SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX : bokep indo KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Showing posts with label bokep indo. Show all posts
Showing posts with label bokep indo. Show all posts

Tuesday, October 30, 2018

SPG ROKOK DI KENTOT

SPG ROKOK DIKENTOT BOS DI HOTEL


VIDIO SEX - Rita (34) hampir putus harapan dalam melakukan hidup ini. Suaminya, Aryo, malahan membuatnya menjadi seseorang pelacur. Saya tidak sempat menduga apabila Mas Aryo tega jual tubuhku. Saat pertama saya mengenalnya, ia ialah laki laki yg baik serta senantiasa menjagaku dari beberapa rayuan laki laki berbeda. Kami menikah lima tahun yang silam serta dikarunai seseorang anak laki laki berumur tiga tahun serta kami kasih nama Rizal. Perkawinan kami mulus-mulus saja sampai Rizal muncul di antara kami. Sudah pasti waktuku banyak tersita untuk mendidik Rizal. 



Mas Aryo kerja di perusahaan swasta yg beroprasi di bagian produksi kayu, sedang saya cuma tinggal dalam rumah. Akan tetapi saya tak pernah mengerang. Saya konsisten sabar menjalankan tugasku menjadi ibu rumah-tangga sebaik-baiknya. Sesungguhnya tiap-tiap hari mungkin Mas Aryo pulang sore hari. Akan tetapi waktu terakhir ini ia senantiasa pulang terlambat. Bahkan juga sampai tengah malam.

Sempat saat kutanyakan, kemana sajakah bila pulang terlambat. Ia cuma menjawab “Aku mencari pendapatan penambahan Rit”, jawabnya singkat.

Mas Aryo semakin kerap pulang tengah malam, bahkan juga sempat 1 kali ia pulang dengan mulut memiliki bau alkohol, jalannya rada sempoyongan, rupanya ia mabuk. Saya mulai bertanya-tanya, sejak mulai kapan suamiku mulai senang minum-minum arak. Sejauh ini saya tak pernah menyaksikannya mirip ini. Terkadang dia berikan uang berbelanja lebih padaku. Atau pulang dengan membawa oleh-oleh untukku serta Rizal anak kami. 



Tiap saat saya mengusik aktivitasnya, Mas Aryo berupaya menjauhkan. “Kita lakukan saja peranan semasing. Saya mencari uang serta kamu yg mengelola rumah. Saya tak pernah bertanya pekerjaanmu, bertambah baik kamu pun begitu”, tuturnya.

Saya baru dapat menerka-nerka apakah aktivitasnya saat satu malam, ia memintaku untuk jual gelang yg kupakai. Dia kalah bermain judi dengan seorang serta butuh uang untuk menutupi utang atas kekalahannya, jadi itu yg di jalankannya sejauh ini. Menjadi seseorang istri yg berupaya berbakti pada suami, saya berikan gelang itu. Toh ia pun yg membelikan gelang itu. Saya memang di ajarkan untuk temani suami dalam sukai atau duka.

Satu sore kala Mas Aryo belum juga pulang, seseorang temannya yg menyatakan bernama Bondan bertandang ke rumah. Kehadiran Bondan ini dia yg mengakibatkan pergantian di rumah tanggaku. Bondan hadir untuk menagih utang-utang suamiku padanya. Banyak kira-kira sepuluh juta rupiah. Mas Aryo janji untuk melunasi utangnya itu. Saya berkata terus-terang kalau saya tidak tahu-menahu berkaitan utang itu, lalu saya memerintahnya untuk kembali besok saja.

bokep indo - Akan tetapi dengan pandangan nakal ia tersenyum, “Lebih baik saya menanti saja Mbak, itung-itung temani Mbak.”

Saya rada risih dengar ucapannya itu, lebih-lebih saat menyaksikan tatapan liar matanya yg seolah-olah mau menelanjangi diriku.

“Aryo tak pernah narasi pada saya, bila dia punyai istri yg demikian cantiknya. Menurut saya, sayang sekali bunga yg indah cuma dipajang dalam rumah saja” tutur Bondan.

Saya semakin tidak enak hati dengar perkataan rayuan-rayuan gombalnya itu, Akan tetapi saya coba meredam diri, lantaran Mas Aryo berutang uang padanya. Dalam hati saya berdoa supaya Mas Aryo cepat pulang ke rumah, hingga saya tak perlu terlalu lama mengenalnya.

Untung saja selang beberapa saat Mas Aryo pulang. Bila tidak pastinya saya udah muntah dengar kalimatnya itu. Demikian menyaksikan Bondan, Mas Aryo kelihatan lemas. Dia mengerti pastinya Bondan bakal menagih hutang-hutangnya itu. Saya tinggalkan mereka di ruangan tamu, Mas Aryo kulihat menyerahkan amplop coklat. Mungkin Mas Aryo dapat melunasi hutangnya. Saya tidak bisa dengar pembicaraannya, akan tetapi kulihat Mas Aryo menunduk serta kadang-kadang tampak berupaya menyabarkan temannya itu.

Selesai Bondan pulang, Mas Aryo memintaku mempersiapkan makan malam. Ia nikmati santapan makan malam tiada banyak bicara, Saya pun bertanya apa yg dibicarakannya dengan Bondan. Saya mengetahui Mas Aryo tengah jemu, bertambah baik saya meredam diri. Selesai usai makan, Mas Aryo langsung mandi serta masuk ke kamar tidur, saya menyusul masuk kamar satu jam setelah sukses menidurkan Rizal di kamarnya. 




Saat saya masuk kamar tidur serta menemaninya di ranjang, Mas Aryo lalu memelukku serta menciumku. Saya tahu ia bakal minta ‘jatahnya’ malam hari ini. Malam hari ini ia berbeda sekali sentuhannya lembut. Pelan-pelan Mas Aryo mulai membiarkan daster putih yg kukenakan, selesai mencumbuiku sesaat, Mas Aryo mulai buka bra tipis yg kukenakan serta membiarkan celana dalamku.

Selanjutnya Mas Aryo dikit-dikit mulai nikmati jengkal buat jengkal semua sisi tubuhku, tidak ada yg terpecahkan. Lalu saya menolong Mas Aryo untuk melapaskan semua busana yg dikenakannya, hingga kemudian saya dapat menyaksikan penis Mas Aryo yg udah mulai rada menegang, akan tetapi belum juga prima tegangnya.

Dengan penuh kasih sayang kuraih batang kesenangan Mas Aryo, kumain-mainkan sesaat dengan ke dua iris tanganku, lalu saya mulai mengulum batang penis suamiku dengan lembutnya. Merasa dalam mulutku, batang penis Mas Aryo terpenting kepala penisnya, mulai merasa hangat serta mengeras. Saya mengisap batang Mas Aryo dengan semampuku, kulihat Mas Aryo demikian bergairah, kadang-kadang matanya terpejam meredam nikmat yg kuberikan padanya.

Mas Aryo lalu membalas, dengan meremas-remas ke dua payudaraku yg cukuplah melawan, 36B. Saya mulai rasakan denyut-denyut kesenangan mulai berjalan dari puting payudaraku serta mulai menyebar keseluruh sisi tubuhku yang lain, terpenting ke vaginaku. Saya rasakan liang vaginaku mulai merasa basah serta rada gatal, hingga saya mulai merapatkan ke dua iris pahaku serta menggesek-gesekan ke dua iris pahaku dengan rapatnya, supaya saya bisa kurangi perasaan gatal yg kurasakan di belahan liang vaginaku.

Mas Aryo rupanya peka menyaksikan perubahanku, lalu dengan lidahnya Mas Aryo mulai turun serta mulai mengulum daging kecil clitorisku dengan nafsunya, Saya sangatlah kebingungan terima serangannya ini, badanku merasa bergetar meredam nikmat, peluh ditubuhku mulai mengucur dengan deras disertai erangan-erangan kecil serta napas terhenti saat kurasakan saya hampir tidak bisa meredam kesenangan yg kurasakan.

Pada akhirnya semua perasaan nikmat kian mencapai puncak, kala penis Mas Aryo, mulai tenggelam dikit-dikit ke vaginaku, perasaan gatal yg kurasakan sejak mulai barusan menjadi nikmat kala penis Mas Aryo yg udah ereksi prima mulai bergerak-gerak maju mundur, seolah-olah menggaruk-garuk gatal yg kurasakan.

Suamiku memang jago dalam permainan ini. Tidak lebih dari lima belas menit saya berteriak kecil kala saya sudahlah tidak bisa kembali meredam kesenangan yg kurasakan, tubuhku meregang demikian detik serta pada akhirnya tumbang di ranjang saat puncak-puncak kenikamatan kuraih saat itu, mataku terpejam sembari menggigit kecil bibirku kala kurasakan vaginaku keluarkan denyut-denyut kenikmatannya.

Serta tak lama setelahnya Mas Aryo menggapai puncaknya pun, ia dengan cepatnya menarik penisnya serta beberapa saat lalu, air maninya tersembur dengan derasnya mengarah badan serta wajahku, saya membantunya dengan mengocok penisnya sampai air maninya habis, dan selanjutnya saya mengulum kembali penisnya demikian lama, hingga kemudian perlahan mulai mengurang tegangannya serta mulai lunglai.

“Aku betul-betul senang Rit, kamu memang hebat”, pujinya. Saya masih tetap bergelayut manja di dekapan tubuhnya.

“Rit, kamu memang istriku yg baik, kamu mesti dapat mengetahui kesulitanku sekarang, serta saya ingin kamu menolong saya untuk mengatasinya”, tuturnya.

“Bukankah sejauh ini saya udah demikian Mas”, sahutku. Mas Aryo mengangguk-angguk dengarkan ucapakanku.

Lalu dia meneruskan, “Kamu tahu tujuan kehadiran Bondan barusan sore. Ia menagih utang, serta saya cuma mampu membayar 1/2 dari keseluruhnya utangku. Setelah lama berbicang-bincang dia tawarkan satu jalan keluar kepadaku untuk melunasi hutang-hutangku dengan satu syarat”, tutur Mas Aryo.

“Apa syaratnya, Mas?” tanyaku ingin tahu.

“Rupanya ia menyukaimu, ia meminta izinku supaya kamu dapat temani ia tadi malam saja”, tutur Mas Aryo dengan lambat serta terhenti.

Saya ibarat disambar petir kala itu, saya tahu makna ‘menemani’ sepanjang tadi malam. Itu bermakna saya mesti melayaninya tadi malam di ranjang seperti yg kulakukan pada Mas Aryo. Mas Aryo mengetahui keterkejutanku.

“Aku udah tidak jelas kembali dengan ditambah lagi saya mesti membayar hutang-hutangku, ia udah mengintimidasi bakal menagih melalui tukang-tukang pukulnya apabila saya tidak dapat membayarnya sampai pekan akhir ini”, tuturnya lirih.

Bondan rupanya nikmati tontonan ini, ia memandangi kecantikan wajahku yg sekarang tengah terengah-engah berlaga menantang rangsangan, nafsunya mulai memanas, tangannya mulai meraba tubuhku tiada dapat kuhalangi kembali. 

SPG ROKOK

Remasan-remasan tangannya di payudaraku membuatku tidak tahan kembali, sampai tidak sadar saya melorotkan sendiri busana yg kukenakan. Kala busana yg kukenakan terlepas, Mata Bondan tidak terlepas memandangi belahan payudaraku yg putih montok serta yg menyembul serta seolah mau loncat keluar dari bra yg kukenakan.

Tidak tahan menyaksikan panorama indah ini, Bondan lalu menggumuliku dengan panasnya sambil tangannya ke arah belakang punggungku, tidak lebih dari 3 detik, kancing bra-ku udah terlepas, sekarang payudaraku yg kencang serta padat udah membentang dengan indahnya, Bondan tidak ingin terlalu lama memandangiku, dengan buasnya kembali dia mencumbuiku, menggumuliku, serta tangannya kian cepat meremas-remas payudaraku, cairan vaginaku mulai membasahi celana putihku.

Menyaksikan ini, tangan bondan yg sampingnya kembali mulai bermain-main di celanaku pas di cairan yg membasahi celanaku, download video bokep - saya rasakan nikmat yg betul-betul mengagumkan. Napasku betul-betul mengincar, mataku terpejam nikmat kala tangan Bondan mulai masuk celana dalamku serta mainkan daging kecil yg tersembunyi di ke dua belahan rapatnya vaginaku.

Bondan mainkan vaginaku dengan ahlinya, membuatku terpaksa sekali merapatkan ke dua iris pahaku untuk rada menetralkan serangan-serangannya, jari-jarinya yg nakal mulai menerobos masuk ke liang tubuhku serta mulai memutar-mutar jarinya dalam vaginaku. Tidak senang lantaran celana dalamku rada mengganggu, dengan cepatnya sekali pergerakan ia membiarkan celana dalamku. Saya sekarang betul-betul bugil tiada tersisa busana di tubuhku.

Bondan tertegun sesaat memandangi pesona tubuhku, yg masih tetap bergeliat-geliat menantang rangsangan yg mungkin dikarenakan obat perangsang yg dihidangkan dalam minumanku. Dengan cepatnya saat saya masih tetap merangsang sendiri payudaraku, Bondan membiarkan dalam sekejap semua busana yg dipakai hingga kemudian bugil juga. Saya kian bernafsu menyaksikan batang penis Bondan udah berdiri tegak dengan kerasnya, Besar serta panjang.

Dalam sekejap Bondan kembali menggumuliku dengan betul-betul saling dalam puncak terangsang, saya rasakan payudaraku di serang dengan remasan-remasan panas, serta.., ahh.., akupun rasakan batang penis Bondan dengan cepatnya menyisip tembus liang vaginaku serta menyentuh titik-titik kesenangan yg ada pada dalam liang vaginaku, saya menjerit-jerit terhenti serta membalas serangan penisnya dengan menjepitkan ke dua iris kakiku mengarah punggungnya hingga penisnya dapat menerobos dengan cara optimal ke vaginaku.

