merasa menegang. Tubuh mulai panas dingin. Mungkinkan malam hari ini saya serta Mbak Maya..

“Terus langkah pelampiasan Mbak bagaimana? Swalayan juga? ” Bertanya saya.

Saya letakkan samping tangan diatas pahanya. Mbak Maya coba menghindar, tapi tidak jadi.

“Enggak dong. Malu. Risih. Ya ditahan saja. ”

“Kapan paling akhir Mbak Maya tidur sama Mas Wib? ”

Saya mencium punggung tangan Mbak Maya. Lalu tangan itu saya letakkan perlahan diantara pahaku, sedikit menyentuh penis.

“Dua minggu waktu lalu. ”

“Heh? ” Saya memandang matanya. Bener tak sich. Kok jawabannya sama juga dengan saya? Ngeledek apa bagaimana nih.

“Bener. ” Matanya mengerling ke bawah, lihat suatu hal di dekat tangannya yang kugenggam.

“Mbak.. ” Saya membuat kemampuan untuk bicara. Tenggorokan merasa kering. Nafsu saya mulai naik. Wanita ini bener-bener seperti merpati. Jangan-jangan cuma jinak kala didekati. Saat dipegang dia kabur.

“Hm, ” Mbak Maya memandang mata saya.

“Mbak pengin? ”

Dia tidak menjawab. Wajahnya tertunduk. Saya capai pundaknya. Saya elus rambutnya. Saya sentuh pipinya. Dia diam saja. Sejurus lantas mulut kami berpagutan. Lama. Ciuman yang bergairah. Saya remas sisi dadanya. Lalu tali samping dasternya saya tarik serta lepas. 

Mbak Maya merintih kala jari saya menyentuh belahan dadanya. Dengan spontan tangan kirinya yang sejak mulai barusan di pangkuan saya meraih apa sajakah. Serta yang tertangkap yaitu penis. Dia meremasnya. Saya menggesek-gesekkan jari saya di dadanya. Kami kembali berciuman.

“Di kamar saja yuk Mbak? ” ajak saya.

Lalu kami beranjak. 1/2 berjingkat-jingkat menuju kamar Mbak Maya. Kamar ini terdapat bersebarangan dengan kamar saya. Di samping kamar Mbak Maya yaitu kamar mertua saya.

Malam itu tumpahlah semuanya. Kami bermain dengan hebatnya. Berulang-kali. Ini yaitu perselingkuhan saya yang pertama sejak mulai saya kawin. Terakhir saya kenal, itu juga perselingkuhan pertama Mbak Maya. Sebelumnya itu tidak terbetik fikiran untuk selingkuh, terlebih tidur dengan lelaki beda tidak cuman Mas Wib.

Pada akhirnya saya kembali pada arah awal saya. Rosi. Mungkinkah saya menyetubuhi adik istri saya? Uhh. Tidak mungkin. Kalau hamil? Beda dengan Mbak Maya. Kepada dia saya tidak sangsi untuk keluarkan benih saya kedalam rahimnya. 

Jikalau hamil, tidak permasalahan kan. Paling-paling seandainya anaknya lahir serta serupa dengan saya yaa banyak langkah untuk menepis tuduhan. Lagian masak sich pada berprasangka buruk?

ADIKKU PEMUAS NAFSU KU



Sudah mulai sejak berusia 7 atau 8 th. saya memiliki keingintahuan serta keinginan yang kuat juga akan sex. Dengan sembunyi-sembunyi saya kerap membaca majalah dewasa punya orang tuaku. 

Biasanya hal semacam itu kulakukan sebelum pergi sekolah serta orang tuaku tidak dirumah. Waktu membaca majalah itu saya juga beronani untuk memuaskan keinginanku.


Pada waktu usiaku 10 th., keinginanku juga akan pemuasan sex makin besar, maklum waktu itu yaitu masa puber. Frekwensiku jalankan masturbasi juga makin kerap, dalam satu hari dapat sampai 4 kali. Serta sehari-hari minimum 1 kali tentu saya laksanakan.

JANGAN LUPA LIHAT JUGA = ISTRI KU PENCARI NAFKAH MENJUAL DIRI

Disuatu sore kala saya duduk di kelas 6 SD, waktu itu tak ada seseorang juga dirumah. Ayah tengah bertugas keluar kota, sedang Ibu serta adikku tengah ikuti satu kerjaan mulai sejak pagi. Saya pakai peluang itu untuk melihat blue film punya orang tuaku. Mulai sejak pagi telah 3 film saya putar serta telah 4 kali saya jalankan masturbasi. Namun keinginanku masih demikian besar.

Ada adegan yang begitu saya gemari serta saya kerap berkhayal kalau saya jadi pemeran pria dalam film itu. Adegan itu yaitu waktu seseorang pria tengah berbaring sesaat wanita pertama duduk diatas penis sang pria sembari menggoyangkan pinggulnya serta wanita ke-2 duduk pas diatas mukanya sesaat sang pria dengan lahapnya menjilati vagina wanita ke-2 itu.

