SEO page contents SEO page contents VIDIO SEX : BOKEP BARAT KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Showing posts with label BOKEP BARAT. Show all posts
Showing posts with label BOKEP BARAT. Show all posts

Wednesday, October 24, 2018

BEAUTIFUL GIRL FUCK TEACHER

BEAUTIFUL GIRL FUCK TEACHER AT SCHOOL


VIDIO SEX - pesta sex serta mesum di karaoke dengan cewek pemandu lagu yang seksi dengan judul ” Mesum di Karaoke dengan Cewek yang Tengah Mabok ” yang tidak kalah serunya serta ditanggung bisa tingkatkan libido sex, selamat nikmati. 




Pengalaman Pribadi Saya waktu maen di bali, iseng2 mencari hiburan biar tidak jenuh, terbersit dalam pikiran saya mau mesum di Karaoke, kebanyakan bila tempat mesum di karokean dibali tentu tuw ada showroom yang memajang cewek cewek bookingan jadi pemandu lagu,

pendek narasi , kami pergi ketempat karoke mesum itu berbarengan 5 rekan cowok serta dari sana kami membooking 2 cewek pemandu lagu untuk dibawa mesum di karaoke cewek2 dari sana sexy serta genit dan mata duitan tentulah serta kami semua telah pada mulai lumayan mabok sembari mendengarkan trance music sembari geleng geleng kepala gak jelas. 



Lantas di luar terdengar ada nada hak tinggi melalui keltok keltok bunyinya serta lewatlah 3 orang cewek gelis pisan oiiiiii, rock pendek dan toket keliatan jelas dengan baju dikit transparant serta seksi biasalah di club begitu lho brooo

Lantas rekan saya yudi dapat dikatakan orangnya cakep, punya aura mengikat yg biasa memperoleh mangsa di tempat ini coba mengundang mereka untuk join minum bareng di room yang kami sewa dikarenakan room ini special kerana dibalconnya kita dapat meliat dengan cara langsung dari atas suasa di club serta serasi diatasnya tempat dance floornya banyak dugemers.

Rekan saya satu kembali Surya langsung juga sok kenal sok dekat begitu, nawarin 3 cewek ini minum serta biasa rayuan mautnya semua keluar.

heny, Octa serta winda ini kebetulan melalui pengen ke wc serta bt dalam tempat karaoke temannya 2 tempat disamping lelakinya udah termakan umur alias udah aki aki!hahahahaha 


kebetulan mereka mabok berat, dance nya seductive sekali serta kita masing2 dance dengan satu diantaranya di antara mereka atau kadang2 ber 6 pelukan rame2, wah utamanya telah asik sekali deh. Si heny yang sangat hot di antara mereka, pakai t-shit ketat serta rok pendek sexy jadi target yudi, Surya serta saya. kita gantian melukin ia dari belakang serta dance sembari nempelin tubuh,…

yang tentu kemaluan kita kita semua udah ngaceng oiiii. heny serta teman2nya ikut keliatannya tahu ini mereka berniat goyang2in pantat mereka waktu kita peluk dari belakang sambil selalu ngasi mereka minuman biar lebih merasa semakin mabuk semakin mantabs kata meraka

Lantaran terasa udah gak tahan kembali saya tarik heny untuk mesum di karaoke berdua, ia ikut makin berani. di pojokan karaoke room, di samping tv, lumayan gelap, saya sosot saja bibir genitnya serta ia ikut pasrah serta horny, ia diem saja waktu tangan saya masuk ke t-shirt nya yang ketat,

nyatanya ia kagak pakai bra. toketnya mungkin 34B, sorry gan saya ikut telah lumayan mabok, yang tentu langsung saya remes2, sampai mendesah2 kagak karuan serta coba saya untuk memerintah isepin dong puting saya,…ahhh telah kagak tahan nih…..waduhhh kronis ikut nih cewek nyatanya, tangannya langsung ngeraba2 buah pelir saya waduhhhh mulai rada2 bagaimana begitu

Langsung saja saya isep2 puting nya yang telah keras kagak karuan… saya remes2 toketnya buset dah hilang ingatan bener toket elu keras sekali.

Ia menyebutkan.. iya nih saya horny sekali, elu sich dari barusan nempel2in baranglu ke pantat saya selanjutnya kita berdua semakin nekat, ia ngerogoh kontol saya serta dimainin serta saya kagak pengen kalah, saya ikut masukin tangan saya ke cd nya.

langsung saya kocok2 tuw meki atau memeknya, busyeet udh main basah saja ni cewek bookingan, selalu mainin saja sembari megang2 serta kocok2ga sampai 6 menitan, sisi dalam memeknya berkedut2, saya kira ia keluar, yang ada tangannya yang berada di kontol saya semakin cepat serta semakin cepat, hampir saya kagak dapat tahan kembali. lantaran telah kagak tahan ikut,

selanjutnya heny saya ajak ke wc (yg berada di dalam vip karaoke room ini)…. yang berada di dalam wc, saya membuka tshirtnya, nampak toketnya yang tetap kenceng sekali, langsung saya jilat2 serta saya naikin ia ke wastafel sembari saya membuka celana saya Telah kagak tahan, tiada basa basi kembali langsung to the poin nyuruh ia ngakang serta memasukan kemaluan saya ke lubang vagina nya yang udah basah amat serta telanjang bundar

sabar dong beib pelanin sedikit napa papar ni gadis cantik yang bugil itu, sakit tahu sembari selalu mendesah2 nafsu begitu selesai saya masukin kontol bertubi2… sesaat tangan saya satunya menggenggam paha mulusnya dab selalu coba memompa tiada henti serta selalu bergerlirya. tangan saya yang satu kembali meremas2 toketnya yang putih mulus serta bahenol serasi telanjang bugil lantaran efek alkohol, 

BEAUTIFUL GIRL


saya ikut lumayan lama keluarnya serta benar2 nikmati ngentot gila2an ini. saya langsung balikin badannya heny yang tinggi langsing ini serta hajar dari belakang doggy model waduhhh sedaps sekali sembari remas2 pantatnya. memeknya heny benar2 enak nih,, basah akan tetapi peret banget….. 

selalu kita ganti tempat kembali, saya duduk diatas toilet serta ia masukin kontol saya sembari berdiri serta duduk di atas pangkuan saya, panorama ini menakjubkan sekali indah sekali sembari menjilat putingnya serta selanjutnya saya juga croootin pejuh saya di dalam memeknya ohhhhhh lega sekali rasa-rasanya selesai mesum di karaoke ini.

Friday, September 28, 2018

CUTE NAOMI

CUTE NAOMI STROKES PUSSY FOR REAL ORGASME


VIDIO SEX - Mbak Lia lebih kurang baru 2 minggu bekerja menjadi atasanku menjadi Accounting Manager. Menjadi atasan baru, ia kerap memanggilku ke area kerjanya buat memaparkan overbudget yang berlangsung pada bulan awal kalinya, atau buat memaparkan laporan mingguan yang kubuat. Saya sendiri udah termasuk juga staf senior. Namun mungkin sebab latar belakang pendidikanku kurang memberi dukungan, management akan memutus mengambilnya. Ia datang dari suatu perusahaan konsultan keuangan. 


Usianya kutaksir kurang lebih 25 sampai 30 tahun. Menjadi atasan, awal kalinya kupanggil “Bu”, meski usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Namun atas permintaanya sendiri, satu minggu yang silam, ia menyampaikan lebih sukai apabila di panggil “Mbak”. Mulai saat itu mulai terbina situasi serta pertalian kerja yang hangat, tidaklah terlalu resmi. Terpenting sebab sikapnya yang ramah. Ia kerap langsung menyebutkan namaku, kadangkala apabila tengah bersama-sama kawan kerja yang lain, ia menyebutkan “Pak”.

Serta tiada kusadari juga, diam-diam saya terasa senang serta nyaman apabila melihat parasnya yang cantik serta lembut menarik. Ia memang menarik sebab sepasang bola matanya setiap saat bisa bernar-binar, atau memandang dengan tajam. Namun dibalik itu semua, nyata-nyatanya ia sukai mendikte. Mungkin sebab sudah mendiami jabatan yang cukuplah tinggi dalam umur yang relatif muda, keyakinan dirinya sendiri lantas cukuplah tinggi buat memerintah seorang melakukan apakah yang dibutuhkannya. 