Kami bercumbu dengan panasnya, bergumul, tiap saat penis Bondan mulai berjalan masuk menerobos masuk maupun kala menarik mengarah luar, saya menjepitkan otot-otot vaginaku seperti mau meredam pipis, kala itu saya rasakan nikmat yg kurasakan berlipat ganda kali enaknya, begitu pula dengan Bondan, ia mulai kewalahan meredam kesenangan tidak dapat dihindarinya. 

Sampai pada satu titik saya udah tampak bakal orgasme, Bondan tidak menyia-nyiakan peluang itu, dengan hentakan2 penisnya yg dipercerpat.. pada akhirnya kemampuan pertahananku ambrol.. saya orgasme berkali-kali dalam kurun waktu 10 detik.. 

Bondan rupanya pun sudahlah tidak bisa meredam kembali serangannya ia cuma diam sesaat untuk rasakan kesenangan dipuncak-puncak orgasmenya serta beberapa saat lalu mencabut batang penisnya serta tersemburlan muncratan-muncratan spermanya dengan ada banyak membanjiri muka serta sejumlah berlelehan di belahan payudaraku. Kamipun pada akhirnya tidur kepayahan selesai bergumul dalam panasnya birahi.

Esok paginya, Bondan mengantarku pulang ke rumah. Kulihat suamiku menerimaku dengan muka tertuduk serta berkata sesaat sesaat saya masuk ke kamar anakku untuk menyaksikannya selesai sepanjang hari tidak kuurus.

Selesai peristiwa itu, saya serta suamiku pernah tidak berkata satu sama-lain, hingga kemudian saya luluh pun kala suamiku meminta maaf atas perbuatannya yg memicu soal ini sampai berlangsung, akan tetapi hal tersebut tidak berjalan lama, suamiku kembali teperdaya dalam permainan judi. Hingga otomatis akulah sebagai taruhan di meja judi. 

Apabila menang suamiku bakal berikan oleh-oleh yg banyak pada kami. Akan tetapi apabila kalah saya mesti ikhlas melayani rekan-rekan suamiku yg menang judi. Sampai sekarang peristiwa ini masih berulang. Oh sampai kapankah penderitaan ini bakal selesai.

Sunday, October 28, 2018

BOKEP INDO SCANDAL

PAULO BEDIONES SCANDAL


VIDIO SEX - Singkat Narasi, kami berdua bersua di Cengkareng, tiada ciuman serta gandeng tangan, kami ke arah counter check-in, selang beberapa saat kami berdua telah duduk di kursi pesawat yang siap pergi ke Kuala Lumpur. Selesai pesawat mengudara serta seat-belt telah bisa di lepaskan, tangan Sheena singgah di pahaku, automatic batangku jadi tegang. Sebab saya gunakan Jeans, batang kemaluanku jadi lumayan sakit. Dia rupanya telah mengetahui. 




“Adikmu sakit ya Mas?” tanyanya bercanda sekalian mengelus-elus pahaku. Batang kemaluanku berubah menjadi bertambah tegang. Saya lantas mengharap selimut pada awak cabin, bukan kedinginan sebab AC, namun agar tak ada yang lihat saya melonggarkan ikat pinggang serta turunkan resletingku. Sebab gunakan selimut tangan Sheena makin lebih berani masuk ke sela resletingku, pada akhirnya raih batang kemaluanku yang masih tetap ditutup celana dalamku yang telah basah ditempat. 



Meskipun Sheena benar-benar cerdas dalam berencana rangsangan, tempat kursi pesawat tak sangat mungkin melakukan hal beberapa macam tiada ‘bikin heboh’. Dengan sangat terpaksa kutahan nafsu birahiku, namun saya masih ingin balas supaya iapun jadi ‘susah’. Dari dalam selimut, tanganku mengelus-elus dadanya. Menyengaja saya tak masukkan jari-jariku ke busananya, cukuplah kuelus dari luarnya saja. Selesai kulihat Sheena berubah menjadi lumayan “tidak tenang”. Dia mendengus lambat, “Enghh.. hh..”

Tanganku kuturunkan ke pahanya serta selalu ke pada ke-2 pahanya. Saya sukses membuat rasakan rangsangan birahi yang saya tahu gak dapat dialirkan. Dia cuman dapat mendesah, “Hhh.. hh.. hh..”

1/2 perjalanan telah berlalu, kami berdua masih tetap selalu sama-sama meraba dengan arah merangsang pasangan semasing agar pada ‘nggak tahan’ kembali. Namun tau-tau mesti kami stop sebab ada seseorang wanita mengharap pertolongan, rupanya TKW yang tidak jelas trik isikan kartu register kehadiran untuk bandara Kuala Lumpur. Sebab terganggu nafsu kami jadi hilang serta kami berdua jadi senyum-senyum sendiri.

Datang di Kuala Lumpur, kami langsung ke arah hotel MLA di lebih kurang jantung kota Kuala Lumpur. Seperti umumnya check-in, diantar oleh pelayan hotel ke kamar, pasang isyarat DO NOT DISTURB di gagang pintu, kunci pintu.

“Sayang.. pada akhirnya hingga ikut ya,” buka keheningan.

Saya terasa badanku lumayan hangat serta sendi-sendiku lumayan linu seperti ingin sakit flu. Soalnya baru perjalanan jauh dari Brisbane ditambah tempo hari (Sabtu, baca kejadian “Membuat Skor Bersama”) barusan ML ‘keluar bareng’ di Jakarta.

“Ehm..”

Saya tahu kalu dia telah malas ngomong bermakna saya mesti tahu diri janganlah kaya NATO (No Action Talk Only) yang dahulu. Kupeluk dia dengan lembut serta mesra dari belakang, ke-2 telapak tanganku menelungkupi ke-2 buah dadanya, kucium belakang telinganya lantas turun ke leher kanan, kukecup serta kusedot lehernya.

“Enghh.. sshh..,” dia mulai mendesis, dia gak was-was kembali akan isyarat merah di lehernya.

Ciumanku perlahan-lahan ubah ke leher kiri sekalian ke-2 tanganku membawa busananya ke atas. Dia membawa ke-2 tangannya ke atas meringankan busananya di lepaskan keatas. Busananya kulemparkan ke kursi, saya lantas buka bajuku sendiri.

Saya masih berdiri dibelakang Sheena, sekarang saya sudah bertelanjang dada tengah badan sisi atas Sheena cuma memakai BH. Kembali kupeluk dia dari belakang, bibirku mencium telinganya, ke-2 tanganku berjalan naik dari perutnya kebawah buah dadanya. Perlahan-lahan jari-jari tanganku menyelip keatas dalam BHnya, langsung menangkup ke-2 buah dadanya.

“Aduh.. Ari.. enak.. auuhh”

Tangan kiriku masih selalu menyelip di BHnya tengah tangan kananku berjalan keluar lantas ke punggungnya, melepas Klip BHnya. Lepaslah BHnya, sekarang ke-2 tanganku bebas memutar-mutar ke-2 putingnya lewat cara bertepatan.

“Auh.. enghh..,” desisnya tambah jelas terdengar. Sesaat lantas dia mendadak kembali hingga tanganku lepas dari buah dadanya. Dia lantas mencium serta melumat bibirku. Tanganku tadi lepas saat ini sudah mendapatkan kembali ke-2 buah dadanya yang sekarang ada didepanku. Kuelus-elus ke-2 buah dadanya lantas kupencet lembut putingnya dengan ibu jari serta jari telunjukku.

Tiada melepas ciumannya, tangan-tangan Sheena buka ikat pinggangku serta membuangnya ke kursi. Resletingku di turunkan, automatic Jeansku jadi longgar, lantas Sheena turun berjongkok di depanku turunkan Jeansku yang telah longgar itu. 

Batang kemaluanku telah mengeras, ujung kepalanya muncul dikit dari atas celana dalamku yang berwarna merah. Dia lantas tempelkan hidungnya ke batang kemaluanku di luar celana dalamku sekalian jari telunjuk kanannya disentuh-sentuhkan keujung kepala kemaluanku yang muncul dari celana dalamku. 



Dengan telunjuknya itu, dia oles-oleskan cairan beningku sampai rata ke topi bajaku, lantas dipelorotkan celana dalamku oleh karena itu batang kemaluanku mental kedepan seperti pegas serta berkaitan hidungnya. Dia mendongak serta memundurkan dikit hidungnya sekalian buka mulutnya, automatic kepala kemaluanku jatuh dalam mulutnya. Dia lantas tutup mulutnya serta mengisap kepala kemaluanku sekalian melirik keatas memandang mataku.

Oh.. sangat nikmat hisapan mulutnya itu. Tiada menggenggam batang kemaluanku, dia selalu mengisap, mengulum serta pelan-pelan memasuk-keluarkan kemaluanku. Susah kunyatakan nikmatnya kuluman serta hisapannya. 

Sedikitnya 15 menit saya terlengah dalam kondisi berdiri. Selang sesaat saya mau gantian kerjain ia, kuangkat, kugendong lantas kurebahkan tubuhnya terlentang di atas ranjang. Saya telah dalam kondisi telanjang dan dia masih tetap memanfaatkan celana panjang meskipun sisi atasnya telah tiada baju kembali.

Saya lantas berjongkok di sisi bawah tempat tidur, buka ikat pinggangnya, turunkan resletingnya lantas menarik terlepas Jeansnya. Celana dalamnya tampak lumayan lembab, selekasnya saya tarik turun melalui kakinya. sekarang lengkaplah telah dia telanjang bundar dihadapanku. Kutarik kakinya agar pantatnya rata dengan pinggir tempat tidur di mana saya berjongkok. 

PAULO BEDIONES


Dia telah bisa menebak apakah yang akan kulakukan maka itu iapun buka ke-2 pahanya. Saya tahu kemaluannya mau dijilati serta digelitiki oleh lidahku, namun saya mengawalinya dengan menjilati pangkal pahanya dahulu, yang kanan lantas yang kiri, lantas malahan naik keperut. Pantatnya bergerak-gerak, iapun menggeliat serta mengeluh, “Emmhh.. uusshh”

Saya belum juga ingin menjilati vaginanya. Sekalian menciumi perutnya, kusibak bulu-bulu kemaluannya hingga kelihatan belahan bibirnya. Jari telunjuk kananku kumasukkan pelan-pelan dalam lubangnya lantas pelan-pelan kuputar-putar dan ciumanku selalu berjalan naik kedadanya. 

“Auh.. aduh.. Ari.. kamu hilang ingatan..”

Akupun jadi tambah bernafsu, kusedot puting kanannya dan puting yang kiri kujepit dengan jari-jari tangan kiriku sesaat jari telunjuk tangan kananku masih tetap terbenam di lubang kemaluannya. Kadang-kadang kurasakan cincin vaginanya menjepit jariku. 

Biarpun dalam kondisi terangsang, saya masih tetap dapat terpesona, bagaimana mungkin jari telunjukku sekecil ini dapat dijepit sekeras ini. Bila tak rasakan sendiri berasa saya susah yakin. Puting susunya selalu kelumat, sedot serta di mulutku kujilati ujungnya. Sheena cuma dapat menggenggam rambut serta kepalaku sekalian membendung kesenangan yang menderanya.

Sekarang kurasakan telah waktunya mulutku kuturunkan dari buah dadanya, sasarannya ialah sela di antara ke-2 pahanya. Kubuka ke-2 pahanya lebih lebar kembali hingga belahan vaginanya turut dikit buka. Selekasnya kubenamkan lidahku membelah celahnya. 

Kesempatan ini dia langsung menjerit “Awh.. uh..” mengejang, gak sadar badannya lumayan bangun membungkuk keatas. Lidahku lantas menyapu belahannya itu keatas serta kebawah sekalian ke-2 tanganku mengelus-elus pangkal pahanya serta lebih kurang lubang kemaluanya, kadang-kadang kutekan-tekan gundukan bibir kemaluannya.

“Ouh.. Ari.. selalu sayang.. uuhh.. sayang.. aduhh”

Seranganku kutingkatkan kembali, dengan jari-jari tanganku kubuka lebih lebar kembali belahan vaginanya hingga kulihat sisi dalam kemaluannya yang kemerahan. Selekasnya kusapu kembali dengan lidahku.

“Aawww.. Ri.. aduh.. selalu sayang..selalu..aduh.. hilang ingatan kamu Ri..”

Berasa hampir 20 menit mulut serta lidahku melekat serta menyapu lubang kemaluannya, telah saatnya bagiku untuk masukkan penisku dalam lubang kemaluannya ini. Kemaluanku juga telah keluarkan cairan bening dari barusan. Saya lantas bangun berdiri akan tetapi lumayan berkunang-kunang sebab kelamaan jongkok. 

Tiada sia-sia kembali, kuarahkan penisku ke lubangnya yang telah basah gara-gara liurku serta cairan vaginanya. Bless.. masuklah batang kemaluanku ke vaginanya. Rupanya dia memang menyengaja tak ‘mengunci’ cincinnya itu dengan demikian tidaklah terlalu susah untuk menembusnya.

Dengan masih berdiri ditepi ranjang, saya berjalan memompa maju mundur. Kembali lagi dia belum juga ingin memakai cincinnya itu hingga saya masih tetap bisa memompa maju mundur secara sekejap, akan tetapi erangannya tambah keras terdengar tiap-tiap batangku melesak masuk. S

aya selalu memompa secara sekejap tiada istirahat, saya mengharap benar dengan tipe baru kesempatan ini saya bisa membuat ‘keluar’ lebih dulu. Harapanku rupanya cuman masih jadi keinginan, telah melalui 25 menit sejak mulai kumasukkan kemaluanku serta berjalan non-stop mengocoknya berikut, masih tetap belumlah ada pertanda dia akan ‘keluar’.