Saya selekasnya turunkan celanaku bersiap jalankan masturbasi sembari melihat adegan favoritku. Di tengahnya kerjaanku serta film tengah hot-hotnya, mendadak terdengar nada pintu pagar di buka. Waktu itu tunjukkan jam 20. 00, nyatanya Ibu serta adikku telah pulang. 

Selekasnya saya gunakan celanaku kembali serta keluarkan video dari playernya lalu menempatkannya kembali di tempatnya. Lantas baru saya membukakan pintu buat mereka.

“Eh Wan, tolong bantu masukan beberapa barang dong”, Ibu memohonku membantunya membawa beberapa barang.

“Iya Ma. Shin, disana ngapain saja? Koq nampaknya penat banget sich? ”, saya menegur adikku Shinta.

“Wah, banyak. Pagi sesudah aerobik selalu jalan lintas alam. Hingga diatas telah siang. Selalu sorenya baru turun. Pokoknya penat deh. ”, Shinta menerangkannya dengan semangat.

Kemudian mereka mandi serta makan malam. Sesaat saya duduk di area keluarga sembari melihat acara TV. Sesudah mereka usai makan malam, adikku segera menuju ke kamarnya diatas. Ibu turut gabung denganku melihat TV.

“Wan, ada acara bagus apa saja? ”, Ibu ajukan pertanyaan padaku.

“Cuma ini yang mendingan, yang lain jelek”, saya memberi kabar kalau cuma acara yang tengah kutonton yang cukup bagus.

Waktu itu acaranya yaitu film action. Kemudian ada perbincangan kecil pada saya serta Ibu. Karena capek, Ibu melihat sembari tiduran diatas karpet. Tidak lama setelah itu Ibu rupanya terlelap. Saya terus melihat. 

Disuatu waktu, dalam film itu ada jalan narasi di mana rekan wanita sang jagoan tertangkap serta diperkosa oleh boss penjahat. Spontan saja penisku mengembang. Saya terus melanjutkan melihat.

Ketika film tengah seru-serunya, tanpa ada berniat saya memandang Ibu yang tengah tertidur dengan tempat kepandaianng serta kaki yang terbentang. Baju tidurnya (daster) terungkap, hingga sedikit celana dalamnya tampak. Badanku segera bergetar lantaran nafsuku yang mendadak meledak. Tidak sempat terpikir olehku jalankan persetubuhan dengan Mamaku sendiri. 

Tapi panorama ini benar-benar mengundang selera. Pada umur 29 th., Ibu masih tetap tampak begitu menarik. Dengan kulit kuning, tinggi tubuh 161 cm, berat tubuh 60 kg, buah dada 36B ditambah bentuk pinggulnya yang aduhai, nyatanya sampai kini saya tidak mengerti kalau sesungguhnya Ibu begitu menggairahkan.

Sepanjang ini saya betul-betul tidak sempat miliki fikiran aneh pada Ibu. Saat ini nampaknya baru saya tersadar. Nafsu mendorongku untuk menjamah Ibu, tetapi sesaat saya sangsi. Bagaimana bila hingga Ibu terbangun. 

Namun dorongan nafsu memaksaku. Akhirnya saya bertekad sebelumnya setelah saya mengecilkan volume TV biar tidak membangunkan Ibu. Saya bergerak mendekati Ibu serta ambil tempat dari arah kaki kanannya. Untuk menegaskan biar Ibu tidaklah sampai terbangun, kugerak-gerakkan tangan Ibu serta nyatanya memanglah tak ada reaksi.

Rupanya lantaran capek sepanjang hari, ia jadi tertidur dengan begitu lelap. Dasternya yang terungkap, kucoba singkap lebih tinggi sekali lagi hingga perut serta tak ada kesusahan. Tapi itu belum juga cukup, saya singkap dasternya lebih tinggi sekali lagi dengan terlebih dulu saya pindahkan tempat ke-2 tangannya ke atas. 

Saat ini ke-2 buah dadanya mampu tampak dengan terang, lantaran nyatanya Ibu tidak kenakan bra. Segera saya sentuh buah dada kanannya dengan telapak tangan terbuka serta dengan perlahan-lahan saya remas. Sesudah senang meremasnya, saya hisap area putingnya lantas semua area buah dadanya.

Mendadak Ibu mendesah. Saya kaget serta terasa takut kalau-kalau hingga Ibu terbangun. Namun sesudah kutunggu sebagian waktu tak ada reaksi beda darinya. Untuk memastikannya sekali lagi saya meremas buah dada Ibu lebih keras serta terus tak ada reaksi. 