Mbak Lia tetap kenakan pakaian resmi. Ia tetap memakai blus serta rok hitam yang agak menggantung dikit diatas lutut. Apabila tengah ada di area kerjanya, diam-diam saya lantas kerap melihat lekukan pinggulnya saat ia bangun ambil file dari rack folder di belakangnya. Meski sisi bawah roknya lebar, tapi saya bisa menyaksikan pinggul yang samar-samar tercetak dari baliknya. Benar-benar menarik, tdk besar tapi jelas punyai bentuk membongkah, memaksa mata lelaki menerawang buat mereka-reka keindahannya.

Di dalam area kerjanya yang besar, persis di samping meja kerjanya, ada seperangkat sofa yang kerap dipergunakannya terima tamu-tamu perusahaan. Menjadi Accounting Manager, pasti tetap ada pembicaraan-pembicaraan ‘privacy’ yang bertambah nyaman dijalankan di area kerjanya dibanding di area rapat.

Saya terasa mujur apabila di panggil Mbak Lia buat mengupas kontan flow keuangan di kursi sofa itu. Saya tetap duduk persis di depannya. Andaikata kami ikut serta dalam percakapan yang cukuplah serius, ia tdk mengetahui roknya yang agak terungkap. Di situlah keberuntunganku. Saya bisa melirik sejumlah kulit paha yang berwarna gading. 

Kadangkala lututnya agak dikit terbuka hingga saya berupaya buat melihat ujung pahanya. Namun mataku tetap terbentur dalam kegelapan. Semisalkan saja roknya terungkap tambah tinggi serta ke dua lututnya lebih terbuka, pasti bisa kupastikan apa bulu-bulu halus yang tumbuh di lengannya juga tumbuh di selama paha sampai ke pangkalnya. 

Apabila ke dua lututnya rapat kembali, lirikanku berubah ke betisnya. Betis yang indah serta bersih. Tertangani. Saat saya terlengah memandang kakinya, mendadak saya dikagetkan oleh pertanyaan Mbak Lia.. 



“Jhony, saya terasa kalau kau kerap melirik menjurus betisku. Apa dugaanku salah? ” Saya terdiam sesaat sembari tersenyum buat sembunyikan jantungku yang mendadak berdebar.

“Jhony, apakah salah dugaanku? ”

“Hmm.., ya, benar Mbak, ” jawabku mengakui, jujur. Mbak Lia tersenyum sembari memandang mataku.

“Mengapa? ”

Saya membisu. Terasa berat menjawab pertanyaan simpel itu. Namun saat menengadah memandang parasnya, kulihat bola matanya berbinar-binar tunggu jawabanku.

“Saya sukai kaki Mbak. Sukai betis Mbak. Indah. Serta.., ” sesudah menarik nafas panjang, kukatakan argumen sebetulnya.

“Saya juga kerap menduga-duga, apa kaki Mbak juga ditumbuhi bulu-bulu. ”

“Persis seperti yang kuduga, kau tentu berkata jujur, apa yang ada, ” kata Mbak Tia sembari dikit memajukan kursi rodanya.

“Agar kau tdk ingin tahu menduga-duga, bagaimana kalaupun kuberi peluang mengontrolnya sendiri? ”

“Sebuah kehormatan besar untukku, ” jawabku sembari membungkukan kepala, menyengaja dikit bercanda buat mencairkan percakapan yang kaku itu.

“Kompensasinya apakah? ”

“Sebagai perasaan hormat serta sinyal terima kasih, akan kuberikan suatu ciuman. ”

“Bagus, saya sukai. Sisi manakah yang akan kau cium? ”

“Betis yang indah itu! ”

“Hanya suatu ciuman? ”

“Seribu kali lantas saya bersedia. ”

Mbak Tia tersenyum manis dikulum. Ia berupaya manahan tawanya.

“Dan saya yang tentukan dibagian manakah saja yang perlu kau cium, OK? ”

“Deal, my lady! ”

“I like it! ” kata Mbak Lia sembari bangun dari sofa.

Ia ambil langkah ke mejanya lantas menarik kursinya sampai ke luar dari kolong mejanya yang besar. Sesudah menghempaskan pinggulnya diatas kursi kursi kerjanya yang besar serta empuk itu, Mbak Lia tersenyum. Matanya berbinar-binar seakan menaburkan sejuta pesona birahi. Pesona yang butuh sanjungan serta favorit.

“Periksalah, Jhony. Berlutut di depanku! ” Saya membisu. Terpana dengar perintahnya.

“Kau tidak akan mengontrolnya, Jhony? ” bertanya Mbak Lia sembari dikit merenggangkan ke dua lututnya.

Sesaat, saya berupaya menghilangkan debar-debar jantungku. Saya belum sempat diperintah begitu. Ditambah lagi diperintah buat berlutut oleh seseorang wanita. Bibir Mbak Lia masih tersenyum saat ia lebih merenggangkan ke dua lututnya.

“Jhony, kau tahu warna apakah yang tersembunyi di pangkal pahaku? ” Saya menggeleng lemah, seakan ada kebolehan yang mendadak merebut sendi-sendi di sekujur tubuhku.

Tatapanku terpaku ke keremangan pada celah lutut Mbak Lia yang meregang. Selanjutnya saya bangun menghampirinya, serta berlutut di depannya. Samping lututku menyentuh karpet. Wajahku menengadah. Mbak Tia masihlah tersenyum. Telapak tangannya menyeka pipiku berulangkali, lantas berubah ke rambutku, serta dikit menghimpit kepalaku biar menunduk menjurus kakinya.

“Ingin tahu warnanya? ” Saya mengangguk tidak berkemampuan.

“Kunci dahulu pintu itu, ” ujarnya sembari menunjuk pintu area kerjanya. Serta dengan taat saya melakukan perintahnya, lalu berlutut kembali di depannya.

Mbak Lia menopangkan kaki kanannya diatas kaki kirinya. Gerakannya lamban seperti bermalas-malasan. Saat tersebut saya memperoleh peluang melihat sampai ke pangkal pahanya. Serta kesempatan ini tatapanku terbentur pada secarik kain tipis berwarna putih. Tentu ia memanfaatkan G-String, kataku dalam hati. 

REAL ORGASME

Sebelum paha kanannya serius tertopang diatas paha kirinya, saya masihlah pernah menyaksikan bulu-bulu ikal yang menyembul dari beberapa bagian celana dalamnya. Segitiga tipis yang cuma selebar lebih kurang dua jari itu sangat kecil buat sembunyikan semua bulu yang mengelilingi pangkal pahanya. Bahkan juga pernah kulirik bayangan lipatan bibir dibalik segitiga tipis itu.

“Suka? ” Saya mengangguk sembari membawa kaki kiri Mbak Lia ke atas lututku.

Ujung hak sepatunya merasa agak menyerang. Kulepaskan klip tali sepatunya. Lantas saya menengadah. Sembari melepas sepatu itu. Mbak Tia mengangguk. Tiada komentar penolakan. Saya menunduk kembali. Mengelus-elus pergelangan kakinya. Kakinya mulus tiada cacat. Nyata-nyatanya betisnya yang berwarna gading itu mulus tiada bulu halus. 

Namun dibagian atas lutut kulihat dikit ditumbuhi bulu-bulu halus yang agak kehitaman. Benar-benar kontras dengan warna kulitnya. Saya terpana. Mungkinkah di mulai dari atas lutut sampai.., sampai.. Aah, saya hembuskan nafas. Rongga dadaku mulai merasa sesak. Wajahku benar-benar dekat dengan lututnya. Hembusan nafasku nyata-nyatanya membuat bulu-bulu itu meremang.

“Indah sekali, ” kataku sembari mengelus-elus betisnya. Kenyal.

“Suka, Jhony? ” Saya mengangguk.

“Tunjukkan kalau kau sukai. Beri kalau betisku indah! ”

Saya membawa kaki Mbak Lia dari lututku. Sembari konsisten mengelus betisnya, kuluruskan kaki yang menekuk itu. Saya dikit membungkuk supaya bisa mengecup pergelangan kakinya. Pada kecupan yang ke dua, saya menjulurkan lidah supaya bisa mengecup sembari menjilat, mencicip kaki indah itu. Gara-gara kecupanku, Mbak Lia turunkan paha kanan dari paha kirinya. 

Serta tidak menyengaja, kembali mataku terpukau menyaksikan sisi dalam kanannya. Sebab pingin menyaksikan lebih jelas, kugigit sisi bawah roknya lantas menggerakkan kepalaku menjurus perutnya. Saat melepas gigitanku, kudengar tawa terhambat, lantas ujung jari-jari tangan Mbak Lia membawa daguku. Saya menengadah.

“Kurang jelas, Jhony? ” Saya mengangguk.