Sebab ‘olah raga memompa maju mundur’ ini kulakukan tiada henti sembil berdiri, keringatku mulai keluar membasahi tubuhku, pinggangku mulai penat, namun kumantapkan niatku untuk bertahan mengocoknya. Saya lantas katakan kepadanya, “Masih bandel ikut ya? Saya ingin review, kamu atau saya yang keluar duluan.”

Biarpun air dalam bath-tub belum juga terlampau dalam, saya langsung masuk serta duduk berendam sekalian bersender pada dinding bath-tub. Batang kemaluanku yang masih tetap keras itu pelan-pelan melemas selesai terendam di air. Sheenapun masuk ke bath-tub serta ikut-ikutan duduk berendam. 

Iseng-iseng tangannya mengelus-elus batang kemaluanku untuk bersihkan lendir yang menempel di batang kemaluanku. Elusan jari-jari tangannya bikin kemaluanku kembali menegang. Dia ketawa kecil kala rasakan ‘anuku’ berdenyut mengeras di tangannya. Selesai dilihatnya kemaluanku telah bersih, dia katakan, “Coba mundur sedikit dong”. Akupun berjalan mundur serta bersender pada ujung bath-tub untuk berikan area yang lebih panjang baginya.

Selesai hampir 20 menit non-stop menyerangku, dia melirikku lantas melepas mulutnya dari kepala kemaluanku.

“Enak gak?” tanyanya sekalian tangan kanannya masih menggenggam batangku.

“Ini yang sangat enak dari semua,” kataku.

“Naik kembali ke tempat tidur yuk.. namun gendong ya.. penat sich,” ujarnya.

Saya keluar dari bath-tub lantas menariknya supaya bangun lantas menggendongnya ke ranjang. Kami sudahlah tidak peduli kembali kalau badan kami masih tetap 1/2 basah.

Saya kembali ada diatasnya dengan tempat push-up, dia menuntun batang kemaluanku masuk ke lubangnya, bless.. masuklah batangku. Dia memekik, “Awk..” lumayan sakit sebab masih tetap seret. Saya selalu meningkatkan pantatku menyodok lubang kemaluanku. Disetiap hentakan pantatku dia tetap ramai “Awww..awww..”

Berasa 15 menit berlalu, kemaluanku berasa telah berdenyut-denyut kembali, berarti saya hampir di puncak. Supaya tak kalah, saya kurangi ke cepatanku lantas saya memohon rubah tempat.

Sekalian mengontrol supaya kemaluanku tak terlepas, kami kembali, sekarang dia ada diatasku. Sesaat dia cuma duduk saja diatasku tak berjalan. Dia rupanya nikmati denyutan batang kemaluanku. Kurasakan jepitan vaginanya bertambah seolah-olah memeras batangku. 

Selesai hampir 10 menit lantas. Dia memandang saya telah ‘hampir sekarat’ sebab permainan jepitan vaginanya, dia lantas letakkan ke-2 lenganku ke atas kepalaku serta dipegangnya dengan ke-2 tangan kanannya yang untuk menyokong tubuhnya. Mulutnya di turunkan mencium bibirku sekalian pantatnya mulai dinaik-turunkan. 

Puting buah dadanya yang bergantung-gantung menggesek-gesek dadaku menaikkan sensasi nikmat serangannya. Kala kemaluannya ditarik hingga ke leher kemaluanku jepitannya dilonggarkan, kala ingin di turunkan dikeraskan kembali dll.

Sekarang saya betul-betul ‘sudah sekarat’. Dia malahan mepercepat gerak turun-naik pantatnya. Saya coba mati-matian bertahan, tiap kali pantatnya di turunkan, saya mengejang serta mendengus “Enghh.. enghh.. enghh.. enghh,” akan tetapi saya tak bisa bertahan kembali. Berasa kurang dari 5 menit selesai dia mepercepat turun naik sekalian menjepit, kemaluanku berdenyut-denyut serta pada akhirnya, “Uhh..” pertahananku jebol, saya muncrat di lubang kemaluannya. Dikala kemaluanku berdenyut menyemprot air maniku, dia selalu turun-naik serta mengeraskan cincin vaginanya. Lemaslah tubuhku, semua otot-ototku berasa lepas dari tulangku, kenikmatannya sungguh-sungguh enak.

Sheena tak langsung bangun, dia cuma berbaring di dadaku dengan batang kemaluanku masih tetap menancap di vaginanya. Pelan-pelan batang kemaluanku melemas. Kombinasi sperma serta lendirnya mengalir keluar dari lubangnya, meleleh ke selangkanganku serta ke sprei ranjang. Dia menggeliat ke telingaku serta berbisik “Satu 0 ya..,” sekalian tersenyum.

Pembaca, tersebut hari pertama kami di Kuala Lumpur. Tubuhku berasa lumayan lemah, namun saya masih tetap saja memikir “Ah tak apa-apa, mungkin sesaat kembali ikut sembuh.” Hari ke-2 dll kami masih hangat bercinta. Kadang-kadang saya masih tetap dapat “menang” akan tetapi tambah banyak “kalah”.

Tubuhku telah makin lemah, saya pada akhirnya sadar telah jatuh sakit. Dalam hari ke delapan paling akhir sekejap sebelum tinggalkan hotel ke arah bandara, saya masih tetap nekat ‘menantangnya’ kembali dengan kapabilitas paling akhir, akhirnya saya ‘kalah’ kembali. Saya telah gak ingat berapakah score akhir kami, yang pasti saya ‘kalah’.

Dibandara kami berpisah, pesawatku pergi dulu kembali lagi Australia dan Sheena sejam lantas kembali lagi Jakarta. Dipesawat suhu tubuhku semakin naik, otot-otot tubuhku berasa linu serta tak bertenaga. 7 jam perjalanan cuman dapat di kursi saja makin merepotkan. Setibanya di dalam rumah, saya betul-betul jatuh sakit, pernah muntah-muntah juga. 

Untung waktu cuti kerjaku belum juga habis hingga tak perlu tambah lagi dengan cuti sakit kembali. Akan tetapi yang sangat sebal, saya ingin tahu ditaklukkan oleh Sheena, telak kembali. Harusnya saya istirahat lebih dahulu selesai datang di Kuala Lumpur sampai flunya hilang dahulu serta tak langsung ngajak ‘perang’, toh masih tetap ada hari-hari esoknya.

Wednesday, October 24, 2018

SCANDAL ARTIS

SCANDAL ARTIS MALAY


VIDIO SEX - Awal mulanya saya perkenalkan nama saya Nadya (bukan nama sebetulnya). Saya awal mulanya wanita baik-baik yg belumlah sempat mengetahui seks awal mulanya. Saya mengalamai pengalaman seks pertama saya dengan seseorang laki laki yg awal mulanya saya begitu tertarik kepadanya, laki laki itu ialah papah saya sendiri.



Papah punyai rutinitas yg tidak baik adalah puas sekali bermabuk-mabukan serta membawa wanita jalanan ke rumah saat ibu tengah mengatur bisnisnya ke luar negeri. Papah dulunya seseorang businessman yg begitu sukses yg beroprasi di sektor layanan perbaikan kendaraan, bahkan juga bengkel papah awal mulanya begitu tenar di negeri ini lantaran kekhususannya mengatur mobil-mobil modern.

Dahulu papah begitu perhatian serta begitu sayang pada kami, hingga akhirnya saat krismon menyerang.menimpa negeri ini, perbuatan papah berganti 180 derajat, dimulai dari bermabuk-mabukan hingga bercinta dengan wanita jalanan dalam rumah kami sendiri. 

Dua tahun udah berlalu sehabis krismon, usaha papah kian terjatuh, hingga kami sangat terpaksa mengadu nasib di negeri kangguru. Kami tidak paham perbuatan papah setelah itu, lantaran papah tinggal sendirian dalam rumah di Jakarta dengan seseorang pembantu laki laki. Hingga akhirnya saat saya serta adik saya Dania (bukan nama sebetulnya) pulang berlibur ke Jakarta pada tahun 2002.

Saat itu, papah memintaku untuk magang di bengkelnya. Seperti situasi awal mulanya, memang sangat sedikit konsumen yg ada ke bengkel papah, hingga nampak begitu sepi. Dalam suatu hari saya terasa papah tengah mabuk di tempat kerjanya. 


Saat itu saya mendekati papah untuk memberi teguran. Entahlah mengapa tidak diduga papah menarikku serta mencumbuiku dengan paksa. Ia memaksakan masukkan lidahnya ke mulutku sembari tangan kanannya meremas pantatku serta tangan kirinya meremas payudaraku. Saya udah mengusahakan untuk menghindari darinya, namun nyatanya tenaga papah tambah besar dari tenagaku. 

Entahlah mengapa tidak diduga ada satu perasaan yg nikmat yg menyebar di sekujur tubuhku, serta payudaraku berasa mulai mengeras. Papah mulai mainkan lidahnya dalam mulutku, serta dengan cara reflect lidahku membalasnya.

Saya rasakan celana dalamku mulai basah, serta saya kayaknya mulai terangsang oleh cumbuan papah. Momen itu berjalan sepanjang 8 menit. Tidak diduga papah melepas pagutan bibirnya dari bibirku, serta kayaknya ia mulai tersadar dari mabuknya. Papah memajukan tubuhku serta memohon maaf sembari menitikkan matanya penuh penyesalan. 

Kemudian saya lekas pulang dengan mobilku sendiri, dan papah masihlah harus menambahkan tugasnya. Sepanjang dalam perjalanan pulang, saya menangis lantaran masihlah teringat dengan tindakan papah barusan. Perasaan tidak suka, sedih, namun bercampur dengan perasaan nikmat yg awal mulanya belum pernah saya alami. 

Saat hingga dalam rumah, saya terasa celana dalam saya masihlah basah, serta saya langsung masuk ke kamar mandi untuk menghilangkan perasaan jijik saya. Saat saya mandi, saya masihlah mengayalkan tindakan papah barusan, hingga dengan cara tak sadar, saya meremas payudara saya.

Saya mulai rasakan nikmat yg fantastis, bercampur dengan guyuran shower yg mengalir di sekujur tubuhku. Siraman air shower berasa sangat nikmat di memek saya, serta dengan cara tak sadar, saya mulai mengelus memek saya. 




Perasaan nikmat kian menjadi-jadi hingga akhirnya seluruhnya tubuhku mulai mengejang dengan hebatnya, serta cairan hangat keluar dari memek saya. Kemudian badan saya berasa lemas, serta selanjutnya saya tertidur nyenyak sehabis tuntas mandi. 

Esok paginya waktu saya tengah sarapan, papah kembali memohon maaf kepadaku, tapi saya bingung menyikapinya, lantaran di sisi lainnya saya mendambakan peristiwa tempo hari terulang. Kemudian papah pergi ke kantor serta saya mengantar adik saya ke rumah temannya.

Sepanjang di kantor, semuanya berjalan seperti biasa, hingga saat saya mau pulang, mobil saya tak dapat dihidupkan, serta mekanik anak buah papah tak dapat mengakhirinya hari itu juga. Selanjutnya saya ke tempat papah untuk membawa pulang bareng. Nyatanya seperti biasa papah tengah mabuk-mabukan kembali. 

Walaupun tengah mabuk, papah tetap masih sadar serta membawa saya untuk pulang waktu itu juga. Seluruhnya berjalan dengan normal sepanjang dalam perjalanan pulang, hingga di dekat rumahku, papah hentikan mobilnya serta tidak diduga ia buka celananya serta memerintahkanku untuk menggenggamnya. Tidak diduga papah memanggilku dengan nama mamaku. 

“Nancy, tolong elus kontol gua dong, gua sudah lama nggak elu isepin!” Pastinya saya kaget, nyatanya sepanjang mabuk, papah menganggapku menjadi ibu, lantaran keserupaan mukaku dengan muka ibu. Lantaran ada dorongan setan, saya mulai menggenggam serta mengulum kontol papah yg nyatanya besar sekali sampai kurang masuk ke mulutku. Dengan cara reflek saya mulai memaju-mundurkan kepala saya serta mulai menjilati biji peler papah.

Ketika itu, papah mulai mengelus paha saya, serta selanjutnya tangannya melepas celana dalamku. Lalu jari-jarinya bermain di bibir memekku. Sepanjang lima menit, papah mainkan memekku, sampai selanjutnya cairan hangat mengalir dari memekku, saya rasakan nikmat yg fantastis. Sehabis beberapa waktu lalu, saya sudah hingga untuk ke dua kalinya, tidak diduga cairan putih keluar dari kontol papah, serta tertelan olehku, serta rasa-rasanya gurih sekali. 

Kemudian, papah jadi lemas serta keluarkan jarinya dari dalam memekku, hingga saya terasa nanggung. Waktu itu pun, papah langsung tertidur dalam mobil, serta lantaran terasa jengkel, saya pulang jalan kaki, yg jaraknya tak jauh dari rumahku. Hingga di persimpangan jalan rumahku, saya berjumpa dengan kakak kelasku di SMA yg udah 2 tahun tak berjumpa, namanya Bang Jhonny (bukan nama sebetulnya) yg tenar playboy waktu di SMA dahulu. 

SCANDAL ARTIS


Tampang Bang Jhonny sebetulnya wajar saja, entahlah mengapa ia dapat jadi playboy. Kami bersalaman serta ia mengusahakan memelukku dengan erat, saya mengusahakan menolaknya, lantaran tidak mau Bang Jhonny tahu bila celana dalamku basah. Saya lari ke rumahku, serta langsung ke kamar mandi untuk bersihkan memekku. 