Walaupun masih tetap penasaran dengan area dadanya, tetapi saya takut bila tidak miliki cukup saat. Saat ini tujuan saya tujukan ke vaginanya. Ibu kenakan CD tidak tebal berwarna kuning hingga masih tetap tampak bulu kemaluannya.

Saya raba serta saya ciumi vagina Ibu, tapi saya tidak senang lantaran masih tetap terhambat CD-nya. Jadi kuputuskan untuk turunkan CD-nya hingga semua vaginanya tampak. Namun hal semacam itu tidak bisa kulakukan lantaran tempat kakinya yang terbentang merepotkanku untuk menurunkannya. Jadi sangat terpaksa saya rapatkan kakinya hingga saya dapat turunkan CD-nya hingga lutut. 

Tapi mengakibatkan saya jadi tidak dapat mengeksplorasi vagina Ibu dengan leluasa lantaran kakinya saat ini merapat. Apakah saya mesti melepas semua? Pasti semakin lebih leluasa, tapi bila Ibu hingga terbangun juga akan beresiko lantaran saya akan tidak dapat secara cepat menggunakankannya kembali.

Berhubung nafsuku telah memburu, jadi saya putuskan untuk melepaskannya semuanya. Lantas saya rentangkan kakinya. Saat ini vagina Ibu mampu tampak dengan terang. Tidak tahan sekali lagi, segera saya cium serta jilati vaginanya. Lebih jauh sekali lagi, dengan ke-2 tangan kubuka bibir-bibir vaginanya serta saya jilati area dalamnya. 

Saya betul-betul makin bernafsu, menginginkan berasa saya telan vagina Ibu. Tidak lama sesudah saya jilati, vaginanya jadi basah. Sesudah senang mencium serta menjilati area vaginanya, penisku telah tidak tahan untuk dimasukkan kedalam vagina Ibu. Saya lalu berdiri untuk melepas celanaku. Lantas saya duduk sekali lagi diantara ke-2 kaki Ibu serta saya bentangkan kakinya lebih lebar.

Dengan ambil tempat duduk serta ke-2 kakiku dibentangkan untuk menahan ke-2 kaki Ibu, saya tujukan penisku ke lubang vaginanya. Tangan kananku menopang buka lubang vagina Ibu sesaat saya dorong penisku perlahan-lahan. 

Saya rasakan penisku masuk daerah yang basah, hangat serta menjepit. Badanku gemetar hebat lantaran nafsu yang memojokkan. Sesudah sebagian waktu pada akhirnya semua penisku telah berhasil masuk kedalam vagina Ibu dengan tidaklah terlalu sukar, barangkali lantaran Ibu telah melahirkan dua orang anak.

Awalilah kugoyangkan pinggulku maju mundur dengan perlahan-lahan. Kurasakan kesenangan serta sensasi yang mengagumkan. Saya mengambil keputusan untuk memuaskan nafsuku, apapun yang berlangsung. Semakin lama pergerakanku makin cepat. 

Dengan makin bernafsu, saya peluk badan Ibu serta mengulum dadanya, sesaat penisku selalu bergerak cepat menggosok-gosok vagina Ibu. Saya telah tidak perduli sekali lagi apakah Ibu juga akan terbangun atau tidak, agar juga terbangun saya selalu menggoyangnya hingga saya senang.

Benar-benar nikmat. Bahkan juga lebih nikmat dari pada fantasiku sampai kini. Sesudah saya berjuang keras sepanjang 6 menit, pada akhirnya saya telah tidak tahan sekali lagi sampai saya benamkan penisku dalam-dalam ke vagina Ibu. 

Saya rasakan spermaku mengalir berbarengan dengan sensasi yang mengagumkan. Seolah melayang-layang hingga merasa sakit kepala. Saya biarlah penisku sebagian waktu didalam badan Mamaku.

Sesudah cukup santai, saya cabut penisku. Saya senang. Saya tidak menyesal. Saya gunakan kembali celanaku. Sebelumnya saya gunakan kembali CD-Mama, saya puaskan diri dengan meremas-remas vagina Ibu. Kemudian saya atur kembali daster Ibu. 

Saya matikan TV serta naik menuju kamarku diatas. Saya segera rebahan diatas kasurku. Walaupun saya terasa capek tapi saya tidak dapat tidur memikirkan pengalaman ternikmat yang barusan saya rasakan. Pengalaman seseorang anak SD yang barusan jalankan hubungan sex dengan Mamanya sendiri.

Memikirkan hal itu saja buat nafsuku bangkit kembali. Saya berfikir untuk kembali mengerjakannya dengan Ibu. Saya jalan keluar kamar menuju area keluarga. Namun dimuka kamar Shinta adikku, tak tahu apa yang merubah fikiranku. 

Saya berfikir, bila Ibu saja tidur demikian lelapnya jadi pasti Shinta juga sekian. Terlebih sampai kini Shinta bila telah tidur sukar sekali untuk dibangunkan.