Mbak Lia tersenyum nakal sembari mengusap-usap rambutku. Lantas telapak tangannya menghimpit sisi belakang kepalaku hingga saya menunduk kembali. Di muka mataku saat ini terpampang keindahan pahanya. Tidak sempat saya menyaksikan paha semulus serta seindah itu. Sisi atas pahanya ditumbuhi bulu-bulu halus kehitaman. Sisi dalamnya juga ditumbuhi tapi tdk selebat sisi atasnya, serta warna kehitaman itu agak menghilang. Benar-benar kontras dengan pahanya yang berwarna gading.

Saya merinding. Sebab pingin menyaksikan paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya tambah tinggi lagi sembari mengecup sisi dalam lututnya. Serta paha itu makin jelas. Menarik. Di paha sisi belakang mulus tiada bulu. Sebab gemas, kukecup berulang-kali. Kecupan-kecupanku makin lama makin tinggi. Serta saat cuma berjarak lebih kurang selebar telapak tangan dari pangkal pahanya, kecupan-kecupanku berubah jadi ciuman yang panas serta basah.

Saat ini hidungku benar-benar dekat dengan segitiga yang menutupi pangkal pahanya. Sebab benar-benar dekat, meski tersembunyi, dengan jelas bisa kulihat bayangan bibir kewanitaannya. Ada segaris kebasahan terselip membayang dibagian tengah segitiga itu. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip dari kiri kanan G-stringnya. Sembari memandang pesona di muka mataku, saya menarik nafas dalam-dalam. Tercium aroma fresh yang membuatku jadi makin tidak berkemampuan. Aroma yang memaksaku terjerat pada ke dua belahlah paha Mbak Lia. Pingin kusergap aroma itu serta menjilat kemulusannya.

Mbak Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi. Menarik nafas berulang-kali. Sembari mengusap-usap rambutku, diangkatnya kaki kanannya hingga roknya makin terungkap sampai terhambat diatas pangkal paha.

“Suka Jhony? ”

“Hmm.. Hmm..! ” jawabku bergumam sembari menempatkan ciuman ke betis serta lutut kirinya.


Lantas kuraih pergelangan kaki kanannya, serta letakkan telapaknya di pundakku. Kucium lipatan di belakang lututnya. Mbak Lia menggelinjang sembari menarik rambutku dengan manja. Lantas saat ciuman-ciumanku merambat ke paha sisi dalam serta makin lama makin mendekati pangkal pahanya, merasa tarikan di rambutku makin keras. Serta saat bibirku mulai mengulum rambut-rambut ikal yang menyembul dari balik G-stringnya, mendadak Mbak Lia memajukan kepalaku.

Saya tertegun. Menengadah. Kami sama sama memandang. Tak lama setelahnya, sembari tersenyum merayu, Mbak Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Ia lantas menekuk serta letakkan telapak kaki kanannya di permukaan kursi. Pose yang benar-benar memabukkan. Samping kaki menekuk serta terbuka lebar diatas kursi, serta yang samping lagi menjuntai ke karpet.

Thursday, September 27, 2018

HOT BUSTY TEEN LOVES COCK

HOT BUSTY TEEN LOVES COCK ON THE FUCK


VIDIO SEX - Selesai miliki seseorang anak, saya dapatkan vonis dokter kalau rahimku punyai masalah serta tdk direkomendasi kalau meningkatkan momongan lagi. Dengar hal semacam itu tentunya bikin diriku susah serta tdk karuan. Dengan kondisiku yang sesuai itu, suamiku lantas minta izin untuk menikah lagi dengan wanita lainnya lantaran dianya sendiri ingin miliki anak lagi. Hal semacam itu ia kerjakan kala anakku berumur 1 tahun. Biarpun berat, selanjutnya saya beri ijin suamiku untuk menikah lagi mengingat terbatasnya yang kumiliki sekarang ini menjadi seseorang wanita.




Sejak mulai pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Sangat sekali dalam satu minggu. Sekarang selesai umur anakku 15 tahun, suamiku malahan gak sempat pulang ke rumah lagi. Dia udah miliki 4 orang anak, yang pasti dua pasang dari istri mudanya serta dua anak lagi dari istrinya yang ke-3. Saya mesti senang, miliki tiga buah toko yang berikan atas namaku dan suatu mobil serta suatu taksi kecuali dikit deposito yang senantiasa kutabung untuk ongkos kuliah anakku Wendi kelak.

Wendi sendiri telah gak peduli pada ayahnya. Jadi, kalaupun ayahnya pulang, terlihat Wendi gak berkawan dengannya. Saya gak dapat melakukan perbuatan apa-apa. Mudah-mudahan saja Wendi tdk berdosa pada ayahnya.

Tiap-tiap malam Saya senantiasa mengeloni Wendi biar tubuhku gak kedinginan ditiup oleh keadaan dingin AC di kamar tidurku. Wendi juga kalaupun kedinginan, malahan merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Wendi memang anak yang manja serta saya menyayanginya. 




Di naik ke kamar tidurku serta membuka selimutku. Memandang saya tertidur dengan telanjang bundar, Wendi langsung melepas semuapakaiannya. Sampai bugil. Bibirku serta payudaraku arah utamanya. AKu mengelus-elus kepalanya serta tubuhnya. Hingga akhirnya saya menyeret tubuhnya menaiki tubuhku. KUkangkangkan ke-2 kakiku serta membimbing penisnya tembus vaginaku.

Nafsuku yang telah mencapai puncak, bikin ke-2 kakiku melingkar pada pinggangnya. Mulutnya masihlah rakus mengisapi serta menggigit kecil pentil payudaraku. Hingga akhirnya, kami saling menikmatinya serta melepas kesenangan kami bersamanya. Selesai itu, kami saling minum susu panas serta menceritakan terkait perihal lainnya, seperti apakah yang baru kami kerjakan, membuka suatu momen.

Malamnya, seisai Wendi lakukan PR-nya dia mendatangiku yang lagi baca majalah wanita di sofa. Tatapan matanya, kumengerti apakah maunya. Walaupun sore barusan kami barusan melaksanakannya. Kutuntun dia duduk di lantai menghadapku. Selesai dia duduk, saya buka dasterku serta mengarahkan mukanya ke vaginaku. AKu mengharap Wendi tau apakah yang wajib dia kerjakan, selesai belajar dari CD pornonya.

Benar saja, lidah Wendi telah bermain di vaginaku. Saya senantiasa membaca majalah, seperti gak berlangsung apa-apa. AKu terasa nikmatr sekali. Lidahnya senantiasa menyedot-nyedot klentitku serta ke-2 tangannya mengelus-elus pinggangku. Sampa selanjutnya saya menjepit kepalanya, karean saya akan orgasme.

Wendi hentikan jilatannya Serta saya membebaskan nikmatku. Kemudia ke-2 kakiku kembali merenggang. AKu rasakan Wendi menjilati basahnya vaginaku. Selesai senang, Wendi bangkir. Saya turun ke lantai. Sekarang Wendi yang buka celananya serta menarik kepalaku biar mulutku merapat ke penisnya. Penis yang keras itu kujilati dengandiam. Wendi menggantungkan kepalanya ke sandaran sofa. Kepalaku ditangkapnya serta dileus-elusnya. 




Saya senantiasa menjilatinya serta senantiasa melahap penisnya, sampai spermanya penuhi mulutku. Sampai akhirnyanormal kembali serta kami duduk bersisian melihat film terlepas di TV. Selesai tonton film, saya mengajaknya untuk tidur, karean besok dia mesti sekolah, serta saya mesti periksa pembukuan toko.

“yuk tidur sayang, ” kataku. Wendi bangun serta menggamit tanganku, lantas kami tertidur nyenyak sampai pagi.

Siang itu, saya dengar Wendi pulang sekolah serta dia memohon makan. Kami saling makan siang di meja makan. Selesai makan siang, kami saling mengusung piring kotor serta saling mencucinya di dapur. Wendi bercerita guru baruya yang sangatlah disiplin serta berasa agak kejam. Saya dengarkan semua aduan serta narasi anakku.

Itu kebiasaanku, hingga akhirnya saya mesti paham siapa Wendi. Saya memulai bertanya siapa pacarnya serta sempat pergi ke tempat pelacuran atau mungkin tidak. Memang saya tahu Wendi belum pernah pacaran serta belum pernah kepelacuran dari diary-nya. Kami saling membuat piring serta melap piring sampai ke ring ke rak-nya, sambil kami terusbercerita.

“Ma…besok Wendi dibawa kawan mendaki gunung…boleh engak, Ma? ” bertanya Wendi minta izinku sambil tangannya memasuku sisi atas dasterku serta mengelus payudaraku.