Sembari mandi, saya mulai masturbasi kembali, lantaran perasaan nanggung barusan masihlah ada. Sehabis tuntas mandi, saya memakai daster tiada celana dalam serta bra lantaran kebiasaanku tiap-tiap tidur. Kemudian saya tidur tiada pernah makan malam. Ketika saya tengah tidur pulas, saya rasakan ada yg tengah mengusahakan melepas tali dasterku. Lantaran masihlah letih karena orgasme yg berulang-kali barusan, saya tak dapat terjaga.

Tangan itu menyebar hingga ke payudaraku serta saya rasakan lidah tengah bermain di pentilku. Tiada sadar saya mengeluh nikmat, serta mengayalkan papaku tengah melaksanakannya. Lalu bibir itu senantiasa bekerja ketujuan leherku hingga akhirnya berhenti di bibirku. Saya membalas pagutan bibirnya serta tidak diduga saya tersadar serta terjaga. 

Saya memajukan badan itu yg nyatanya ialah papaku. Dengan sekuat tenaga papah masih memaksaku serta kian liar perlakuannya kepadaku, hingga dasterku robek, hingga badan indahku nampak di muka matanya. Dengan paksa ia mengangkangkan ke dua kakiku serta mulai menjilati memekku. 

Saya mengusahakan menghindari kepala papah dari memekku hingga papah terjengkang dari tempat tidur. Papah lekas bangun serta menarik tubuhku sembari menampar pipiku dengan keras. Dilucutinya semua busananya hingga cuma badan polosnya yg nampak. Tiada basa-basi saya didorongnya kembali lagi tempat tidur serta saat ini berusaha untuk masukkan kontolnya ke lobang kenikmatanku.

Dengan pasrah saya menuruti kemauannya lantaran menurutku udah buang waktu untuk menampik kembali. Ia mulai menggenjot memekku kedepan serta belakang. Lantaran saya mengusahakan menantang memekku terasa perih, kembali juga waktu itu saya masihlah perawan serta lubangnya begitu sempit. Tapi sehabis lama kelamaan nyatanya saya mulai nikmati permainannya serta mulai menggerakkan pantatku turun-naik. 

Beberapa lama kemudian kurasa cairanku memojokkan memek serta berasa bakal keluar. Dengan lekas kupercepat pergerakan pantatku serta selanjutnya saya berteriak nikmat lantaran saya raih puncak kesenangan. Sejenak lalu papah mengubah tubuhku serta mulai mengelus lubang pantatku dan menjilatinya. 

Saya yg sangat lemas sebetulnya begitu jijik dengan perlakuannya, tapi seperti awal mulanya saya cuma dapat pasrah. Papah yg sangat bernafsu lekas menghujamkan kontol besarnya ke lubang pantatku. Tiada sadar nyatanya meneteslah darah dari memek serta pantatku bercampur dengan cairan vaginaku.

Saya berteriak dengan kerasnya lantaran perasaan sakit luar dapat dari lubang pantatku. Dengar teriakanku papah kian nafsu menghujamkan kontolnya beberapa kali sembari menjambak rambutku dengan kerasnya. Papah kian mepercepat gerankan kasarnya, serta sekejap ia mengejang serta berteriak keras, saya terasa cairan sperma papah terus-terusan mengalir masuk ke pantatku. 

Sehabis senang dengan semua prilakunya papah tergeletak lemas disampingku serta saya cuma dapat merenungi nasibku. Hilang udah keperawananku yg sejauh ini kujaga serta nyatanya mesti kurelakan direnggut oleh orang yg begitu ku hormati serta sejak mulai itu saya terasa udah berkhianat pada mamaku. Walaupun sehabis perawanku direnggutnya saya kian kerap kerjakan interaksi seks dengan papah sepanjang ada di Jakarta. 

Kecuali dengan papah, saya pun kerap kerjakan seks dengan Bang jhonny yg selanjutnya jadi pacarku. Namun saat ini Bang jhonny udah meninggalkanku untuk selamanya lantaran ia overdosis narkoba. Lantaran udah kerap kerjakan interaksi seks, saya jadi seseorang maniak yg tetap diperlukan sentuhan lelaki.

Monday, October 22, 2018

CHEK IN SAMA PACAR

ABG CHEK IN SAMA PACAR DI HOTEL 


VIDIO SEX - Aku adalah seorang gadis dari Kawanua, sebut saja namaku Inge, aku anak pertama dari 6 bersaudara dan aku satu-satunya anak perempuan. Kehidupan ekonomi keluargaku bisa dibilang mencemaskan. Beruntung aku bisa tamat SMA, ini karena aku mendapat beasiswa dari Yayasan Super Semar.



Aku sedih melihat keadaan keluargaku, ayahku adalah seorang Pegawai Negeri golongan II, ibuku hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga yang tidak mempunyai skill, kerjanya hanya mengurus putra-putrinya. Rasanya aku ingin membantu ayah, mencari uang. 

Tapi apalah daya aku hanya lulusan sekolah menengah, namun begitu kucoba untuk melamar kerja di perusahaan yang ada di kota Manado. Hasilnya nihil, tak satupun perusahaan yang menerima lamaranku. Aku mahfum, disaat krisis sekarang ini banyak PT yang jatuh bangkrut, kalaupun ada PT yang bertahan itu karena mem-PHK sebagian karyawannya.

 JAWARAQQ


Lalu aku berpikir, kenapa aku tidak ke Jakarta saja, kata orang di Ibukota banyak lowongan pekerjaan, dan aku teringat tetanggaku Mona namanya, dia itu katanya sukses hidup di Jakarta, terbukti kehidupan keluarganya meningkat drastis. Dahulu kehidupan keluarga Mona tidak jauh berbeda dengan keadaan keluargaku, pas-pasan. 

Tapi sejak Mona merantau ke Jakarta, ekonomi keluarganya makin lama makin berubah. Bangunan rumah Mona kini sudah permanen, isi perabotnya serba baru, dari kursi tamu, tempat tidur semuanya mewah, juga TV 29″ antena parabola dan VCD mereka miliki. Aku ingin seperti Mona, toh dia juga hanya tamatan SMA. Kalau dia bisa kenapa aku tidak? Aku harus optimis.

Pada suatu hari di bulan September, tahun 1998 aku pamit kepada keluargaku untuk merantau ke Jakarta. Meskipun berat papa dan mama merelakan kepergianku. Dengan bekal uang Rp 75.000 dan tiket kelas Ekonomi hasil hutang papaku di kantor, aku akhirnya meninggalkan desa tercinta di Kawanua. Dari desa aku menuju pelabuhan Bitung, aku harus sudah sampai di pelabuhan sebelum pukul 6 sore karena KM Ciremai jurusan Tg.Priok berangkat jam 19:00 WIT, waktu satu jam tentu cukup untuk mencari tempat yang nyaman. 

Karena tiketku tidak mencantumkan nomor seat, maklum kelas ekonomi, aku berharap mendapat lapak untuk menggelar tikar ukuran badanku. Tapi sial, angkutan yang menuju pelabuhan begitu terlambat, pada waktu itu jam sudah menunjuk pukul 18:45. Waktuku hanya 15 menit. Ternyata KM.Ciremai sudah berlabuh, aku melihat hiruk pikuk penumpang berebut menaiki tangga, aku tergolong calon penumpang yang terakhir, dengan sisa-sisa tenagaku, aku berusaha lari menuju KM.Ciremai, aku hanya menggendong tas punggung yang berisi pakaian 3 potong.

Aku sudah berada di dek kapal kelas ekonomi, tapi hampir semua ruangan sudah penuh oleh para penumpang. Keringat membasahi seluruh tubuhku, ruangan begitu terasa pengap oleh nafas-nafas manusia yang bejibun. Aku hanya bisa berdiri di depan sebuah kamar yang bertuliskan Crew, di sekitarku terdapat seorang Ibu tua bersama 2 orang anak laki-laki usia sekolah dasar. Mereka tiduran di emperan tapi kelihatannya mereka cukup berbahagia karena dapat selonjoran. Aku berusaha mencari celah ruang untuk dapat jongkok. Aku bersyukur, Ibu Tua itu rupanya berbaik hati karena bersedia menggeserkan kakinya, kini aku dapat duduk, tapi sampai kapan aku duduk kuat dengan cara duduk begini. Sedangkan perjalanan memakan waktu 2 hari 2 malam.




Tidak lama kemudian KM.Ciremai berangkat meninggalkan pelabuhan Bitung, hatiku sedikit lega, dan aku berdoa semoga perjalanku ini akan mengubah nasib. Tak sadar aku tertidur, aku sedikit terkejut sewaktu petugas menanyakan tiket, aku ingat tiketku ada di dalam tas punggungku. Tapi apa lacur, tasku raib entah dimana, aku panik, aku berusaha mencari dan bertanya kepada Ibu tua dan anak laki-lakinya, tapi mereka hanya menggelengkan kepala.

“Cepat keluarkan tiketmu..” ujar seorang petugas sedikit menghardik.

“Aku kehilangan tas, tiket dan uangku ada di situ..” jawabku dengan sedih.

“Hah, bohong kamu, itu alasan kuno, bilang aja kamu tak membeli tiket, Ayo ikut kami ke atas,” bentak petugas yang bertampang sangar.

Akhirnya aku dibawa ke dek atas dan dihadapkan kepada atasan petugas tiket tadi.

“Oh.. ini orangnya, berani-beraninya kamu naik kapal tanpa tiket,” kata sang atasan tadi.

“Tiketku hilang bersama pakaianku yang ada di tas, saya tidak bohong Pak, tapi benar-benar hilang..”

“Bah itu sih alasan klasik Non, sudah ratusan orang yang minta dikasihani dengan membuat alasan itu.” ucapnya lagi.

“Kalau Bapak tak percaya ya sudah, sekarang aku dihukum apapun akan aku lakukan, yang penting aku sampai di Jakarta.”

“Bagus, itu jawaban yang aku tunggu-tunggu..” ujar lelaki berseragam putih-putih itu.

Kalau kutaksir mungkin lelaki tersebut baru berusia 45 tahun, tapi masih tegap dan atletis, hanya kumis dan rambutnya yang menonjolkan ketuaannya karena agak beruban.

“Tapi ingat kamu sudah berjanji, akan melakukan apa saja..” ujar lelaki itu, seraya menunjukkan jarinya ke jidatku.

“Sekarang kamu mandi, biar tidak bau, tuh handuknya dan di sana kamar mandinya..” sambil menunjuk ke arah kiri.

Betapa girang hatiku, diperlakukan seperti itu, aku tidak menyangka lelaki itu ternyata baik juga. Betapa segarnya nanti setelah aku mandi.

“Terima kasih Pak,” ujarku seraya memberanikan diri untuk menatap wajahnya, ternyata ganteng juga.

“Jangan panggil Pak, panggil aku Kapten..” tegasnya.

Aku sempat membaca namanya yang tertera di baju putihnya. “Kapten Jonny” itulah namanya.

Aku sekarang sudah berada di kamar mandi.

“Wah, betapa wanginya tuh kamar mandi,” gumamku nyaris tak terdengar. Kunyalakan showernya maka muncratlah air segar membasahi tubuhku yang mulus ini, kugosok-gosokan badanku dengan sabun, kuraih shampo untuk mencuci rambutku yang sempat lengket karena keringat.

Sepuluh menit kemudian aku keluar dari kamar mandi, aku bingung untuk bersalin pakaian, aku harus bilang apa kepada Sang Kapten. “Wah cantik juga kamu,” tiba-tiba suara itu mengejutkan diriku. Dan yang lebih mengejutkan adalah pelukan Sang Kapten dari arah belakang. Aku hanya terdiam, “Siapa namamu, Sayang?” bisiknya mesra. “Inge..” jawabku lirih. Aku tidak berusaha berontak, karena aku ingat akan janjiku tadi. 

Karena aku diam tak berreaksi, maka tangan Sang Kapten makin berani saja menjelajahi dadaku dan menciumi leher serta telingaku. Aku menggelinjang, entah geli atau terangsang, yang pasti sampai usiaku 19 tahun aku belum pernah merasakan sentuhan lelaki. Bukannya tidak ada lelaki yang naksir padaku, ini karena sikapku yang tidak mau berpacaran. 

ABG CHEK IN SAMA PACAR


Banyak teman sekelas yang berusaha mendekatiku, selain lumayan cantik, aku juga tergolong pandai, makanya aku mendapat beasiswa. Maka tak heran banyak lelaki di sekolahku yang berusaha memacariku, tapi aku cuek, alias tidak merespon.

“Ooohh.. jangan Kapten.” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku ketika pria separuh baya itu menyentuh barang yang amat berharga bagi wanita, bulu-bulu lembut yang tumbuh di sekitar vaginaku dielusnya dengan lembut, sementara handuk yang melekat di tubuhku sudah jatuh ke lantai. Dan aku pun tahu bahwa lelaki ini sudah bertelanjang bulat.

Aku merasakan benda kenyal yang mengeras menyentuh pantatku, nafas hangat dan wangi yang memburu terus menjelajahi punggungku, tangannya yang tadi mengelus vaginaku sekarang meremas-remas kedua payudaraku yang ranum, ini membuat dadaku membusung dan mengeras. Aku tak percaya, tangan lelaki ini seolah mengandung magnet, karena mampu membangkitkan gairah yang tak pernah kurasakan seumur hidupku.

“Ooohh.. aahh..” hanya desahan panjang yang dapat kuekspresikan bahwa diriku berada dalam libido yang betul-betul mengasyikan.