Perlahan-lahan saya buka kamarnya serta saya saksikan Shinta tertidur dengan memakai selimut. Saya masuk ke kamarnya serta saya tutup sekali lagi pintunya. 

Seperti yang telah saya laksanakan dengan Ibu, saya juga telah berkemauan juga akan menyetubuhi Shinta adikku sendiri. Walaupunpun ia bangun saya juga akan tidak perduli.

Lantas saya singkap selimutnya serta saya bebaskan dasternya dan tidak CD-nya. Saat ini Shinta telah betul-betul bugil. Karena Shinta belum juga punyai buah dada, sasaranku segera ke vaginanya. Vaginanya benar-benar mulus lantaran belum juga ditumbuhi rambut. 

Saya rentangkan kakinya lantas saya cium serta jilati vaginanya. Sekali-kali saya gigit perlahan-lahan. Lantas saya buka lebar-lebar bibir vaginanya dengan jariku serta kujilati area dalamnya.

Sesudah senang menciumi vaginanya, saya bersiap untuk menghunjamkan penisku kedalam vagina Shinta yang masih tetap mulus. Saya rentangkan kakinya serta saya letakkan melingkar di pinggangku. Saya menginginkan ambil tempat yang memungkinkanku mampu menyetubuhi Shinta dengan leluasa.

Lantas kuarahkan penisku ke lubang vaginanya sesaat ke-2 tanganku menopang buka bibir vaginanya. Saya dorong perlahan-lahan tetapi nyatanya tidak semudah saya mengerjakannya dengan Ibu. Vagina Shinta demikian sempit, lantaran ia masih tetap kecil (waktu itu ia baru berumur 9 th.) serta sudah pasti masih tetap perawan. Tapi itu bukan hanya halangan bagiku. Saya selalu mendorong penisku serta area kepala penisku pada akhirnya berhasil masuk. Namun untuk lebih jauh begitu sukar.

Nafsuku telah mencapai puncak tapi masih tetap belum juga dapat masuk juga sampai membuatku jengkel. Karena saya telah berkemauan, jadi saya paksakan untuk mendorongnya sampai saya berhasil. Namun mendadak saja Shinta merintih. 

Saya diam sesaat serta nyatanya Shinta tidak bereaksi lebih jauh. Walaupunpun saya tidak perduli apakah Shinta juga akan tahu atau tidak, tetaplah saja semakin lebih baik bila Shinta tidak menyadarinya.

Lalu saya mulai menggoyang pinggulku, namun pergerakanku tidak dapat selancar waktu mengerjakannya dengan Ibu, lantaran vagina Ibu basah serta tidaklah terlalu sempit, sedang punya Shinta kering serta sempit. 

Saya selalu menggesekan penisku didalam badan Shinta makin lama makin cepat sembari memeluk badannya. Ada ketidaksamaan kesenangan sendiri pada vagina Ibu serta Shinta. Karena vagina Shinta lebih sempit jadi cuma kurun waktu 3 menit saya telah menjangkau orgasme.

Kubiarkan spermaku mengalir didalam vagina Shinta. Saya tidaklah perlu cemas lantaran saya tahu Shinta belum juga dapat hamil. Saya tekan penisku dalam-dalam serta saya peluk Shinta dengan erat. Sesudah senang saya gunakan sekali lagi kemeja Shinta baru saya gunakan kemejaku sendiri. Saya berjingkat kembali pada kamarku serta tertidur hingga esok paginya.

Saat pagi harinya saya agak cemas bila ketahuan. Tapi hingga saya pergi sekolah tak ada yang mencurigakan dari sikap Ibu ataupun Shinta. Mulai sejak waktu itu saya senantiasa terbayang kesenangan yang saya alami saat malam itu. Saya menginginkan mengulanginya. Dengan Ibu peluangnya dapat ditunaikan bila Ayah tidak dirumah. 

Jadi semakin lebih besar kesempatannya bila mengerjakannya dengan Shinta saja. Walaupunpun saat mengerjakannya, saya tidak perduli bila di ketahui namun terus semakin lebih aman bila mereka tidak menyadarinya. Jadi nyaris tiap-tiap malam, saya senantiasa bergerilya ke kamar Shinta. Namun saya cuma berhasil hingga step melepaskan bajunya. Setiap saat penisku mulai masuk, Shinta senantiasa terbangun.

Empat bln. mulai sejak pengalaman pertama, saya belum juga sempat sekali lagi jalankan seks. Pada bln. ke-5, saya masuk SMP serta pada pelajaran biologi saya mengetahui satu bahan kimia praktikum yang dipakai untuk membius. Waktu itu saya segera berfikir kalau saya dapat memakainya bersetubuh dengan Shinta sekali lagi.