“Nanti kalaupun telah SMA saja ya sayang…” kataku sambil mengelus penis Wendi.

“Berarti tahun depannya dong, Ma, ” tukasnya sambil mengjilati leherku.

“Oh… iya sayang… Tahun depan” kataku juga sambil membelai penisnya serta melepas kancing celana biru sekolahnya serta melepas semua busananya sampai Wendi telanjang bundar.

“Kalau ibu katakan nggak bisa ya telah. Wendi nggak turut, ” tukasnya sambil membebaskan juga kancing dasterku sampai saya telanjang bundar.

Ya.. kami senantiasa menceritakan terkait sekolah Wendi serta kami telah bertelanjang bundar bersama

“Sesekali kita wisata ke puncak yuk ma…” kata Wendi sambil menjilati leherku serta mengelus payudaraku. Saya duduk di kursi kamar serta Wendi berdiri di belakangku. Uh… anakku telah sungguh-sungguh dewasa. Dia ingin sekali bermesraan serta sangatlah romantis.

“Kapan Wendi maunya ke puncak? ” kataku sambil menkmati jilatannya. Saya lantas mulai menuntunnya biar ada di hadapanku.

Wendi kubimbing untuk naik ke atas tubuhku. Ke-2 kakinya mengangkangi tubuhku serta bertumpu pada kursi. Panttanya telah ada diatas ke-2 pahaku serta saya memeluknya. Kuarahkan murnya untuk menyedot pentil payudaraku.

“Bagaimana kalaupun ini malam saja kita ke puncak sayang. Besok libur serta lusa telah minggu. Kita di puncak dua malam, ” kataku sambil mengelus-elus rambutnya.

“Setuju ma. Kita bawa serta dua buah selimut ma, ” tukasnya ganti isapan nya dari payudaraku yang satu ke payudaraku yang lainnya.

“Kenapa mesti dua sayang. Satu saja.. ” kataku yang rasakan tusukan penisnya yang mengeras di pangkal perutku.

“Selimutnya kita satukan agar kian tebal, agar hangat ma. Dua selimut kita lapis dua, ” tukasnya. Dia mendongakkan mukanya serta pejamkan matanya, minta biar lidahku masuk mulutnya. Saya membernya. Sluuupp… lidahku langsung diisapnya dengan lembut serta samping tangannya mengelus payudaraku.

Tak diduga Wendi berdiri serta amengarahkan penisnya ke mulutku. Saya menyambutnya. Kala penis itu ada dalam mulutku serta saya mulai menjilatinya dalam mata terpejam Wendi menyampaikan.

”Rasanya kita langsung pergi ya ma. Sampai dipuncak belumlah sore. Kita bisa berjalan-jalan ke gunung yang dekat villa itu, ” tukasnya.

Saya paham maksudenya, biar saya cepat merampungkan kemauannya serta kami lekas pergi. Cepat saya menjilati penisnya serta Wendi Meremas-remas rambutku dengan lembut. Hingga akhirnya, Wendi menghimpit kuat-kuat penisnya ke mulutku serta meremas rambutku juga.

TEEN LOVES COCK 

Pada tekak mulutku, saya rasakan hangatnya semprotan sperma Wendi seringkali. Lalu dia duduk kembali pada pangkuanku. Di ciumnya pipiku kiri-kanan serta mengecup keningku. Uh… dewasanya Wendi. Au membalas mengecup keningnya dengan lembut.

Wendi turun dari kursi, lantas memakaikan dasterku serta dia pergi ke kamar mandi. Saya kekamar siapkan suatu yang wajib kami bawa serta. Saya gak lupamembawa dua buah selimut serta baju yang dapat mebnghangatkan tubuhku. Semua siap. Mobil melaju ke puncak, ikuti liuknya jalan aspal yang hitam tembus kabut yang dingin.

Kami datang waktu 15. 00. Selesai cek in, kami langsung makan di restoran di pinggir sawah serta membeli ikan mas goreng dan lapannya. Kami makan dengan lahap sekali. Dari sana kami melakukan jalan setapak menaik ke lereng bukit. Dari sana, saya memandang suatu mobil biru tua, Toyota Land Cruiser melintas jalan ke arah villa yang gak jauh dari villa kami.

Mobil suamiku, ayahnya Wendi. Tentu dia dengan istri mudanya atau mungkin dengan pelacur muda, bisik hatiku. Cepat kutarik Wendi biar dia gak memandang ayahnya. Saya terlambat, Wendi lebih daulu memandang mobil yang dia kenal itu. Wendi meludah serta menyumpahi ayahnya.

”Biadab!!! ” Demikian bencinya dia pada ayahnya. Saya cuma memeluknya serta mengelus-elus kepalanya. Kami menyambung perjalanan. Saya gak pengin keadaan istirahat ini membuatnya menjadi gak indah.

Suatu bangku terbuat dari bata yang disemen. Kami duduk berdampingan diatasnya memandang jauh ke bawah sana, ke hamparan sawah yang baru ditanami. Indah sekali.

Wendi merebahkan kepalanya ke dadaku. AKu tahu bimbang hatinya. Kuelus kepalanya serta kubelai belai.

“Tak bisa menuding siapa saja dalam kehidupan ini. Kita mesti nikmati hidup kita dengan tenang serta damai dan tulus, ” kata ku mengecup bibirnya.

Angin mulai berhembus sepoi-sepoi serta kabut adakalanya menampar-nampar muka kami. Wendi mulai meremas payudaraku, walaupun masihlah tertutupi oleh pakaianku serta bra.

“Iya. Kita mesti hidup bahagia. Bahagia cuma untuk punya kita saja, ” tukasnya lantas mencium leherku.

“Kamu lihat petani itu? Mereka sangatlah bahagia menjalani hidupnya, ” kataku sambil mengelus-elus penisnya dari balik celananya. Wendi berdiri, lantas menuntunku beridiri. Saya mengikutinya. Dia mengelus-elus pantatku dengan lembut.

“Lumpur-lumpur itu tentu lembut sekali, Ma, ” tukasnya senantiasa mengelus pantatku. Tentu Wendi terobsesi dengan anal sex, pikirku. Saya mesti memberikannya biar dia suka serta bahagia dan gak lari kemana saja ditambah lagi ke pelacur. Dia gak bisa mendapatkannya dari wanita jalang.

Kami mulai menuruni bukit selesai mobil Toyota biru itu hilang, mungkin ke garasi villa. Wendi konsisten memeluk pinggangku serta kami membeli dua botol teh. Kami meminumnya di pinggir warung.

“Wah… anaknya ganteng sekali bu. Manja lagi, ” kata pemilik warung. Saya tersenyum serta Wendipun gak membebaskan pelukannya. Sifatnya memang manja sekali.

“Senang ya bu, miliki anak ganteng, ” kata pemilik warung itu lagi. Kembali saya tersenyum serta beberapa orang yang ada di warung itu terlihat iri memandang kemesraanku dengan anakku. Mereka tentu tdk tau apakah yang tengah kami rasakan. Keindahan yang bagaimana. Mereka gak tahu.

Selesai membayar, kami menuruni bukit serta kembali pada villa. Angin kian kencang sore mendekati mahgrib itu. Kami membeli dua gelas kopi susu panas serta membawanya ke kamar. Selesai menutup kamar, saya melapaskan semua pakaianku. Tidakkah barusan Wendi mengelus-elus pantatku? tidakkah dia ingin anal sex? Selesai saya bertelanjang bundar, saya mendekati Wendi serta membebaskan semua busananya.

Kulumasi penisnya gunakan lotion. Saya melumasi juga duburku dengan lotion. Di lantai saya menunggingkan tubuhku. Wendi mendatangiku. Kutuntun penisnya yang demikian cepat mengeras menyerang lubang duburku.

Saya sempat rasakan ini sekali dalam hidupku sewaktu saya baru menikah. Sakit sekali berasa. Dari temanku saya paham, kalaupun pengin main dri dubur, mesti memanfaatkan pelumas, tukasnya. Sekarang saya ingin lakukan pada Wendi

Wendi mengarahkan ujung penisnya ke duburku. Ke-2 lututnya, tempatnya bertumpu. Perlahan…perlahan serta perlahan-lahan. Saya rasakan tusukan itu dengan perlahan-lahan. Ah.. Wendi, kau demikian dapat memberi apakah yang saya kehendaki, bisik hatiku sendiri. Setiap waktu saya terasa kesat, saya denga tanganku menambahi lumasan lotion ke batangnya. Saya rasakan penis itu keluar-masukdalam duburku.