“Inge kau betul-betul lugu, pegang dong batangku,” kata Kapten Jonny, seraya meraih tanganku dan menempelkannya ke batang zakarnya yang keras tapi kenyal.

“Jangan diam saja, remaslah, biar kita sama-sama enak..” ujarnya lagi.

Akhirnya walaupun aku sebelumnya tidak pernah melakukan senggama, naluriku seolah membimbing apa yang harus kuperbuat apabila bercumbu dengan seorang laki-laki. Akhirnya aku berbalik, kuraih batang kemaluannya kuremas dan kukocok-kocok, sampai kumainkan biji pelirnya yang licin.Sang Kapten mendesah-desah, “Ooohh.. aachh.. enak sekali Sayang, teruskan.. oh teruskan..” sambil matanya terpejam-pejam. Aku jongkok, tanpa ragu kujilat dan kukulum torpedo Sang kapten, sampai terbenam ke tenggorokanku.

Aku benar-benar menikmatinya seperti menikmati es Jolly kesukaanku di waktu kecil dulu. Aku tak peduli erangannya, kusedot, kusedot dan kusedot terus, sampai akhirnya zakar Sang Kapten yang panjangnya hampir 12 centi itu memuncratkan cairan hangat ke mulutku yang mungil. “Aaahh.. aku sudah tak kuat Inge,” gumamnya. Betapa nikmatnya cairan spermanya, sampai tak sadar aku telah menelan habis tanpa tersisa, ini membuat seolah Sang Kapten tak mampu untuk tegak berdiri. Dia bersandar di dinding kapal apalagi gerakan kapal sekarang ini sudah tak beraturan kadang bergoyang kekiri kadang kekanan.

“Kamu betul-betul hebat Inge,” puji Kapten Jonny sambil mencium bibirku.

“Inge jangan kau anggap aku sudah kalah, tunggu sebentar..”

Dia bergegas menuju lemari kecil, lantas mengambil sesuatu dari botol kecil dan menelannya lantas membuka kulkas dan mengambil botol minuman sejenis Kratingdaeng.

“Sini Sayang..” ujar sang kapten memanggilku mesra.

“Istirahat dulu kita sebentar, ambillah minuman di kulkas untukmu,” lanjut Kapten Jonny.

Kubuka kulkas dan kuraih botol kecil seperti yang diminum Kapten Jonny. Aku meminumnya sedikit demi sedikit, “Ooohh.. sedap sekali minuman ini.. aku tak pernah merasakan betapa enaknya.. minuman apa ini.” Ternyata label minuman ini tertulis huruf-huruf yang aku tak paham, mungkin aksara China, mungkin Jepang mungkin juga Korea. Ah persetan.. yang penting tenggorokanku segar.

“Kau berbaringlah di di situ,” pinta Kapten Jonny sambil menunjuk tempat tidurnya yang ukurannya tidak begitu besar. Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan membal. Kulihat jam dinding sudah menunjuk pukul 12 malam. Aku heran mataku tak merasa ngantuk, padahal biasanya aku sudah tidur sebelum pukul 22:00. Aku sengaja tidak menggunakan selimut untuk menutupi tubuhku, kubiarkan begitu saja tubuhku yang polos, barangkali ini akan membangkitkan gairah libido Sang Kapten yang tadi sudah down. Aku berharap semoga Sang Kapten akan terangsang melihat dadaku yang sengaja kuremas-remas sendiri.

Sang Kapten sudah bangkit dari kursi santainya, dia menenggak sebotol lagi minuman sejenis Kratindaeng. Dia sudah berada di tepi ranjang, sekarang dia mulai mengelus-elus kakiku dari ujung jari merambat ke atas dan berhenti lama-lama di pahaku, mengusap-usap dan menjilatinya, dan sekarang lidahnya sudah berada di mulut vaginaku. “Ooohh.. geli..”

Sejurus kemudian lidahnya dijulurkan dan menyapu permukaan bibir vaginaku. Pahaku sengaja kulebarkan, hal ini membuat Sang Kapten bertambah buas dan liar, diseruputnya klitorisku. “Ooohh.. aahh.. teruskan Kapten, lanjutkan Kapten.. Ooohh.. nikmat sekali Kapten..” Tangannya tidak tinggal diam, diraihnya kedua payudaraku, diremasnya dan tak lupa memelintir putingku dengan mesra.

“Ooohh.. aku sudah tak tahan Kapten..” desisku.

“Tahan Sayang.. tahan sebentar.. biarkan aku menikmati vaginamu yang wangi ini.. aku tak pernah merasakan wanginya vagina dari wanita lain..”

“Sruupp.. sruupp.. sruupp..” Terus saja mulut Kapten Jonny dengan rajinnya menjelajah bagian dalam vaginaku yang sudah empot-empotan ini akibat rangsangan yang amat tinggi.

“Sudah Kapten.. lekas masukkan batang zakarmu, aku sudah tidak tahan..”

“Baik, rasakanlah Sayang.. betapa nikmatnya rudalku ini..”

“Tapi pelan-pelan Kapten, aku benar-benar masih perawan..”

“Oke, aku melakukannya dengan hati-hati..” janji Kapten Jonny.

“Buka lebar pahamu, Inge..” saran Kapten Jonny.

Dan..

“Blleess..”

“Ooohh.. aahh..” desisku, padahal zakar itu baru masuk tiga perempatnya.

“Bles.. bless..”

“Ooohh..” erangku panjang, aku tahu batang sepanjang 12 centi itu sudah merusak selaput daraku.

Ditariknya lagi rudalnya, lantas dimasukannya lagi seirama dengan goyangan KM.Ciremai oleh ombak laut.

“Bless.. bless.. bless..”

“Ooohh.. oohh.. oohh.. aahh.. aahh..”

“Aku mau keluar Kapten,” ujarku memberi tahu Kapten Jonny.

“Tahan Sayang.. sebentar.. aku juga ingin keluar, sekarang kita hitung sampai tiga. Satu.. dua.. tiga..”

“Crott.. crott.. crot..” sperma Kapten Jonny membasahi gua gelap vaginaku. Betapa hangat dan nikmatnya air manimu Jonny. Hal ini memancing cairanku ikut membanjiri kemaluanku sampai meluber ke permukaan.

Kami berdua terkulai lemas, tapi Kapten Jonny sempat meraba bibir kemaluanku dan jarinya seolah mencungkil sesuatu dari vaginaku, ternyata dia menunjukkan cairan merah kepadaku, dan ternyata adalah darah perawanku. Dijilatnya darah sambil berkata, “Terima kasih Inge, kamu betul-betul perawan..” Aku hanya menangis, menangisi kenikmatan yang sama sekali tak kusesalkan. Aktivitas senggama ini berlangsung kembali sampai matahari muncul. Lantas aku tidur sampai siang, makan, tidur dan malamnya kami melakukannya lagi berulang-ulang seolah tiada bosan.

Akhirnya Pelabuhan Tanjung Priok sudah berada di pelupuk mataku. Sebelum turun dari kapal aku dibelikan baju baru, dan dibekali uang yang cukup.

Selamat tinggal Kapten.. selamat tinggal Ciremai..

Friday, October 19, 2018

INDO HIJAB

AMATEUR INDO HIJAB HIGHSCHOOL


VIDIO SEX - Saya berprinsip, tak ada laki laki berbeda yg menyentuh hati serta tubuhku, terkecuali suami yg amat kucintai. Serta sebelum cerita ini berlangsung, saya memang senantiasa bisa mengawasi kesetiaanku. Jangankan disentuh, tertarik dengan lelaki berbeda adalah pantangan buatku. Tapi demikianlah, beberapa saat paling akhir suamiku kurang bisa memuaskanku di atas ranjang. 



Kalau dapat, ia tentu kepayahan serta langsung istirahat. Mungkin karena umur kami yg terpaut 14 tahun, mesti saya hanya dapat mainkan jari sembari memikirkan suamiku tengah masukkan batang kejantanannya ke vaginaku. Namun tidak senikmat realita. Hingga selanjutnya hadir seseorang mahasiswa yg pingin PI (Praktik Industri) ditempatku. Serta saya ditunjuk jadi pembimbing mahasiswa itu oleh bosku. Mahasiswa itu mengenalkan dianya bernama Indra. 

Kuperhatikan ia dari atas hingga bawah, lumayan penampilannya. Indra berbadan tinggi besar serta atletis, tingginya seputar 178 cm. Benar-benar saya tak memiliki pikiran atau perasaan tertarik kepadanya. Awal mulanya pertalian kami biasa- biasa saja, bahkan juga cendrung rada kaku. Akan tetapi demikian, Indra senantiasa berlaku baik padaku. 


Kuakui juga, dia pemuda yg simpatik. Dia amat pintar ambil hati orang. Hingga semakin lama kekakuannya menyusut serta kami berdua jadi akrab. Bahkan juga saya kerap mengharap Indra membantuku lembur dikantor. Jikalau demikian kebanyakan saya cerita terkait kehidupan rumah tanggaku. Hingga masalah di atas tempat tidur kuceritakan kepadanya. Karena Indra amat pintar memancing. Sampai satu sewaktu, sesudah satu bulan Dia PI dikantorku. 

Pada saat saya tengah lembur mengkalkulasi keuangan bulanan perusahaan, Indra hadir menghampiriku. ” Misi Bu, dapat ganggu nggak? ” Tegur Indra sopan. ” Ya ada apakah Ndra? ” Jawabku. ” Ini.. ada sekian banyak yang saya nggak tahu dapat diterangkan nggak Bu? ” Indra menanyakan kembali. ” Ooh dapat.. manakah yg kamunya kurang memahami ” saya menjawab terus memerintahnya untuk duduk disampingku disofa. 

Terus saya berikan keterangan panjang lebar padanya. Tukasnya sich bahan yg ia memohon keterangan dariku itu akan dimasukkan pada bahan laporannya. ” Bu, saya mo memberikan hadiah ulang tahun, Bu atika ingin terima nggak? ” Tanyanya mendadak. ” Bisa, syaratnya hadiahnya mesti banyak ya” Jawabku bergurau. 

” Saya pun miliki prasyarat Bu, hadiah ini akan saya kasih jika Bu Atika ingin pejamkan mata. Ingin nggak? ” Tanyanya kembali. ” Serius nih? Oke jika hanya itu syaratnya Ibu ingin ” Kataku sembari pejamkan mata. ” Awas janganlah membuka mata hingga saya berikan aba-aba..! ” Kata Indra kembali. 



Sembari terpejam saya ingin tahu dengan hadiah apakah yg akan diberikannya. tapi, ya ampun, ketika mataku terpejam, mendadak saya rasakan ada benda yg lunak menyentuh bibirku. Bukan hanya menyentuh, benda itu pun melumat bibirku dengan halus. Saya langsung tahu, Indra tengah menciumku. Jadi saya langsung buka mata, muka Indra amat dekat dengan wajahku serta tangannya merangkul pinggangku. 

Tapi anehnya, kemudian saya tak mengupayakan mengindar. Untuk sejumlah lama, Indra tetap melumat bibirku. Jika ingin jujur saya ikut juga menikmatinya. Bahkan juga sekejap lewat cara refleks saya pun membalas melumat bibir Indra. Hingga selanjutnya saya tersadar, terus ku dorong dada Indra sampai dia terjengkang kebelakang. ” Ndra semestinya ini nggak bisa berlangsung ” Kataku dengan suara bergetar menahanrasa malu serta sungkan yg menggumpal dihatiku. 

” Maaf Bu Atika, mungkin saya terlampau nekat. Semestinya saya sadar Ibu udah bersuami. Namun berikut sebetulnya, Saya sayang sama Bu Atika ” Tangkisnya lirih sembari meninggalkanku. Saat itu saya terasa amat menyesal, saya terasa udah mengkhianati suamiku. Namun uniknya momen seperti tetap terulang lagi sekian kali. Sekian kali kalau Indra konsultasi denganku, dia senantiasa berikan “hadiah” sesuai itu. Semestinya itu dijalankannya jiak tidaklah ada orang yg lihat. Kendati selanjutnya saya menolaknya, namun anehnya, saya tidak sempat berang dengan tindakan Indra itu.

Entahlah, saya sendiri bingung. Saya tidak paham, apa ini dikarnakan permasalahanku dengan suami di atas ranjang hingga terima demikian saja semua kelakuannya padaku. Atau barangkali saya udah suka pada pada Indra, pemuda yg usianya jauh tidak sama akan tetapi amat menarik perhatianku. 

Lagi, saya tidak paham. bahkan juga dari hari kehari, saya makin dekat serta akrab dengan Indra. Sampai dalam hari paling akhir prakteknya, Indra mengajakku jalan- jalan. Sebelumnya saya menolaknya, saya kuatir jika kedekatanku dengannya jadi yang memicu perselingkuahan yg memang. Dengan argumen kalau itu hari paling akhir praktik, Indra selalu mendesakku. Selanjutnya saya menyetujuinya.Namun saya memintanya hari minggu. 

AMATEUR INDO HIJAB

Dengan prasyarat tak bisa ada orang kantor yg tahu. Demikianlah, dalam hari Minggu, saya serta Indra selanjutnya pergi berjalan-jalan. Biar suamiku tak sangsi, saya ungkapkan kepadanya saya pergi ketempat seseorang kawan untuk mengakhiri lemburan kantor. Ikut pula kawan kuliah Indra bersama-sama pacarnya.

Sebelumnya saya tidak setuju, sesudah diterangkan panjang lebar selanjutnya saya ingin turut pergi juga. Oh ya, kami berempat memanfaatkan mobil punya kawan Indra. Berempat kami jalan- jalan kesuatu lokawisata pegunungan yg cukuplah jauh dari kotaku. Kami menyengaja pilih tempat yg jauh dari kota, biar tak mengundang keragua-raguan tetangga, keluarga serta terpenting suamiku. 