Sesudah pelajaran biologi, saya ambil sebotol obat bius untuk dibawa ke tempat tinggal. Saat malam hari sesudah semua tertidur, saya masuk ke kamar Shinta. Satu sapu tangan yang sudah diberi obat bius saya letakkan di hidung Shinta. Sesudah sebagian waktu, saya angkat sapu tangan itu serta mulai melepaskan kemeja Shinta. Serta sesudah saya melepaskan semua kemejaku, saya naik ke ranjang Shinta serta duduk diantara ke-2 kakinya.

Saya ambil tempat favoritku dengan tempatkan ke-2 kakinya memutari pinggangku. Saya masukan penisku ke vaginanya dengan perlahan-lahan hingga total penisku masuk. Goyangan pinggulku mulai menggoyang badan Shinta. 

Saya memeluk badannya dengan erat serta penisku bergerak keluar masuk secara cepat. Karena saya percaya Shinta akan tidak terbangun jadi saya dapat merubah tempat sesukaku. Seperti terlebih dulu, waktu pada puncaknya saya biarlah spermaku tertumpah didalam vaginanya.

Mulai sejak waktu itu nyaris sehari-hari saya menyetubuhi adikku, Shinta. Sesekali bila Ayah tengah diluar kota, saya juga menyetubuhi Ibu. Alangkah beruntungnya saya. Dengan ilmu dan pengetahuan, satu kendala nyatanya mampu dikerjakan dengan gampang

Saturday, December 23, 2017

ISTRI KU PENCARI NAFKAH MENJUAL DIRI




Nia, 30 th. yaitu istri Andri 38 th.. Seseorang ibu rumah-tangga yang begitu dalam bergaul di lingkungan rumahnya. Andri yaitu seseorang suami yang baik serta memikul tanggung jawab pada keluarga. 


Apa pun kekurangan dalam rumah tangga jadi ia senantiasa berupaya untuk mencukupinya. Dapat disebut, rumah tangga yang serasi serta rukun. Anak mereka cuma satu ambil tempat sekolah di kota beda. Aku kost di lingkungan yang sama juga dengan mereka.

JANGAN LUPA = NGENTOT DENGAN AYAH MERTUA

“Ooooooooooohhh sayaaaaaang…” desahan Nia mulai mengeras sembari menggerakkan pinggulnya.

Jari jempol Andri selalu menggosoki itil Nia serta jari tengahnya selalu menggesek-gesek dinding dalam sisi atas Meki Nia hingga cairan Meki Nia keluar membasahi jari tengah Andri.

“Ooooooohhh…” desah Nia sembari satu tangannya memegang tangan Andri yang tengah bermain di Mekinya.

“Enak, sayang? ” bertanya Andri lantas melumat bibir Nia.

Lantas jari tengah Andri dikocok-kocokkan di Meki Nia. Tanpa ada menjawab pertanyaan Andri, Nia membalas ciuman Andri dengan hebat sembari menjepitkan pahanya serta menggoyangkan pinggulnya menahan kesenangan disaat jari tangan Andri keluar masuk lubang Mekinya.

“Buka bajunya dong, sayang, ” bisik Nia ke telinga Andri.

“Ooooooohhhh sayaang…” desah Andri sembari meremas rambut Nia. Sembari melirik ke arah Andri lantas mulut Nia mengulum batang Penis Andri yang besar serta berurat-urat itu.

Clok… Clok… Clok… Terdengar nada kuluman mulut Nia pada Penis Andri.

“Oooooooohh… Enak sayaaaang… Ooooooooohhhh…” desah Andri sembari memegang kepala Nia lantas memompa perlahan Penisnya di mulut Nia.

“Gantian, sayang…” bisik Nia sembari melepas kulumannya memandang Andri.

Andri tersenyum. Dibaringkannya badan Nia. Sesudah menempatkan bantal jadi alas kepala supaya Nia bisa lihat Andri menjilat serta mengemut Mekinya, lantas Andri juga berbaring dengan mengangkat ke-2 kaki Nia yang dikangkangkannya lebar-lebar. 

Nia mendesah panjang waktu lidah Andri dengan lincahnya bermain serta menjilati kelentit Meki Nia.

“Oooooooooohh sayaaaaaaang.., Terusssss…” desah Nia.

Terlebih disaat jari Andri masuk ke lubang Mekinya sembari lidahnya tidak henti menjilati kelentit Nia. Pergerakan pinggul Nia tambah keras ikuti rasa enaknya. Tidak lama lalu tangan Nia dengan keras meremas rambut Andri serta menyudutkankan kepala Andri ke Mekinya. Lantas..

“Oooooooohhh… Enak, sayaaaaaaang.., Sssssssssshh…” jerit kecil Nia terdengar disaat Nia menjangkau puncak kesenangan.

Andri selekasnya hentikan jilatannya lantas naik ke atas badan istrinya itu. Walaupun mulutnya masih tetap basah oleh cairan Meki Nia, Andri segera melumat bibir Nia. 