Kuarahkan samping tangan Wendi untuk mengelus-elus klentitku. Waw… nimat sekali. Di satu segi klentitku nikat disapu-sapu serta di lain sisi, duburku dilintasi oleh penis yang keluar masuk sangatlah teratur. Tiada nada apa-pun yang terdengar.

Sunyi sepi serta diam. Cuma ada desau angin, desah nafas yang meburu serta adakalanya ada nada burung kecil berkicau diluar sna, ke arah sarangnya.

Badan Wendi telah melekat di punggungku. Samping tangannya mengelus-elus klentitku serta samping lagi meremas payudaraku. Lidahnya menjilati tengkukku serta dan leherku bergantian. Saya sangatlah mujur mememiliki anak seperti Wendi.

Dia laku-laki perkasa serta penuh kelembutan. Tapi… mengapa kesempatan ini dia demikian buas serta demikian binal? Tapi… Saya kian nikmati kebuasan Wendi anak kandungku sendiri. Buasnya Wendi, merupakan buas yang sangatlah santun serta penuh kasih.

Saya telah gak dapat membendung nikmatku. AKu menjepit tangan Wendi yang masihlah mengelus klentitku jugamenjepit penisnyadengan duburku. Wendi mendesah-desah…

“Oh… oh…. oooooohh…”

Wendi menggigit bahuku serta mempermainkan lidahnya di sela-sela gigitannya. Serta remasan pada payudaraku berasa demikian sangatlah nikmat.

“Ooooooooooohhhh.. ” desahnya serta saya lantas menjerit.

“Akhhhhhhhhhhhh.. ” Lantas saya menelungkup di lantai karpet gak dapat lagi ke-2 lututku untuk bertumpu.

Penis Wendi mengecil serta melaju cepat keluar dari duburku. Wendi cepat mengubah tubuhku. Langsung saya diselimutinya serta dia masuk ke selimut, sambil mengecupi leherku serta pipiku. Kami terdiam, sampai desah nafas kami normal.

Wendi menuntunku duduk serta membimbingku duduk di kursi, lantas melilit tubuhku dengan selimut hotel yang ada diatas tempat tidur. Dia mendekatkan kopi susu ke mulutku.

Saya meneguknya. Kudengar dia membasuh penisnya, lantas kembali mendekat padaku. Dia kecul pipiku serta menyampaikan : ”Malam ini kita makan apakah, Ma? ”

“Terserah Wendi saja sayang. ”

“Setelah makan kita kemana, Ma? ” dia membelai pipiku serta mengecupnya lagi.

“Terserah Wendi saja sayang. Ini hari, merupakan harinya Wendi. Ibu ngikut saja apakah maunya anak ibu, ” kataku lembut.

“OK, Ma. Ini hari harinya Wendi. Besok sampai minggu, harinya ibu. Ini malam kita di kamar saja. Saya gak pengin berjumpa dengan orang yang naik Toyota Biru itu, ” tukasnya marah. Keliatannya penuh dendam. Saya menghela nafas.

Selesai makan malam, kami kembali pada kamar serta langsung tidur dibawah dua selimut yang hangat serta berpelukan. Kami tidur sampai waktu 09. 00 pagi baru terbangun.

Wednesday, September 26, 2018

PUBLIC FUCKING SEX MONEY

LEWD PUBLIC AGENT WISHES FOR SEX


Sehabis punyai seseorang anak, saya mendapat vonis dokter bila rahimku punyai masalah serta tak direkomendasi bila menaikkan momongan lagi. Dengar hal semacam itu sudah pasti bikin diriku susah serta tak karuan. Dengan kondisiku yang semacam itu, suamiku lantas minta izin untuk menikah lagi dengan wanita berbeda lantaran dianya sendiri pingin punyai anak lagi. Hal itu ia melakukan waktu anakku berumur 1 tahun. Walau berat, pada akhirnya saya ijinkan suamiku untuk menikah lagi mengingat minimnya yang kumiliki sekarang menjadi seseorang wanita.




Mulai sejak pernikahannya, dia jarang pulang ke rumah. Sangat sekali dalam 1 minggu. Sekarang sehabis umur anakku 15 tahun, suamiku malah tidak sempat pulang ke rumah lagi. Dia sudah punyai 4 orang anak, yang pasti dua pasang dari istri mudanya serta dua anak lagi dari istrinya yang ke-tiga. Saya mesti suka, punyai tiga buah toko yang berikan atas namaku dan satu mobil serta satu taksi tidak hanya dikit deposito yang selalu kutabung untuk cost kuliah anakku Wendi kelak.

Wendi sendiri telah tidak peduli pada ayahnya. Jadi, bila ayahnya pulang, tampak Wendi tidak berteman dengannya. Saya tidak dapat lakukan perbuatan apa-apa. Mudah-mudahan saja Wendi tak berdosa pada ayahnya. 




Tiap-tiap malam Saya senantiasa mengeloni Wendi biar tubuhku tidak kedinginan ditiup oleh kondisi dingin AC di kamar tidurku. Wendi juga bila kedinginan, malah merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Wendi memang anak yang manja serta saya menyayanginya.

Telah berubah menjadi kebiasaanku, bila saya tidur cuma menggunakan daster mini tiada sehelai kain lantas dibalik daster miniku. Saya nikmati tidurku dengan hawa dinginnya AC serta timpa selimut tebal yang lebar. Sangatlah nikmat terasa tidur memeluk anak semata-mata wayangku, Wendi. Kusalurkan belai kasih sayangku kepadanya. Cuma kepadanya yang saya cintai.

Beberapa kali saya rasakan buah dadaku diisap-isap oleh Wendi. Saya mengelus-elus kepala Wendi dengan kelembutan serta kasih sayang. Tetapi kesempatan ini, tak seperti kebanyakan. Hisapan pada pentil payudaraku, merasa demikian indahnya. Lebih samping tangan Wendi mengelus-elus bulu vaginaku. Oh sangatlah nikmat. Saya biarkan. Toh dia anakku juga. Biarkan, biar tidurnya menghasilkan mimpi yang indah. 




Waktu saya mencabut pentil payudaraku dari mulut Wendi, dia mendesah.

“Mamaaaaa”

Saya tahu, Wendi turunkan celananya, hingga sampai sisi bawah tubuhnya telah bertelanjang. Dengan samping kakinya, dia mengangkangkan ke dua kakiku. Serta Wendi menaiki tubuhku dengan perlahan-lahan. Saya rasakan penisnya mengeras. Beberapa kali dia menusukkan penis itu ke vaginaku. Wendi nyatanya tak memahami, di mana lubang vagina.

Beberapa kali tidak sukses. Saya kasihan kepadanya, lantaran nyaris saja dia putus harapan. Tiada sadar, saya mengangkangkan ke dua kakiu lebih lebar. Waktu penisnya menyerang sisi atas vaginaku, saya membawa pantatku serta perlahan-lahan penis itu masuk area vaginaku. Wendi menekannya. Vaginaku yang telah basah, langsung menelan penisnya.

Kelihatannya Wendi belum pula bisa menangani keserasian dianya sendiri. Dia langsung menggenjotku serta mengisapi payudaraku. Lalu

*crooot…croot…croooootttt.. *

Spermanya menyemprot di dalam vaginaku. Tubuhnya mengejang serta melemas sekejap selanjutnya. Perlahan-lahan Wendi menuruni tubuhku. Saya belum pula sampai… tetapi saya tidak mungkin lakukan perbuatan apa-apa.

Besok malamnya, hal semacam itu berlangsung lagi. Berlangsung lagi serta berlangsung lagi. Sekurang-kurangnya 3x dalam semingu. Wendi lantas berubah menjadi lelaki yang dewasa. Tidak dikit lantas kami menyinggung peristiwa malam-malam itu. Kami cuma berkata perihal perihal berbeda saja. Hingga sampai satu sore, saya betul-betul bernafsu sekali.

Pingin sekali disetubuhi. Waktu berpapasan dengan Wendi saya mengelus penisnya di luar celananya. Wendi membalas meremas pantatku. Saya selekas mungkin ke kamar serta buka semua pakaianku, lantas merebahkan diri diatas tempat di tutupi selimut. Saya mengharap, Wendi masuk kamar tidurku. Belum selesai saya mengharap, Wendi sudeah masuk kamar tidurku.

Di naik ke kamar tidurku serta membeberkan selimutku. Memandang saya tertidur dengan telanjang bundar, Wendi langsung melepas semuapakaiannya. Hingga sampai bugil. Bibirku serta payudaraku arah utamanya. AKu mengelus-elus kepalanya serta tubuhnya. Hingga selanjutnya saya menyeret tubuhnya menaiki tubuhku. KUkangkangkan ke dua kakiku serta membimbing penisnya tembus vaginaku.