Sesudah lebih satu jam kami berputar di sekitar area wisata, Indra serta kawannya membawa istirahat disebuah losmen. Kawan Indra barusan serta pacarnya menyewa satu kamar, serta ke-2 orang itu langsung hilang di balik pintu yg tertutup. Maklum kedua-duanya baru dimabuk cinta. Saya serta suamiku dahulu waktu pacaran pun demikian, jadi saya maklum. Indra menyewa pun satu kamar disisinya. Saya memang pun punya niat menyewa kamar sendiri namun indra melarangku. 

” Ngapain boros-boros? jika sekadar istirahat satu kamar saja. Tuch bed- nya ada dua ” Tangkisnya. Selanjutnya saya mengalah, saya numpang dikamar yg disewa Indra. Meski memang saya terasa amat tak enak hati. Kami mengobrol ketawa cekikikan membahas kawan Indra serta pacarnya dikamar samping. Ditambah lagi, kawan Indra serta pacarnya menyengaja mendesah-desah sampai kedengaran ditelinga kami. 

Sesungguhnya saya deg- degan pun dengar desahan dari kamar samping yg menyerupai nada orang terengah-engah itu. Tidak tahu mengapa dadaku makin berdegup kencang sewaktu saya dengar desahan itu serta memikirkan apakah ayng tengah mereka melakukan dikamar samping. Untuk sekejap, saya serta Indra diam terpaku.

Mendadak Indra menarik tanganku hingga saya terduduk dipangkuan Indra yg waktu itu tengah duduk di pinggir tempat tidur. Tiada berkata apa-apa ia langsung mencium bibirku. Saya tak pernah menghindar, bahkan juga saya pun membiarkan sewaktu bibir serta kumis halus Indra melekat kebibirku sampai sekejap. 

Dadaku makin berdegub kencang sewaktu kurasakan bibir halus Indra melumat mulutku. Lidah Indra menelusup kecelah bibirku serta menggelitik beberapa rongga mulutku. Memperoleh serangan mendadak itu darahku seperti berdesir, sesaat bulu tengkukku merinding. Akan tetapi mendadak muncul kesadaranku. Kudorong dada indra biar dia membebaskan pelukannya padak diriku. 

” Ndra, janganlah Ndra, ini gak layak kita lakuakan..! ” kataku terbata-bata. Indra memang melepas ciumannya dibibirku, tapi ke-2 tangannya yangm kekar serta kuat masihlah memeluk pinggang rampaingku denagn erat. Akujuga tetap terduduk dipangkuannya. ” Memang gak layak Bu, toh Bu Tika nggak senang sama suami Ibu. Saya akan muasin Ibu ” Tutur Indra yg terdengar seperti desahan. Kemudian Indra kembali mendaratkan ciuman. 

Dia menjilati serta menciumi seluruhnya wajahku, terus merambat keleher serta telingaku. Saya memang pasif serta diam, akan tetapi perlahan-lahan namun tentu nafsu birahi makin kuat menguasaiku. Mesti kuakui, Indra amat pintar kobarkan birahiku. Jilatan untuk jilatan lidahnya keleherku benar- benar udah membuatku terbakar dalam kesenangan. 

Bahkan juga dengan suamiku sekalinya tidak pernah saya merasakn rangsangan sehebat ini. Indra sendiri kelihatannya mulai juga terangsang. Saya bisa merasakn napasnya mulai terengah-engah. Sesaat saya makin tidak kuat unruk membendung erangan. 

Jadi saya lantas mendesis-desis untuk membendung kesenangan yg mulai membakar kesadaranku. Kemudian mendadak tangan Indra yg kekar itu buka kancing bajuku. Tidak ayal kembali, buah dadaku yg berwarna putih bersih itu terbuka di depan Indra. Lewat cara refleks saya tetap coba berontak. ” Cukuplah Ndra! Jangan lantas kesitu Ibu takut..” Kataku sembari meronta dari pelukannya. ” Takut dengan siapa Bu? Toh nggak ada yg tahu, yakin sama Indra Bu. 

Saya akan memuaskan Bu Tika ” Jawab Indra dengan napas mengincar. Seperti tak peduli dengan protesku, Indra yg udah melepas bajuku, saat ini tukar repot melepas BH- ku. Kendati saya mengupayakan meronta, akan tetapi tak berfaedah sekalipun.

Lantaran badan Indra yg tegap serta kuat itu mendekapku dengan amat erat. Saat ini, dipelukan Indra, buah dadaku terbuka tiada tertutup sehelai kainpun. Saya mengupayakan menutupi dengan mendekapkan lengan didadaku, tapi secara sekejap tangan Indra memegangi lenganku serta merentangkannya. Kemudian Indra membawa serta merebahkan tubuhku di tempat tidur. 

Tiada menghabiskan waktu, bibir Indra melumat salah sebuah dadaku sesaat satu diantaranya tangannya langsung juga meremas-remas buah dadaku yang lain. Seperti seekor singa buas dia menjilati serta meremas buah dada yg kenyal serta putih ini. Saat ini saya tak dapat melakukan perbuatan apa-apa kembali tidak cuman megap-megap serta mengeluh sebab kesenangan yg mencengkeramku. 

Saya menggeliat- geliat seperti cacing kepanasan sebab perasaan geliu serta nikmat sewaktu bibir serta lidah Indra menjilat serta melumat puting susuku. ” Bu.. da.. dadamu putih serta in.. indah sekali. A.. saya kian gak ta.. tahan.. ,sayang.. , ” Kata Indra terputus-putus karena nafsu birahi yg semakin mencapai puncak. 

Selanjutnya Indra pun menciumi perut serta pusarku. Dengan lidahnya, dia pintar sekali mengelitik buah dada sampai perutku. Lagi saya cuma mendesis-desis memperoleh rangsangan yg menggebu-gebu itu. Selanjutnya tiada kuduga, Secara sekejap Indra melepas celana serta celana dalamku dalam sekali tarikan. Kembali saya mengupayakan menantang, tapi dengan badan besar serta tenaga kuat kuat yg dipunyai Indra, dengan ringan dia menyisihkan perlawananku. Saat ini tubuhku yg ramping serta putih itu serius telanjang keseluruhan di muka Indra. 

Benar-benar, saya tidak pernah sekalinya telanjang di muka laki laki berbeda, terkecuali dihadapn suamiku. Awal mulanya saya pun tidak sempat terpikir akan kerjakan tindakan semacam ini. Tapi saat ini, Indra sukses memaksaku. Sesaat saya seperti pasrah tiada daya. ” Ndra, untuk yg satu ini janganlah Ndra. Saya tidak mau mengakibatkan kerusakan keutuhan perkawiananku..! ” Pintaku sembari meringkuk di atas tempat tidur, buat perlindungan buah dada serta vaginaku yg saat ini tiada penutup. 

” Bu.. apakah.. kamu.. gak kasihan padaku sayang.. , saya terburu terbakar.. , saya gak kuat kembali sayang, please saya.. minta ” Kata Indra tetap dengan terbata- bata serta muka yg memelas. Tidak tahu karena tak tega atau sebab saya sendiri pun udah sudah terburu terbakar birahi, saya diam saja sewaktu Indra kembali mengerjakan tubuhku.

Bibir serta satu diantaranya tangannya mengerjakan ke-2 buah dadaku, semenatar tangan yanga satunya kembali mengusap-usap paha serta selangkangan kakiku. Mataku serius merem-melek rasakan kenikamatan itu. Sesaat napasku pun makin terengah-engah. Mendadak Indra bergeser serta denagn cepat melepas semua baju yg melekat ditubuhnya. 

Saat ini dia sama denganku, telanjang bulat-bulat. ya ampun, saya tak dpat yakin, saat ini saya telanjang dalam sebuah kamar denagn laki laki yg bukan suamaiku, ohh. Saya lihat badan Indra yg memang sungguh-sungguh atletis, besar serta kekar terpenting otot-otot perutnya. Dia tambah tinggi serta tambah besar ketimbang dengan suamiku yg berperawakan sedag-sedang saja. Tapi yg bikin dadaku berdegub lebih keras merupakan benda diselangkangan Indra. 

Benda yg besarnya tidak jauh berbeda denagn lenganku itu berwarna coklat muda serta kinin tegak mengacung. Panjangnya kutaksir tak kurang dari 22 cm, atau hampir 2x lipat dibandingkan punya suamiku, sesaat besarnya seputar 3 hingga 4 kali lipatnya. Benar-benar saya tidak yakin, laki laki semuda Indra mempunyai penis sebesar serta selama ini.

Thursday, October 18, 2018

JILBAB DI COLOK SAMPAI NANGIS

JILBAB DI COLOK SAMPAI NANGIS DI DALAM MOBIL


VIDIO SEX - Pagi itu, cahaya matahari belum juga bisa mengusir embun putih yg menyelimutinya satu villa modern di lokasi Puncak Pass. Sejumlah gerombol embun masihlah nampak melayang tertiup angin. Pucuk-pucuk pinus masihlah berwarna putih ditutupi embun pagi. Rumput di halaman villa masihlah basah. 



Dalam bathtub yg berisi air hangat, Theo serta Debby duduk berendam sekalian berpelukan mesra. Gadis itu duduk diatas paha Theo. Telapak tangannya mengusap-usap menyabuni punggung guru matematikanya itu, serta dia lantas rasakan tangan lelaki itu menyabuni punggungnya.

Pelukan mereka benar-benar erat sampai dada mereka sama-sama mendesak kedua-duanya. Adakalanya Debby meredam nafas disaat menggeliatkan badannya. Dadanya yg menggeliat mengakibatkan puting buah dadanya menyalurkan birahi ke sekujur tubuhnya. Puting itu bertambah mengeras sesudah seringkali bergesekan dengan dada Theo yg licin dipenuhi buih-buih sabun.

Pangkal pahanya yg terendam air hangat merasa membakar birahi disaat batang kemaluan lelaki itu menyentuh vagina sempit nya. Debby menggerak-gerakkan telapak tangannya dari punggung sampai ke leher Theo. Sekalian menyabuni, ditariknya tengkuk lelaki itu.

“Debby benar-benar menyukai Theo,” bisiknya. 


Theo mengusap-usap pundak gadis itu dengan busa sabun yg berlimpah. Busa serta buih-buih berupa bola-bola kecil meleleh ke sisi atas dada serta punggung Debby. Lantas ditatapnya muka yg cantik itu. Muka yg nampak bertambah menarik sebab buih-buih sabun penuhi lehernya yg level. Disibaknya rambut gadis itu ke belakang. Busa serta bola-bola kecil turut melekat di rambut gadis itu, lantas bola-bola itu meletus. Mengagumkan. Benar-benar cantik serta memikat, bisik hati Theo.

Mungkinkah saya sayang untuk yg ke dua kalinya?, bertanya Theo dalam hati. Sayang pada seseorang murid yg masihlah belia serta nakal? Kenapa? Kenapa..? Apa sebab sensasi serta kemanjaan yg diciptakannya? Ah.., gumam Theo sekalian menarik nafas panjang.

Lantas dikecupnya anak rambut di kening gadis itu. Dia tidak bisa pikirkan pertanyaan-pertanyaan yg berkecamuk di pikirannya. Tabiat Debby yg lembut serta kadang liar udah melumpuhkan nalarnya. Dia tidak bisa berfikir disaat luapan birahi membakar tubuhnya.

“Theo juga menyukai Debby. Awal kalinya tidak sempat Theo rasakan enaknya terbakar birahi seperti sekarang..” papar Theo.

Bola mata mereka sama-sama memandang seakan mau menjenguk isi hati semasing. Lantas Theo menarik badan gadis itu biar lebih erat melekat ke tubuhnya. Disabuninya punggung gadis itu dengan ke dua telapak tangannya. Sekalian mengusap-usapkan busa sabun, telapak tangannya senantiasa telusur sampai terbenam di air. Diusap-usapnya bongkah pantat gadis itu.

Sesaat, dia meredam nafas disaat meremas bongkah pantat yg masihlah kenyal itu. Sebab gadis itu duduk diatas pahanya, bongkah pantat itu merasa lebih kenyal dibanding rata-rata. Batang kemaluan Theo bertambah keras disaat bersentuhan dengan vagina sempit gadis itu.

Dia bisa rasakan kelembutan bibir luar vagina gadis itu disaat bergesekan dengan sisi bawah batang kemaluannya. Serta dengan usapan lembut, telapak tangannya senantiasa telusuri lipatan bongkah pantat yg kenyal itu. Dia bisa rasakan lubang dubur Debby di jari tengahnya. Diusap-usapnya seringkali sampai ujung jarinya rasakan kehalusan lipatan daging pada dubur serta vagina.

“Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sekalian menggeliat membawa pinggulnya. 




Walaupun tengkuknya basah, Debby terasa bulu roma di tengkuknya meremang gara-gara nikmat serta geli yg mengalir dari vaginanya. Dia menggeliatkan pinggulnya. Geliat itu mengakibatkan telapak tangan Theo bertambah bebas mengusap-usap. Membelai. Dia mengecup leher Theo berulang-kali disaat rasakan ujung jari Theo menyentuh sisi bawah bibir vaginanya.

Selang berapa saat, telapak tangan itu bertambah jauh telusur sampai selanjutnya dia rasakan lipatan bibir luar vaginanya diusap-usap. Debby berulang-kali mengecup leher Theo. Kecupan panas serta liar menjadi ungkapan luapan birahi yg menimpa tubuhnya. Adakalanya lidahnya menjilat, adakalanya menggigit dengan gemas. Dia bisa rasakan lendir birahi yg makin bertambah bersumber di vaginanya.