Niapun segera membalas ciuman Andri dengan hebat. Sembari tetaplah berciuman, tangan Nia menuntun Penis Andri masuk ke belahan Mekinya. Bless… Bless… Bless… Penis Andri secara cepat segera keluar masuk Meki Nia.


“Meki anda legit, saying… Enak…” bisik Andri sembari sedikit membungkuk ke badan Nia. Dengan berjongkok serta ke-2 kakinya mengangkang mengapit ke-2 kaki Nia yang mengitari pahanya, ke-2 tangannya mengalasi kepala Nia. 

Dengan sedikit mengangkat kepala Nia supaya ia bisa lihat batang Penis Andri yang keluar masuk Mekinya dengan perlahan.

Nia tersenyum sembari menggoyangkan pinggulnya. Pantatnya diangkat-angkat ikuti irama goyangan pantat Andri yang maju mundur.

“Memang mengapa? ” bertanya Nia.

“Aku tidak sempat jemu menyetubuhi kamu…” bisik Andri sembari selalu memompa Penisnya.

Nia tersenyum.

“Kalau wanita beda rasa-rasanya bagaimana? ” bertanya Nia sekali lagi.

“Aku tidak sempat bersetubuh dengan wanita beda kok” jawab Andri.

Nia tersenyum lantas merangkulkan ke-2 tangannya ke pundak Andri sembari tetaplah menggoyangkan pinggulnya menyeimbangi pergerakan Penis Andri. Ke-2 kakinya diangkat menjepit pinggang Andri.

“Aku ingin bertanya, sayang…” kata Nia.

“Apa? ” bertanya Andri.

“Tubuh Mbak Germen, tetangga kita itu, bagus tidak? ” bertanya Nia sekali lagi.

“Ah pertanyaan anda ada-ada saja…” kata Andri tidak mempedulikan sembari selalu memaju mundurkan pantatnya secara cepat. Nafasnya memburu.

“Aku serius, sayang… Jawab jujurlah. Tidak apa-apa kok…” kata Nia.

“Tadi anda saksikan belahan buah dadanya tidak? ” bertanya Nia sekali lagi.

Andri mengangguk. Pantatnya secara cepat naik-turun serta batang Penisynya secara cepat juga keluar masuk Meki Nia. Makin basah. Batang Penisnya diberi lender keputih-putihan banyak. Nia tersenyum sembari selalu menggoyangkan pinggul, matanya selalu lihat batang Penis Andri keluar masuk mengocok Mekinya. Lantas ke-2 tangannya menngapit serta menghimpit pantat Andri supaya tertancap lebih dalam di Mekinya.

“Jujur saja. Iya, badannya bagus. Barusan saya pernah saksikan belahan buah dadanya”.

“Marah? ” bertanya Andri lalu lantas hentikan pergerakannya.

Nia tersenyum sekali lagi. Ke-2 tangannya selalu menghimpit pantat Andri supaya batang Penisnya masuk lebih dalam sembari ia tetaplah menggoyang-goyang pinggulnya.

“Jangan berhenti dong, sayang… Goyang terusss… Mmmmmhh…” kata Nia.

“Aku tidak geram kok. Malah saya sukai mendengarnya… ” kata Nia sekali lagi.

“Kenapa sukai? ” bertanya Andri heran.

“Tadi saat saya saksikan anda berjoget dengan Mbak Germen, tidak tahu mengapa ada perasaan aneh…” kata Nia.

“Tiba-tiba saya memikirkan anda bersetubuh dengan Mbak Germen…” lanjut Nia lagi

“Lho mengapa demikian? ” bertanya Andri.

“Gak tahu…” kata Nia.

“Kamu cemburu? ” bertanya Andri.

“Gak sekalipun. Malah demikian sebaliknya, saya ingin banget simak anda bersetubuh dengan Mbak Germen…” kata Nia.

“Kamu sekali lagi horny kali barusan ya…? ” bertanya Andri tanpa ada hentikan pergerakan Penisnya. Sembari tersenyum diliriknya Nia. Lantas dengan menunduk, dikecupnya bibir Nia perlahan.

Nia kembali tersenyum. Sesudah sebagian lama memompa Penisnya, Andri mengejang, pergerakannya jadi tambah cepat.

“Aku ingin keluar, sayaaaaang… Ooooooohh…” bisik Andri.

“Tahan sebentar, sayang.. Aku juga ingin keluar…” bisik Nia sembari percepat pergerakan pinggulnya. Diangkat-angkatnya pinggul serta ditekannya pantat Andri lebih dalam.

Tidak lama badannya mengejang, tangannya kuat memeluk badan Andri.

“Aaaaaaaaaaahhhhhhh… Aku keluar, sayaaaaaang…” jerit Nia dengan keras.

“Oooooooohh… Nikmat banget sayaaaaaang… Oooooooooohh…” jerit kecil Nia disaat menjangkau orgasme. Selang sebagian detik, Andri juga makin percepat pergerakannya. Hingga pada akhirnya.