WISHES FOR SEX


Nafsuku yang telah mencapai puncak, bikin ke dua kakiku melingkar pada pinggangnya. Mulutnya masihlah rakus mengisapi serta menggigit kecil pentil payudaraku. Hingga selanjutnya, kami saling menikmatinya serta melepas kesenangan kami bersamanya. Selesai itu, kami saling minum susu panas serta cerita perihal perihal berbeda, seperti apakah yang baru kami melakukan, membuka satu momen.

Malamnya, seisai Wendi melakukan PR-nya dia mendatangiku yang lagi baca majalah wanita di sofa. Tatapan matanya, kumengerti apakah maunya. Walaupun sore barusan kami barusan mengerjakannya. Kutuntun dia duduk di lantai menghadapku. Sehabis dia duduk, saya buka dasterku serta mengarahkan parasnya ke vaginaku. AKu mengharap Wendi tau apakah yang penting dia melakukan, sehabis belajar dari CD pornonya.

Benar saja, lidah Wendi telah bermain di vaginaku. Saya selalu membaca majalah, seperti tidak berlangsung apa-apa. AKu terasa nikmatr sekali. Lidahnya selalu menyedot-nyedot klentitku serta ke dua tangannya mengelus-elus pinggangku. Sampa pada akhirnya saya menjepit kepalanya, karean saya dapat orgasme.

Wendi hentikan jilatannya Serta saya melepas nikmatku. Kemudia ke dua kakiku kembali merenggang. AKu rasakan Wendi menjilati basahnya vaginaku. Sehabis suka, Wendi bangkir. Saya turun ke lantai. Sekarang Wendi yang buka celananya serta menarik kepalaku biar mulutku merapat ke penisnya. Penis yang keras itu kujilati dengandiam. Wendi menopangkan kepalanya ke sandaran sofa. Kepalaku ditangkapnya serta dileus-elusnya.

Saya selalu menjilatinya serta selalu melahap penisnya, hingga sampai spermanya penuhi mulutku. Hingga sampai akhirnyanormal kembali serta kami duduk bersisian saksikan film terlepas di TV. Selesai lihat film, saya mengajaknya untuk tidur, karean besok dia mesti sekolah, serta saya mesti mengecek pembukuan toko.

“yuk tidur sayang, ” kataku. Wendi bangun serta menggamit tanganku, lantas kami tertidur nyenyak hingga sampai pagi.

Siang itu, saya dengar Wendi pulang sekolah serta dia memohon makan. Kami saling makan siang di meja makan. Selesai makan siang, kami saling membawa piring kotor serta saling mencucinya di dapur. Wendi bercerita guru baruya yang begitu disiplin serta merasa agak kejam. Saya dengerin semua aduan serta narasi anakku.

Itu kebiasaanku, hingga selanjutnya saya mesti memahami siapa Wendi. Saya mulai juga bertanya siapa pacarnya serta sempat pergi ke tempat pelacuran atau mungkin tidak. Memang saya tahu Wendi tak pernah pacaran serta tak pernah kepelacuran dari diary-nya. Kami saling membuat piring serta melap piring hingga sampai ke ring ke rak-nya, sambil kami terusbercerita.

“Ma…besok Wendi dibawa kawan mendaki gunung…boleh engak, Ma? ” bertanya Wendi minta izinku sambil tangannya memasuku sisi atas dasterku serta mengelus payudaraku.

“Nanti bila telah SMA saja ya sayang…” kataku sambil mengelus penis Wendi.

“Berarti tahun depannya dong, Ma, ” tuturnya sambil mengjilati leherku.

“Oh… iya sayang… Tahun depan” kataku juga sambil membelai penisnya serta melepas kancing celana biru sekolahnya serta melepas semua busananya hingga sampai Wendi telanjang bundar.

“Kalau ibu menyebutkan nggak bisa ya sudah. Wendi nggak turut, ” tuturnya sambil melepas juga kancing dasterku hingga sampai saya telanjang bundar.

Ya.. kami selalu cerita perihal sekolah Wendi serta kami telah bertelanjang bundar bersama

“Sesekali kita wisata ke puncak yuk ma…” kata Wendi sambil menjilati leherku serta mengelus payudaraku. Saya duduk di kursi kamar serta Wendi berdiri di belakangku. Uh… anakku telah betul-betul dewasa. Dia pingin sekali bermesraan serta begitu romantis.

“Kapan Wendi maunya ke puncak? ” kataku sambil menkmati jilatannya. Saya lantas mulai menuntunnya biar ada di hadapanku.


Wendi kubimbing untuk naik ke atas tubuhku. Ke dua kakinya mengangkangi tubuhku serta bertumpu pada kursi. Panttanya telah ada diatas ke dua pahaku serta saya memeluknya. Kuarahkan murnya untuk menghisap pentil payudaraku.

“Bagaimana bila ini malam saja kita ke puncak sayang. Besok libur serta lusa telah minggu. Kita di puncak dua malam, ” kataku sambil mengelus-elus rambutnya.

“Setuju ma. Kita bawa juga dua buah selimut ma, ” tuturnya ganti isapan nya dari payudaraku yang satu ke payudaraku yang berbeda.

“Kenapa mesti dua sayang. Satu saja.. ” kataku yang rasakan tusukan penisnya yang mengeras di pangkal perutku.

“Selimutnya kita satukan agar makin tebal, agar hangat ma. Dua selimut kita lapis dua, ” tuturnya. Dia mendongakkan parasnya serta pejamkan matanya, minta biar lidahku masuk mulutnya. Saya membernya. Sluuupp… lidahku langsung diisapnya dengan lembut serta samping tangannya mengelus payudaraku.

Sunyi sepi serta diam. Cuma ada desau angin, desah nafas yang meburu serta kadang-kadang ada nada burung kecil berkicau diluar sna, ketujuan sarangnya.

Badan Wendi telah melekat di punggungku. Samping tangannya mengelus-elus klentitku serta samping lagi meremas payudaraku. Lidahnya menjilati tengkukku serta dan leherku bergantian. Saya begitu untung mememiliki anak seperti Wendi.

Dia laku-laki perkasa serta penuh kelembutan. Tapi… mengapa kesempatan ini dia demikian buas serta demikian binal? Tapi… Saya makin nikmati kebuasan Wendi anak kandungku sendiri. Buasnya Wendi, yaitu buas yang begitu santun serta penuh kasih.

Saya telah tidak bisa membendung nikmatku. AKu menjepit tangan Wendi yang masihlah mengelus klentitku jugamenjepit penisnyadengan duburku. Wendi mendesah-desah…

“Oh… oh…. oooooohh…”

Wendi menggigit bahuku serta mempermainkan lidahnya di sela-sela gigitannya. Serta remasan pada payudaraku merasa demikian sangatlah nikmat.

“Ooooooooooohhhh.. ” desahnya serta saya lantas menjerit.

“Akhhhhhhhhhhhh.. ” Lantas saya menelungkup di lantai karpet tidak bisa lagi ke dua lututku untuk bertumpu.

Penis Wendi mengecil serta melaju cepat keluar dari duburku. Wendi cepat memutar tubuhku. Langsung saya diselimutinya serta dia masuk ke selimut, sambil mengecupi leherku serta pipiku. Kami terdiam, hingga sampai desah nafas kami normal.

Wendi menuntunku duduk serta membimbingku duduk di kursi, lantas melilit tubuhku dengan selimut hotel yang ada diatas tempat tidur. Dia mendekatkan kopi susu ke mulutku.

Saya meneguknya. Kudengar dia membersihkan penisnya, lantas kembali mendekat padaku. Dia kecul pipiku serta menyampaikan : ”Malam ini kita makan apakah, Ma? ”

“Terserah Wendi saja sayang. ”

“Setelah makan kita kemana, Ma? ” dia membelai pipiku serta mengecupnya lagi.

“Terserah Wendi saja sayang. Ini hari, yaitu harinya Wendi. Ibu ngikut saja apakah maunya anak ibu, ” kataku lembut.


“OK, Ma. Ini hari harinya Wendi. Besok hingga sampai minggu, harinya ibu. Ini malam kita di kamar saja. Saya tidak ingin berjumpa dengan orang yang naik Toyota Biru itu, ” tuturnya berang. Kelihatannya penuh dendam. Saya menghela nafas.

Selesai makan malam, kami kembali lagi kamar serta langsung tidur dibawah dua selimut yang hangat serta berpelukan. Kami tidur hingga sampai jam 09. 00 pagi baru terbangun.