Sebab vaginanya terendam pada air, usapan-usapan pada dinding serta bibir dalam vaginanya merasa jadi kesat. Setiap waktu menyeka, lendir di vaginanya langsung larut di air. Ujung jari itu jadi merasa lebih kasar dibanding rata-rata.

Membakar birahi untuk menyalurkan persentase kesenangan yg tambah tinggi dibanding rata-rata. Kenikmatannya hampir sama dengan liarnya lidah Theo yg menari-nari diantara lipatan bibir vaginanya disaat mencumbu vaginanya di balkon villa. Dia sangat terpaksa meredam nafas untuk menguasai kesenangan yg ia alami di sekujur tubuhnya.

“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berulang-kali.

Lantas dia bangun dari pangkuan lelaki itu. Dia tidak mau raih orgasme cuma sebab usapan-usapan jari yang merasa kesat di lubang vagina sempit nya. Tetapi disaat berdiri, ke dua lututnya merasa goyah. Perasaan nikmat di vaginanya udah membuat dianya sendiri seakan tengah melayang. Lututnya seakan kehilangan sendi.

Dalam waktu cepat Theo lantas bangun berdiri. Tangannya selekasnya memutar badan gadis itu. Dia tidak mau gadis belia yg dicintainya itu terjatuh. Disangganya punggung gadis itu dengan dadanya. Lantas dituangnya kembali cairan sabun ke telapak tangannya.

Serta diusap-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia itu. Disaat menggerakkan telapak tangannya mengarah atas, busa sabun tergerak serta menggumpal diantara jari jempol serta telunjuknya. Serta disaat buih-buih itu terbentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, dia meremasnya dengan lembut.

Ke dua buah dada yg kenyal itu merasa licin serta benar-benar halus. Telapak tangannya senantiasa bekerja ke atas. Dia menyengaja buka jari jempol serta telunjuknya biar puting buah dada yg masihlah kecil itu terjepit di jarinya. Sesaat, puting yg terjepit itu diremas-remasnya dengan lembut. Puting kiri serta kanan diremasnya bertepatan. Dilepaskan. Diremas kembali. Lantas telapak tangannya menyeka bertambah ke atas serta berhenti di leher level gadis belia itu.

“Theo, aargh.., lama sangat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sekalian menggeliatkan pinggulnya.

JILBAB DI COLOK

Dia rasakan batang kemaluan Theo bertambah keras serta besar. Hal semacam itu bisa ia alami sebab batang kemaluan itu bertambah dalam terselip diantara lipatan bongkah pantatnya. Lantas dia mendongakkan kepala sekalian menengok ke belakang.

Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lantas diciumnya dengan mesra. Lidahnya menjulur serta bergerak-gerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya melaju ke bawah, lantas meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gemas.

Theo menggerakkan telapak kanannya mengarah pangkal paha Debby. Sebentar dia mengusap-usap bulu-bulu ikal pada bagian atas vagina gadis itu. Nikmati bulu-bulu yg masihlah pendek serta halus itu di ujung jari-jarinya. Lantas telapak tangannya melaju ke bawah. Diusapnya vagina sempit itu berulang-kali. Vagina yg baru lebih kurang 7 jam yang lampau selaput perawannya dipasrahkan untuk dilalui oleh cendawan batang kemaluannya.

Jari tengahnya terselip diantara ke dua bibir luar vagina itu. Diusapnya berulang-kali. Telapak tangannya yg dipenuhi buih-buih sabun membuat bibir vagina serta pangkal paha itu jadi benar-benar licin. Klitoris itu seakan bekerja menggeliat-geliat disaat dia mengusapkan telapak tangannya. Klitoris yg bertambah keras serta licin sebab lendir serta buih-buih sabun.

“Aarrgghh..!” rintih Debby disaat rasakan batang kemaluan lelaki itu bertambah kuat mendesak lipatan bongkah pantatnya.

Dia rasakan lendir birahinya membanjiri vaginanya. Lendir itu tentunya bercampur dengan busa sabun, pikirnya. Lantas dia berjongkok biar vaginanya terendam di air. Dibersihkannya sela diantara bibir vaginanya melalui langkah mengusap-usapkan dua buah jarinya.

Disaat menengadah, dia menyaksikan batang kemaluan Theo udah ada persis di hadapannya. Batang kemaluan itu udah membengkak serta nampak mengangguk-angguk. Ada setetes lendir menghiasi ujung batang kemaluan itu. Persis pada bagian tengah cendawan yg berwarna kecokelat-cokelatan itu. Indah sekali, gumamnya. Lantas ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan pada cendawan serta batang kemaluan itu. Bola matanya berbinar-binar melihat lekukan yg indah itu.

Sesudah senang melihat, diremasnya batang kemaluan itu dengan lembut. Lantas diarahkan ke mulutnya. Dikecupnya sisi ujung cendawan itu. Terdengar bunyi ‘cep’ disaat dia melewatkan kecupannya. Setetes lendir yg menghiasi ujung cendawan itu beralih ke sisi dalam sela ke dua bibirnya. Sesaat, matanya nampak 1/2 terpejam disaat ujung lidah serta ke dua bibirnya mengecap lendir itu.

Badan Theo bergetar meredam nikmat disaat dia menyaksikan lidah serta bibir Debby bergerak-gerak mengecap lendirnya. Dicicipinya dengan penuh perasaan! Erotis sekali! Batang kemaluannya jadi bertambah keras. Berdiri tegak! Dia menggapai pundak gadis itu sebab tidak bisa kembali menguasai dorongan darah yg penuhi urat-urat di batang kemaluannya.

Sesudah berdiri, Debby rasakan telapak tangan Theo membawa paha kirinya. Sekalian mencium bibirnya, telapak tangan itu terus meredam sisi belakang pahanya sampai selanjutnya dia sangat terpaksa melilitkan kakinya di pinggang lelaki itu. Dia masihlah berupaya mengendalikan keselarasan tubuhnya disaat Theo menyisipkan cendawan kemaluannya ke sela diantara bibir vagina sempit nya. Sebab tubuhnya belum pula seimbang, cendawan itu terputus kembali.

Theo lumayan menekuk ke dua lututnya disaat berupaya menyisipkan kembali cendawan kemaluannya. Dia sudah benar-benar mau rasakan kembali vagina yg sempit itu meremas batang kemaluannya. Nafasnya mendengus-dengus tidak teratur. Dengan cepat-cepat, dia memajukan pinggulnya.

“Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.

“Masih sakit?” bertanya Theo.

“Sakit sedikit..” jawab Debby.

Theo menarik batang kemaluannya perlahan, lantas mendorongnya kembali perlahan juga. Sekalian memajukan, dia memandang vagina sempit gadis itu. Pandangannya nanar seakan ada kabut yg menutupi bola matanya disaat dia menyaksikan bibir luar vagina gadis itu turut tergerak bersama-sama batang kemaluannya. Dia masihlah memandang terpukau disaat perlahan menarik kembali batang kemaluannya. Bibir luar vagina itu merekah serta seakan menyengaja menunjukkan lipatan sela vagina yg berwarna pink!

“Masih sakit, Sayang?”

“Hmm!”

“Sakit?”

“Enaak.., Theo!”

Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sekalian menghentakkan pinggulnya. Dalam waktu cepat, batang kemaluannya menghunjam. Dia menyudahi hentakan pinggulnya serta berdiri kejang sesudah rasakan mulut rahim gadis itu tersentuh oleh ujung cendawannya.

Lantas ditatapnya raut muka murid yg dicintainya itu juga sekaligus dikaguminya! Tidak cuman cantik serta dan seksi, muridnya itu lantas tidak sempat ajukan pertanyaan atau menolak disaat dia menghunjamkan kemaluannya sekalian berdiri. Murid yg taat juga sekaligus memiliki banyak ide liar yg spektakuler dalam bercinta.

Mungkin muridku ini memang dikaruniai kapabilitas bercinta, kata Theo dalam hati. Kapabilitas untuk mengalahkan lelaki! Alangkah beruntungnya saya jadi gurunya! Perlahan Theo menarik batang kemaluannya. Samping tangannya meremas bongkah pantat gadis itu serta yg samping kembali meremas dada.

“Aarrgghh..!” rintih Debby disaat rasakan batang kemaluan Theo kembali menghunjam vaginanya.

Dia sangat terpaksa berjinjit sebab batang kemaluan itu merasa seakan membelah vaginanya. Ke dua tangannya dengan erat merangkul leher Theo. Dia mau menggantung di leher lelaki itu. Lututnya merasa lemas meredam kesenangan yg menjalari sekujur tubuhnya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur tubuhnya jadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bercampur dengan busa sabun yg masihlah tersisa di sebagian sisi tubuhnya.

Bertambah seringkali ujung cendawan kemaluan lelaki itu menyentuh mulut rahimnya, makin bertambah juga keringat merembes di sekujur tubuhnya. Sampai selanjutnya keringat itu nampak mengkristal di kulitnya! Nafas Debby seringkali berhenti disaat Theo menarik serta menghunjamkan batang kemaluannya.

Menarik serta menghunjam dalam waktu cepat sampai terdengar ‘cepak-cepak’ yg merdu setiap waktu pangkal pahanya berbenturan dengan pangkal paha Theo. Serta setiap waktu dengar nada ‘cepak’ itu, darahnya seakan merasa berdesir sampai ke ubun-ubun.

“Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”

“Theoo.., Debby pipiis..!”

Rintihan itu membuat Theo bertambah cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucuran dari dahinya. Dia berupaya meredam nafas untuk menguasai dorongan air mani yg mau menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

Tetapi orgasme gadis belia yg benar-benar dicintainya itu nyata-nyatanya membuat dia tidak bisa kembali meredam dorongan air mani yg mengalir dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut-denyut meremas batang kemaluannya. Mengisap air mani yg masihlah terbendung di batang kemaluannya. Membuat dia tidak berkemampuan untuk menguasai tekanan air mani yg menyemprot dari lubang batang kemaluannya.

“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sekalian menghujamkan batang kemaluannya sedalam-dalamnya.

“Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berulang kali disaat rasakan air mani lelaki yg benar-benar dicintainya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.

‘Tembakan’ yg pertama merasa panas serta menggetarkan sampai membuat tubuhnya berdiri kejang serta punggungnya melengkung ke belakang. ‘Tembakan’ ke dua serta ke-tiga membuat dia bertambah berjinjit 1/2 tergantung di leher Theo.

“Aarrgghh.., Debby! Argh.., nikmatnya!” rintih Theo di telinga murid yg benar-benar disayanginya itu.

“Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby juga berulang kali sebentar sesudah terlepas dari puncak orgasmenya!

Ke dua telapak tangan Theo memangku bongkah pantat Debby. Telapak tangannya masihlah bisa rasakan kedutan-kedutan di bongkah pantat itu disaat gadis itu raih puncak orgasmenya. Serta dengan tenaga yg masihlah tersisa di tubuhnya,

Ditarik bongkah pantat yg kenyal itu biar mereka tidak terjatuh. Dia tidak mau gadis itu terjatuh sebab dia masihlah mau batang kemaluannya terus tenggelam dalam kelembutan vagina sempit itu. Vagina yg benar-benar dikaguminya, muda, fresh, serta masihlah berwarna pink!

“Puas, Sayang?” bisik Theo sekalian mengusap-usap punggung Debby.

“Puas sekali!”

“Theo benar-benar menyayangi Debby.”

“Debby juga sayang pada Theo,” kata Debby sekalian mencium bibir Theo.

Mereka masihlah senantiasa berciuman dengan mesra sampai batang kemaluan Theo mengkerut serta terputus dari vagina sempit punya Debby.

Monday, October 1, 2018

NGENTOT DI MOBIL

NGENTOT DI MOBIL GAK MAU LEPAS CEWENYA 


VIDIO SEX - Mulai sejak SMA saya serta adikku tinggal bersama-sama nenekku di Bandung, sesaat ibu serta ayahku tinggal di Surabaya sebab memang bapak punya perusahaan besar di lokasi Jawa Timur. Serta mulai sejak nenek wafat ibu lantas tinggal lagi bersama-sama kami, dan bapak cuma pulang satu bulan atau dua bulan sekali seperti umumnya sebelum nenekku wafat. Memang kami dibawa ibu serta ayahku untuk tinggal diSurabaya, tapi adik serta saya tidak pingin tinggalkan Bandung sebab kami begitu sukai tinggal ditempat kami lahir. 




Kala itu saya baru lulus SMA serta tengah tunggu pengumuman hasil UMPTN di Bandung, serta sebab sesehari tak ada kerjaan, ibu yg kala itu telah tinggal bersama-sama kami, memintaku untuk selalumenjemputnya dari tempat aerobik serta senam tiap-tiap malam. 

Ibuku memangpandai sekali menjaga tubuhnya dengan senam/aerobik serta renang, hingga meski usianya hampir 39 tahun, ibuku masihlah tampak sepertiwanita 27 tahunan dengan badan yg indah dengan kulit putih mulus dandada yg masihlah tampak padat serta berisi. Meski di parasnya sudahterlihat dikit kerutan, akan tetapi akan hilang jika ibu berdandan, hinggakemudian tampak seperti wanita 27 tahunan. 


Saya mulai melihat ibuku, sebab tiap-tiap kujemput dari tempatsenamnya, ibuku tak ganti kemeja senamnya dahulu selesai selesaidan langsung pulang bersamaku, serta baru mandi serta bertukar pakaiansetelah kami hingga sampai dalam rumah. Sebab sehari-hari menyaksikan ibuku dengandandanan seksinya, otakku mulai memikirkan beberapa hal aneh terkait tubuhibuku. Bagaimana tak, saya menyaksikan ibuku yg senantiasa memanfaatkan pakaiansenam ketat dengan payudara yg indah menonjol serta pantat yg masihpadat berisi.