Crott… Crott… Crott… Air mani Andri menyembur dengan kencang didalam Meki Nia.

“Aaaaaaaaarrghhhh… Sayaaaaaang…” Andri menyudutkankan Penisnya dalam-dalam ke Meki Nia.. Badan ke-2 mereka lemas sama-sama berpelukan sesaat Penis Andri masih tetap ada didalam Meki Nia.

“Mau tidak apabila saya minta anda maen dengan Mbak Germen? Aku serius…” kata Nia sembari memeluk pundak Andri.

“Kenapa sich anda ingin yang aneh-aneh demikian? ” bertanya Andri.

“Aku tidak tahu, sayang. Yang pasti ada perasaan horny saja saat memikirkan anda bermesraan dengan Mbak Germen…” jawab Nia.

“Mau kan, sayang? ” bertanya Nia memaksa.

“Kalaupun saya ingin, bagaimana langkahnya, sayang…? ” kata Andri sembari mengecup bibir istrinya.

“Nanti saya yang atur…” kata Nia sembari tersenyum.

Andri juga tersenyum sembari mencabut Penisnya dari Meki Nia, lantas bangkit serta menarik tangan Nia. Sesudah bersih-bersih di kamar mandi, merekapun lalu tidur.

“Mas Agung telah pergi kerja kan, Mbak? ” bertanya Nia sembari bangkit dari tidurannya mendadak.

“Sudah dari barusan dong. Dia bisa sisi shift malam ini. Satu minggu ini sih” tutur Germen.

“Eh ada apa nih undang saya malam-malam gini? ” bertanya Germen lalu.

“Gak ada apa-apa kok, Mbak…” kata Nia.

“Aku cuman ingin ngajak Mbak nonton film yang baru saya beli” kata Nia sembari melirik pada Andri. Andri membalas dengan senyuman.

“VCD begituan ya? ” bertanya Germen semangat. Dia segera bangun dari tidurannya.

Nia tersenyum sembari melirik Andri.

“Cepatlah putar! ” tutur Germen tidak sabar. Andri bangkit dari duduknya lantas merangkak menuju ke VCD player.

“Germen sukai film yang mana? ” bertanya Andri sembari menyodorkan sebagian keping VCD porno.

Sesudah pilih, Germen selekasnya menyerahkan film yang pingin diliatnya. Andri selekasnya memutarnya. Awalannya mereka bertiga melihat film itu tanpa ada banyak bicara. Nia duduk berdampingan dengan Germen, sesaat Andri duduk di belakang mereka.

“Udah ada yang bangun, ya? ” bertanya Nia mendadak sembari tersenyum melirik ke arah selangkangan Andri.

“Hehehehehe… Lumayan” jawab Andri senyum-senyum.

“Lumayan apanya? ” bertanya Germen sembari matanya turut melirik ke arah selangkangan Andri yang mulai menggembung. Andri tersenyum lantas menutupi kakinya dengan bantal.

“Mbak Germen seberapa seringkali begituan dengan Mas Agung? ” bertanya Nia lalu pada Germen.

“Ah, tidak sering sekali… Mungkin karna dia capek…” kata Germen sembari matanya selalu lihat adegan pemain yang tengah bersetubuh di video.

Kembali mereka terdiam sepanjang sebagian waktu sembari lihat video.

“Sini dong…” kata Nia mendadak melambai ke arah Andri sembari matanya berkedip berikan isyarat. Andri beringsut mendekati Nia. Diambilnya tempat di tengahnya Nia serta Germen.

“Ada apa sih…? ” bertanya Andri.

“Duduk dekat sini aja…” kata Nia dengan nada manja.

Nia menarik turun celana pendek Andri hingga ke pahanya. Lantas sembari duduk nonton, tangannya selalu mengocok serta meremas batang Penis Andri. 

Jari jempolnya menggesek-gesek kepala Penis Andri yang sudah membulat besar berwarna kemerahan. Mengkilat karna cairan yang keluar dari lubang di kepala Penisnya itu.

Germen yang lihat hal semacam itu, perasaannya jadi tidak karuan. Pada rasa malu, rasa pingin lihat serta rasa pingin memegang bercampur baur jadi satu. Batang Penis Andri yang panjang, besar serta berurat-urat itu benar-benar membuatnya terangsang secara cepat. 

Matanya berubahan melirik ke arah monitor TV serta ke arah batang Penis Andri yang keras tengah dikocok oleh Nia.

“Udah ingin ya? ” bertanya Nia pada Andri dengan nada yang agak dikeraskan. Lantas ia menunduk serta mencium bibir Andri. Lantas mulutnya mendekat ke batang Penis Andri yang tegak teracung. Dijilatinya kepala Penis itu. Dihisap kuat-kuat serta kembali dijilatinya.