Sunday, September 16, 2018

PUBLIC AGENT BIG NATURAL BOOBS

PUBLIC AGENT BIG NATURAL BOOBS STELLA COX FUCKED


VIDIO SEX - Fina di sekolahny termasuk juga gadis, cewek yg sangatlah popular lantaran kecantikan serta kemolekan tubuhnya. Aq jadi seseorang kakaknya tetap memikirkan kalau adikku yg manis serta cantik itu saya setubuhi sendiri. Tentunya kontolku akan nut-nutan.




Pendek kata, adikku fina memang seseorang gadis yg sangatlah cantik serta adalah kebanggaan orang tuaku. Diluar itu dia juga cerdas membawa diri didepan orang yang lain hingga banyak orang menggemarinya. Akan tetapi dibalik semuanya itu, sang “putri” ini sebenarnya tidak perfect. Kepribadiannya yg manis nyatanya cuma topeng belaka. Dalam dunia ini, cuma saya, kakak laki-lakinya, yg tahu akan kepribadiannya yg sebetulnya. 




Ke-2 orang tuaku yg kerap keluar kota untuk berusaha tetap menitipkan rumah serta adikku kepadaku. Namun mereka tidak jelas jika saya ada masalah untuk mengatur adikku yg bandelnya bukan main. Di hadapanku, dia tetap berlaku membangkang serta seenaknya. Jika saya berkata A, jadi dia akan kerjakan perihal yg demikian sebaliknya. Utamanya saya benar-benar kerepotan untuk menanganinya. 




Satu hari, segalanya beralih drastic. Hari itu yaitu hari Sabtu yg gak akan terlupakan dalam hidupku. Dalam akhir minggu itu, seperti umumnya ke-2 orang tuaku tengah ada diluar kota untuk masalah usaha. Mereka akan kembali minggu kedepan. Kebetulan, saya serta adikku juga tengah berlibur panjang. Sebenarnya kami pingin turut dengan orang-tua kami keluar kota, namun orang tuaku melarang kami turut dengan argumen gak pingin kami mengganggu masalah usaha mereka. 

Meski adikku nampak menurut, namun saya tahu jika dia sangatlah jengkel di hatinya. Sehabis mereka pergi, saya berusaha untuk menghiburnya dengan mengajaknya tonton DVD baru yg kubeli ialah Harry Potter and the Order of Pheonix. Namun kebaikanku dibalas dengan air tuba. Tidak saja dia tdk terima kebaikanku, bahkan juga dia membanting pintu kamarnya di muka hidungku. 

Berikut penghinaan paling akhir yg dapat kuterima. Akupun melihat DVD sendirian di ruangan tamu. Namun pikiranku tidak focus ke film, tapi bagaimana triknya membalas perbuatan adikku. Didalam rumah memang hanya ada kami berdua. Orang-tua kami beranggapan kalau kami tdk membutuhkan pembantu dengan argumen untuk melatih tanggung jawab di keluarga kami. 

Sesaat pikiran ngawur juga melintas di benakku. Saya punya maksud untuk menyelusup ke kamar adikku kelak malam serta memfoto badan telanjangnya jam tidur serta menggunakan untuk memaksa adikku biar berubah menjadi adik yg penurut.

Malam itu, jam memperlihatkan jam sebelas malam. Saya juga mengedap di muka pintu kamar adikku. Daun telingaku melekat di pintu untuk pastikan apakah adikku telah tertidur. Nyatanya tdk ada nada TV maupun radio di kamarnya. Memang umumnya adikku ini jika hatinya tengah mengkal, akan selekasnya pergi tidur lebih awal. Akupun gunakan keahlianku jadi mahasiswa jurusan tehnik untuk buka kunci pintu kamar adikku. Kebetulan saya memang memiliki kit sebab itu yg kubeli waktu tengah tur ke luar negeri. Di tanganku saya memiliki suatu camera digital.

Di kamar adikku, lampu tetap jelas lantaran dia memang tdk berani tidur dalam kegelapan. Akupun berjalan perlahan-lahan ke arah tempat tidurnya. Nyatanya malam itu dia tidur nyenyak terlentang dengan memakai daster putih. Tanganku berjalan perlahan-lahan serta gemetar mengungkap dasternya ke atas. 

Dia diam saja tdk berjalan serta napasnya tetap halus serta teratur. Nyatanya dia memanfaatkan celana dalam warna putih serta bergambar bunga mawar. Pahanya demikian mulus serta saya juga dapat menyaksikan ada bulu-bulu halus menyembul keluar di seputar daerah vaginanya yg tertutup celana dalamnya.

Lalu saya gunakan gunting serta menggunting dasternya hingga pada akhirnya sisi payudaranya nampak. Diluar dugaanku, nyatanya dia tdk memakai kutang. Payudaranya tdk demikian besar, mungkin ukuran A, namun lekukannya benar-benar indah serta melawan. Jakunku berjalan turun naik serta akupun menelan ludah menyaksikan panorama sangat indah dalam hidupku. Lalu dengan gemetar serta berhati-hati, saya juga buka celana dalamnya. Adikku tetap tertidur nyenyak.

Panorama indah selekasnya terpampang di hadapanku. Suatu rimba kecil yg tdk demikian lebat terhampar di muka mataku. Sangking terpesonanya, saya cuma dapat berdiri untuk demikian lamanya melihat dengan camera di tanganku. Saya lupa akan tujuan kedatanganku kemari. Suatu pikiran setanpun melintas, mengapa saya mesti senang cukup dengan memoto badan adikku. Apa saya mesti mensia-siakan peluang satu kesempatan ini dalam hidupku? Ditambah lagi saya tetap perjaka ting-ting. Namun kesadaran lainnya juga keluar di benakku, dia yaitu adik kandungku., For God Sake. Ke-2 kemampuan kebajikan serta kejahatan berkecamuk di pikiranku. 

STELLA COX FUCKED


Pada akhirnya, lantaran pikiranku tdk dapat akan memutus, jadi saya membiarkan “adik laki-lakiku” di selangkangku akan memutus. Nyatanya beliau telah tegang siap perang. Manusia bisa merencanakan, namun iblislah yg tentukan. Lalu saya meletakan camera di meja. Saya juga gunakan kain daster yg telah koyak untuk mengikat tangan adikku ke tempat tidur.

Menyengaja saya membiarkan kakinya bebas biar tdk membatasi permainan setan yg akan selekasnya kulakukan. Adikku masihlah tdk sadar jika bahaya besar telah mengancamnya. Saya juga selekasnya buka bajuku serta celanaku sampai telanjang bulat.

Lalu saya menundukan mukaku ke daerah selangkangan adikku. Nyatanya daerah itu sangatlah harum, nampak jika adikku ini sangatlah mengontrol kebersihan tubuhnya. Lalu saya juga mulai menjilati daerah lipatan serta klitoris adikku. Adikku tetap tertidur nyenyak, namun sehabis beberapa lama, napasnya telah mulai mengincar. Bertambah lama, vagina adikku bertambah basah serta merekah. Saya telah gak tahan lagi serta mengarahkan moncong meriamku ke lubang kesenangan terlarang itu. Ke-2 tanganku memegang pergelangan kaki adikku serta membukanya lebar-lebar.

Ujung kepala penisku telah melekat di bibir vagina adikku. Sesaat, saya ragu-ragu untuk mengerjakannya. Namun saya selekasnya menggelengkan kepalaku serta buang jauh keraguanku. Dengan suatu sentakan saya memajukan pantatku maju ke depan serta penisku tembus masuk vagina yg tetap sangatlah rapat akan tetapi basah itu. Suatu teriakan nyaring bergema di kamar, ” Aaaggh, aduh…. uuuhh, KAK ADI, APA YANG KAULAKUKAN?? ” Adikku terbangun serta menjerit melihatku ada diatas tubuhnya serta menindihnya. Muka adikku pucat pasi ketakutan serta meredam perasaan sakit yg gemilang. 

Matanya mulai berkaca-kaca. Sedang pinggulnya bergerak-gerak meredam perasaan sakit. Tangannya berguncang coba membiarkan diri. Begitupun kakinya coba membiarkan diri dari pegangannku. Akan tetapi semua usaha itu gagal. Saya tdk berani terlalu lama memandang matanya, cemas jika saya akan beralih pikiran. Saya menggeser pandangan mataku menuju selangkangan. Nyatanya vagina adikku keluarkan darah, darah keperawanan.