Satu hari, kala saya telat menjemput ibuku ditempat senamnya, akutidak menemukannya ibuku ditempat umumnya dia senam, serta selesai akutanyakan pada rekan ibuku, dia mengatakan ibuku tengah di sauna, danbilang biar saya tunggu ditempat sauna yg tak jauh dari ruangansenam. Saya juga beegegas ke arah tempat sauna, sebab saya tak mauibuku tunggu kelamaan.

Kala hingga sampai disana, wow.. saya melihatibuku baru keluar dari tempat hanya cukup memanfaatkan handuk yg hanyamenutupi dikit tubuhnya dengan melilitkan handuk yg menutupi dadaperut serta sedkit pahanya, hingga paha ibu yg mulus serta seksi ituterlihat dengan jelas olehku. Saya cuma terdiam serta menelan ludah saatibuku menghampiriku serta mengatakan biar saya tunggu tidak lama.

Lantas ibuku memutar tubuhnya, selanjutnya terlihatlahgoyangan pinggul ibuku kala dia berjalan ke arah tempat tukar kemeja. Tiada sadar kemaluanku mengeras kala peristiwa barusan berjalan. Akuberani bertaruh tentunya semua laki laki akan terpukau serta terangsangsaat menyaksikan ibuku dengan cuma memanfaatkan handuk yg dililitkan ditubuhnya.

Di dalam perjalanan, saya cuma diam serta kadang-kadang melirik ibuku yangduduk di sampingku, serta saya menyaksikan dengan jelas goyangan payudaraibuku kala mobil bergetar jika tengah lewat jalan yg bergelombangatau polisi tidur. Ibuku kenakan pakaian biasa dengan kaos oblong yg agakketat serta celana panjang ketat, serta tiap-tiap saya melirik ke paha ibu, teringat lagi kala saya menyaksikan paha ibuku yg putih mulus barusan di tempat sauna.

“Bob.. kok kamu diem saja, serta mengapa celana kamu sayang..? ” tanyaibuku mencengangkan saya yg agak melamun memikirkan badan ibuku.

“Enggak Mi.. gak, ” jawabku grogi.

Kami juga hingga sampai dalam rumah agak malam, sebab saya telat menjemputibuku. Sesampainya dalam rumah, ibu langsung masuk ke kamarnya serta sebelumdia masuk ke kamarnya, ibu mencium pipiku serta mengatakan selamat malam. Lantas dia masuk ke kamarnya serta tidur.

Malam itu saya tidak bisa tidur memikirkan badan ibuku, gilapikirku dalam hati, dia ibuku, tetapi.. akh.. jaman bodoh pikirku lagi. Saya coba masturbasi untuk “menidurkan burung”-ku yg berontak mintamasuk ke sarangnya. Hilang ingatan pikirku lagi. Pengen mencari cewek malam sich bisasaja, tetapi kala itu saya menghendaki ibuku. 


Perlahan saya keluar kamar serta berjalan ke arah kamar ibuku dilantai bawah. Adik perempuanku serta pembantuku telah tidur, sebab saatitu jam satu malam. Otakku telah menuturkan saya mesti rasakan tubuhibuku, nafsuku telah puncak kala saya berdiri di muka pintu kamaribuku. Kuputar kenop pintunya, saya menyaksikan ibuku tidur telentang sangatmenantang. Ibuku tidur cuma gunakan kaos oblong serta celana pendekyang longgar. Saya berjalan mendekati ibuku yg tidur pulas, saya diamsesaat di sisi ranjangnya serta melihat ibuku yg tidur denganposisi melawan. Kemaluanku sudah keras serta meronta inginkeluar dari celana pendek yg kupakai.

Dengan gemetar saya naik ke ranjang ibu, serta coba membelai paha ibuku yg putih mulus serta begitu seksi. Dengan tangan bergetar akumembelai serta menelusuri paha ibuku, serta selalu naik ke atas. Kemaluankusudah begitu keras serta merasa sakit sebab batang kemaluanku terjepitoleh celanaku. Saya lantas buka celanaku serta keluarlah “burungperkasa”-ku yg sudah keras.

Saya lantas coba mencium leher serta bibir ibuku. Saya coba meremas payudara ibuku yg besar serta montok, saya rememas payudara ibu dengan perlahan-lahan. Takut bila iabangun, tetapi sebab nafsuku telah puncak saya tak mengatur remasantanganku ke payudara ibuku. 

 GAK MAU LEPAS


Saya lantas mengocok batang kemaluanku sembari meremas payudara ibu, serta sebab remasanku yg sangat bernafsu, ibu terbangun.

“Bobi.. kamu.. apakah yg kamu kerjakan, saya ibumu sayang.. ” sahut ibuku dengan nada perlahan.

Saya kaget 1/2 mati, tetapi anehnya batang kemaluanku masihlah kerasdan tak lemas. Saya takut serta justru kian nekat, terlanjur pikirku. Saya langsung mencium leher ibuku dengan bernafsu sembari selalu meremas payudara ibuku. Dalam pikiranku cuma ada dua peluang, menyetubuhiibuku, lantas saya kabur atau dia membunuhku.

“Cukup Bobi.. hentikan sayang.. akh.. ” kata ibuku.

Tetapi yg membuatku aneh, ibu benar-benar tak menampik danberontak. Justru ibu membiarkan bibirnya kucium dengan bebas, serta malahmendesah kala kuhisap leher serta di belakang telinganya, serta saya merasaburungku yg dari barusan telah keras seperti ada yg menekannya, danternyata itu yaitu paha ibuku yg mulus.

“Sayang bila kamu pengen.. mengatakan saja selalu jelas.. Mami pengen kok.. ” kata ibuku pada desahannya.

Saya kaget 1/2 mati, bermakna ibuku begitu sukai saya perlakukanseperti ini. Saya lantas membebaskan ciumanku di lehernya, serta kemudianberlutut di sisi ibuku yg masihlah berbaring. Batang kemaluanku sudahsangat keras, serta nyatanya ibu begitu sukai dengan ukuran batangkemaluanku, ibu tersenyum bangga menyaksikan batang kemaluanku yg sudahmaksimal kerasnya. Ukuran batang kemaluanku 15 cm dengan diameter lebih kurang 4 cm.

Saya masihlah dengan gemas meremas payudara ibu yg montok serta masihterasa padat. Saya buka kaos yg ibu gunakan, selanjutnya sambilmeremas payudara ibu saya berupaya buka bra yg ibu gunakan. Dansatelah bra yg ibuku gunakan lepas, kulihat payudara ibu yangbesar serta masihlah kencang untuk wanita seumurnya. 

Dengan ganas kuremaspayudara ibu, dan ibu cuma mendesah keenakan serta menjerit kecilsaat kugigit kecil puting payudara ibu. Kuhisap puting payudara ibudengan kuat seperti sewaktu saya masihlah bayi. Saya mengisap payudara ibusambil kuremas-remas sampai puting payudara ibu agak memerah karenakuhisap.

Payudara ibuku masihlah begitu enak untuk diremas, sebab ukurannya yg besar serta masihlah kencang serta padat.

“Bob kamu dahulu juga ngisep susu ibu juga kaya gini.. ” kata ibukusambil dia merem-melek sebab keenakan puting susunya kuhisap danmemainkannya dengan lidahku.

Ibu meningkatkan pinggulnya kala kutarik celana pendeknya. Akumelihat CD yg ibu gunakan telah basah. Saya lantas mencium CD ibukutepat diatas kemaluan ibu serta meremasnya. Secara sekejap kutarik CD ibudan melemparkannya ke bagian ranjang, serta terlihatlah olehku pemandanganyang begitu indah.

Lubang kemaluan ibuku ditumbuhi bulu halus yg tak terlalulebat, sampai garis lubang kemaluan ibuku tampak. Kubuka paha ibukulebar, saya tak kuasa menyaksikan panorama indah itu. Serta dengan nalurilaki-laki kucium serta kuhisap lubang di mana saya lahir 18 tahun saat kemarin. Kujilat klitoris ibuku yg bikin ibuku bergetar serta mendesah dengankuat. Lidahku bermain di lubang senggama ibuku, serta ibuku justru menekankepalaku dengan tangannya biar saya kian terbenam di dalamselangkangannya.

Cairan lubang kemaluan ibu kuhisap serta kujilat yg bikin ibukumakin tidak tahan dengan perlakuanku, dia mengelinjang hebat, bergetardan lantas mengejang sembari menengadah serta berteriak. Saya merasakanada cairan kental yg keluar dari dalam lubang kemaluan ibu, serta akutahu ibu baru orgasme. Kuhisap semua cairan lubang kemaluan ibukuhingga kering. Ibu tampak begitu capek.

Saya lantas bangun serta dengan nada perlahan sebab kecapekan ibu mengatakan, “Sayang sini Mami isep kontolmu, ”

Serta tiada di komando 2x, saya lantas duduk di sebalah wajahibuku, selanjutnya dengan perlahan-lahan mulut ibuku mendekat ke burungkuyang sudah keras. Ibuku membelai batang kemaluanku, tetapi diatidak masukkan batang kemaluanku ke mulutnya. Walaupun sebenarnya jarak antaramulut ibuku dengan batang kemaluanku cuma tinggal beberapa centi saja.

Saya sudahlah tidak tahan lagi, selanjutnya kudorong kepala ibuku dandengan leluasa batang kemaluanku masuk ke mulut ibu. Secara sekejap danliar ibuku mengocok batang kemaluanku di dalam mulutnya. Saya sudahtidak tahan lagi, kesenangan yg kurasakan begitu gemilang serta tidakdapat kulukiskan dengan kalimat. Serta pada akhirnya saya sudahlah tidak tahanlagi serta, “Cret.. cret.. crett.. ” maniku kusemprotkan di dalam mulutibuku.

Ibu lantas memuntahkannya serta cuma yg sedikiti dia telan, danmasih dengan liar ibuku bersihkan batang kemaluanku dari sisa-sisaair maniku yg menetes di batang kejantananku. Ibuku tersenyum dankemudian kembali berbaring sembari buka pahanya lebar-lebar. Ibukutersenyum kala menyaksikan batang kemaluanku yg masihlah dengan gagahnyaberdiri, serta seperti sudahlah tidak sabar untuk masuk ke sarangnyayang hangat.

Saya lantas ambil urutan pada ke-2 paha ibuku, batangkemaluanku merasa berdenyut kala ibu dengan lembut membelai serta meremasbatang kemaluanku yg sudah keras. Dengan tangan yg bergetar, kuusap permukaan lubang kemaluan ibuku yg dipenuhi bulu-bulu halusdan bekas cairan lubang kemaluan yg kuhisap barusan masihlah membasahi bibirlubang kemaluan ibuku yg tampak begitu hangat serta melawan.

“Ayo dong Sayang, kamu kan tahu di mana tempatnya.. ” kata ibuku pasrah.

Lantas tangannya membimbing batang kemaluanku untuk masuk ke dalamlubang kemaluannya. Tanganku bergetar serta batang kemaluanku terasamakin berdenyut kala kepala batang kemaluanku menyentuh bibir lubangkemaluan ibu yg telah basah. Dengan perasaan yg campur aduk, kudorong pinggulku ke depan serta masuklah batang kemaluanku ke dalamlubang kemaluan ibu yg telah agak buka, serta terbenam telah batangkemaluanku ke liang senggama punya ibuku.

Saya rasakan sensasi yg begitu dasyat kala dinding lubangkemaluan ibu seperti memijat batang kemaluanku. Hilang ingatan.., walaupun akupernah ML dengan anak ABG, lubang kemaluan ibuku sangat terasa nikmatdan gemilang dibanding dengan yang lain. Saya menggoyang pinggulkunaik-turun dibarengi dengan goyangan pinggul ibuku yg begitu dasyatdan liar. 

Kami lantas bertukar urutan dengan ibu ada di ataskuhingga ia bisa mendiami batang kemaluanku, serta merasa sekalikenikmatan yg ibu kasih kepadaku. Goyangan yg cepat serta liar dangerakan badan yg turun-naik bikin tubuhku tenggelam ke dalamkenikmatan sex yg kurasakan begitu dasyat.

Tibalah kala ibuku orgasme, goyangannya kian cepat serta desahannyasemakin tak karuan, saya dengan nikmat merasakan sembari kuhisap danmeremas pauyudara ibu yg bergoyang selaras dengan naik-turunnya tubuhibuku menghabisi saya. Ibu merintih serta mengejang kala kurasakan adacairan hangat yg membasahi batang kejantananku yg masihlah tertanam di dalam lubang kemaluan ibuku.

Sejenak selesai ibu terkulai lemas saya rasakan kalau saya akan menggapai puncak.

Serta dengan goyangan serta tusukan yg menghujam lubang kemaluanibuku, “Cret.. crett.. cret.. ” air maniku menghambur di dalam lubangkemaluan ibuku.

Saya rasakan nikmat yg tidak bisa kukatakan.

Kala saya masihlah nikmati sisa-sisa kemikmatan itu, ibu menciumbibirku serta berkata, “Sayang.. Mami lupa jikalau Mami gak pakekontrasepsi. Barusan Mami pengen mengatakan jikalau kamu orgasme supaya di mulut Mamiaja.. tetapi Mami kagok.. ”

Saya cuma terdiam serta justru mencium bibir ibuku yg masihmenindih tubuhku dengan mesra. Lantas ibuku berbaring di sampingku, saya memeluk dia serta kami berciuman dengan mesra seperti sepasangkekasih. Kami juga tertidur sebab pertarungan yg begitu melelahkanitu.