“Oooooohhh…” Andri mendesah perlahan sembari matanya melirik ke arah Germen. Germen yang makin tidak menentu perasaannya, kebetulan melirik ke arah Andri. Pandangan mereka beradu sepanjang sebagian detik. 

Mata Germen mendadak meredup serta bibirnya terbuka. Mendadak seperti tersadar lantas buang pandangannya ke arah video. Hatinya berdebar keras disaat berpandangan dengan Andri.

“Mbak sukai tidak sama barang lelaki yang gede panjang? ” bertanya Nia sembari tersenyum memandang ke arah Germen.

“Hmmmmm… Iya… Iya… Sukai dong…” kata Germen memandang Nia.

Matanya melirik ke tangan Nia yang tengah mengocok serta meremas batang Penis Andri. Batang Penis yang panjang, besar serta berurat-urat. Sekitaran dua genggaman tangan Nia, fikirnya.

“Kalau yang seperti gini sukai tidak, Mbak? ” bertanya Nia sembari matanya memberi isyarat supaya Germen memegang Penis Andri.

“Ah, anda ada-ada aja… Ya saya sukai banget…” kata Germen senyum-senyum sembari kembali merubah tempat duduknya.

“Sini dong, Mbak…” ajak Nia.

Germen beringsut duduk makin dekat ke arah Andri. Kepala Penis Andri tampak demikian mengkilat serta kemerahan. Germen benar-benar makin terangsang saat ini. 

Meliat Germen yang tengah terdiam memerhatikan tangannya tengah mengocok serta meremas batang Penis Andri, Nia tersenyum. Tangannya mencapai tangan Germen, lantas ditariknya ke arah Penis Andri. Germen diam menuruti kehendak Nia.

“Ssssssshhhhh… Oooooohhh…” desah Germen perlahan sembari menggelinjang disaat jari tangan Andri menyusuri belahan Mekinya yang sangatlah basah.

“Ooooooooooohhh…” desah Germen lebih keras disaat jari Andri masuk lubang Mekinya.

“Oooooohh… Ooooooooohh Andri…” desah Germen disaat jilatan lidah Andri turun ke perut lantas turun sekali lagi menyusuri selangkangannya.

“Di dalam aja… Ooooohhhh“ bisiknya perlahan ke telinga Andri.

“Aaaaaarggggghhhhh… Aku tidak tahan…” mendadak Andri mendesah kuat.

“Aaaaaaaaaargghhhhhh… Aku keluaaaaaaar… Oooooohhhh… “ Andri membenamkan batang Penisnya dalam-dalam ke Meki Germen. Dipeluknya badan Germen serta dilumatnya bibir Germen dengan kuat. 

Mendadak Germen yang rasakan sensasi kesenangan yang dirasa Andri juga tidak bisa menahan orgasmenya yang ke-2.

Badan Andri lemas terkulai diatas badan telanjang Germen. Tapi batang Penisnya tetap masih mengeras didalam Meki Germen.

“Penisku masih tetap keras. Saat ini anda ya sayang? ” tanyanya pada Nia. Nia yang lihat mereka tengah terkulai bertindihan lemas selekasnya beringsut hampiri. Diusapnya pantat Andri. Bajunya telah dari barusan ia bebaskan.

“Masih kuat, sayang? ” bisik Nia ke telinga Andri.

Andri selekasnya mencabut Penisnya dari Meki Germen lantas bangkit berjongkok. Batang Penisnya benar-benar masih tetap keras berdiri walaupun ia sendiri telah alami orgasme belum lama. Germen duduk sembari tersenyum memerhatikan mereka berdua.

“Aku masih tetap kuat, sayang…” kata Andri lantas berbaring serta menarik tangan Nia.

Diciumnya bibir Nia. Nia selekasnya menaiki badan Andri. Ia duduk mengangkangi selangkangan Andri. Sembari memeluk pinggangnya, Andri menggesek-gesekkan batang Penisnya ke belahan Meki Nia. Lantas Nia menghimpit pantatnya membenamkan batang Penis Andri ke Mekinya.

“Oooooohhh sayaaaang…” desah Nia dengan kuat.

Ditengadahkannya muka dengan mata terpejam. Sembari menunduk mencium bibir Andri, diangkat-angkatnya pantat mengocok batang Penis Andri secara cepat. Mendadak ia teringat Germen.

“Gimana, Mbak? Enak? ” bertanya Nia pada Germen sembari tersenyum. Germen tersenyum. Lantas sembari duduk ia kenakan pakaian.

“Aku dapat ketagihan, lho…” kata Germen.

“Penis Andri enak banget…” lanjutnya sembari tersenyum manis ke arah Andri.

“Kapan saja Mbak ingin, datang saja kesini…” kata Nia tersenyum juga.

“Makasih, Nia. Aku pulang dahulu ya, ” kata Germen sembari mengecup pipi Nia yang tengah bersetubuh dengan Andri. Diciumnya juga bibir Andri.