Saya tdk memedulikan semuanya itu lantaran suatu kesenangan yg belumlah sempat kurasakan dalam hidupku menyerangku. Penisku yg bercokol didalam vagina adikku rasakan perasaan panas serta kontraksi otot vagina adikku. Rasa-rasanya seperti dihisap oleh suatu vakum cleaner. Saya juga selekasnya menggerakan pinggulku serta memompa badan adikku. Adikku menangis serta menjerit : ” Aduhh.. aahh.. uuhh.. am.. juga.. ka k…lep.. as.. kan.. pana ss…sakitt!! ” “Kak.. Adii.. mengo.. uuhh.. yak.. aduh…tubuhku!!! ” Saya tdk tahan dengan rengekan adikku, karenanya saya selekasnya gunakan celana dalam adikku untuk menyumpal mulutnya hingga yg terdengar cuma nada Ughh.. Ahhh.

Sehabis seputar lima belas menit, adikku tdk meronta lagi cuma menangis serta merintih kesakitan. Darah tetap berkucuran di seputar vaginanya namun tdk sederas barusan lagi. Saya sendiri memeramkan mata rasakan kesenangan yg gemilang. Saya bertambah cepat menggerakan pinggulku lantaran saya terasa akan selekasnya menggapai klimaksnya. Kadang-kadang tanganku menampar pantat adikku biar dia menggoyangkan pinggulnya sekalian berkata : ’ Who is your Daddy? ” Suatu dilema keluar di pikiranku. 

Haruskah saya menembak didalam rahim adikku atau diluar? Saya tahu jika saya pingin mengerjakannya didalam, namun bagaimana jika adikku hamil? Ahh… biarkanlah itu masalah kelak, ditambah lagi saya tahu dimana ibuku menyimpan pil KBnya. Tiga menit lalu.. crott.. crottt.. akupu n menembakan cairan hangat didalam rahim adikku. Keringat membasahi ke-2 badan kami serta darah keperawanan adikku membasahi selangkangan kami serta sprei tempat tidur.

Saya membiarkan penisku didalam vagina adikku sepanjang beberapa saat. Sesudah senang, saya mencabut keluar penisku serta tidur terlentang di samping adikku. Saya lalu membebaskan tangan adikku serta buka sumpalan mulutnya. Ke-2 tanganku siap-siap untuk terima amukan kemarahannya. Akan tetapi diluar dugaanku, dia tdk menyerangku. Adikku cuma diam membisu seribu bhs serta tetap menangis. Posisinya tetap tidur serta cuma punggungnya yg mengadapku. Saya menyaksikan tangannya tutup dadanya serta tangan yang lain tutup vaginanya. Dia tetap menangis sesenggukan.

Sehabis semua kepuasanku tersalurkan, baru saat ini saya bingung apakah yang penting kulakukan setelah itu. Semua peristiwa ini diluar rencanaku. Saya saat ini sangatlah ketakutan memikirkan bagaimana jika orang tuaku tahu. Hidupku dapat selesai di penjara. Lalu pandangan mataku berhenti di camera. Suatu gagasan jenius keluar di pikiranku. 

Saya ambil kameranya serta selekasnya memfoto badan telanjang adikku. Adikku menyaksikan perbuatanku serta ajukan pertanyaan : ”Kak Adi, Apakah yg kau kerjakan? Hentikan, belum pula cukupkah perbuatan setanmu ini malam? Hentikan…” Tangannya berjalan mengupayakan merampas kameraku. Akan tetapi saya telah mengasumsikan ini serta lebih sigap. 

Lantaran tenagaku semakin besar, saya berhasi menjauh kameranya dari jangkauannya. Saya mencabut keluar memori card dari kameranya serta berkata : “Kalau kamu tidak ingin poto ini menyebar di blog sekolahmu, peristiwa ini malam mesti dirahasiakan dari banyak orang. Kamu harus juga menuruti perintah kakakmu ini mulai saat ini. ”

Muka adikku pucat pasi, serta air mata tetap berlinang di pipinya. Lalu dengan lemah dia mengganggukkan kepalanya. Suatu perasaan ibaratnya sudah memenangkan piala dunia, bersemayam di dadaku. Saya tahu, jika mulai malam itu saya sudah menaklukan adikku yg bandel ini. Lalu saya memerintah dia untuk membereskan ruang kamarnya serta menghalau sprei bernoda darah serta potongan dasternya yg koyak. 

Diluar itu saya selekasnya memerintahnya minum pil KB yg kudapat dari almari obat ibuku. Paling akhir saya memerintahnya mandi bersihkan tubuh, sudah pasti bersamaku. Saya memerintahnya untuk gunakan jari-jari lentiknya untuk bersihkan penisku dengan lembut.

Malam itu, saya sudah meraih kemenangan perlawanan. Sepanjang 1 minggu kepergian orang tuaku, saya tetap meniduri adikku di tiap-tiap peluang yg ada. Di hari ke-4, adikku telah terlatih serta tidak akan menolakku meski dia tetap nampak susah serta tertekan setiap saat kita bercinta. Saya juga memerintahnya untuk bersihkan rumah serta memasakan makanan kesukaanku. 

Saya juga berikan pekerjaan baru untuk mulut mungil adikku dengan bibirnya yg merah merekah. Tiap-tiap malam sepanjang 1 minggu sewaktu saya melihat TV, saya memerintah adikku untuk berikan oral sex. Serta saya tetap menyemprotkan spermaku ke mulutnya serta memerintahnya untuk menelannya. 

AGENT BIG NATURAL BOOBS


Sewaktu orang tuaku kembali minggu kedepan, saya memerintah adikku untuk berlaku selayaknya menyongsong mereka. Sewaktu ibuku memeluk adikku, saya menyaksikan muka adikku yg seperti pingin memberikan laporan moment yg berlangsung sepanjang 1 minggu ini. Saya juga melakukan tindakan cepat serta berkata pada ibuku : “Ibu, bagaimana perjalanan ibu? Tunjukkan dong FOTOnya pada kami berdua. ” Ibuku tersenyum dengar ini serta tdk mencurigai apapun. Namun adikku berubah menjadi dikit pucat serta tahu arti dari perkataanku. Dia juga tdk menjadi berkata apa-apa.

Mulai sejak itu, setiap saat ada peluang, saya tetap meniduri adikku. Sudah pasti kami mempraktekan safe seks dengan kondom serta pil. Sehabis dia lulus SMA, kami tetap mengerjakannya, bahkan juga saat ini dia telah nikmati permainan kami. Kadangkala, dia sendiri yg hadir memintanya. Sewaktu dia lulus SMA, saya yg saat ini telah bekerja dalam sebuah bank bonafid dipindahkan ke Jakarta. Saya memohon orang tuaku untuk mengizinkannya adikku kuliah di Jakarta. 

Sudah pasti saya beralasan kalau saya akan mengawasinya biar adikku tdk terbawa dalam pergaulan bebas. Orang tuaku sepakat serta adikku juga pasrah. Saat ini kami berdua tinggal di Jakarta serta nikmati kebebasan kami. Perihal yg berlainan sekedar saya dapat menyaksikan kalau adikku sudah menjadi gadis yg lebih binal.

Thursday, September 13, 2018

MBAK NURUL YANG SEMOK

TERGODA BODY SEMOK MBAK NURUL



VIDIO SEX - Mbak Nurul yg udah memiliki anak dua itu tinggal bersama 

mertuanya, sebab suaminya mencari nafkah ke Kuwait hampir 

1 tahun yang lampau. Umur Mbak Nurul saya taksir kurang lebih 30 tahunan, atau 

yang pasti 31 tahun disaat saya gak berniat dengar salah seseorang ibu 




tetangga bertanya umur menantu Pak Rusdi ini. 

Satu perihal yg menarik dari menantu Pak Rusdi ini, merupakan baju yang 

dikenakannya satu hari hari. Ibu muda ini senantiasa mengenakan pakaian tutup rapat 

sekujur tubuhnya terkecuali parasnya serta telapak tangannya. Ibu Muda 

beranak dua ini senantiasa kulihat menggunakan jilbab yg lebar serta pakaian 




yg panjang longgar sampai mata kaki, bahkan juga sepasang kakinya selalu 

kulihat menggunakan kaos kaki kadang-kadang berwarna krem atau 

putih. Memang saya tidaklah terlalu memperdulikan menantu Pak Rusdi 

yg terlihat alim itu, tapi bila saya pergi kuliah, saya sering 

berjumpa Mbak Nurul pulang dari berbelanja di pasar. Tiap-tiap kali 

bersua, Mbak Nurul senantiasa menyapaku ramah serta melempar senyum 

manisnya yg membuat saya mengetahui Mbak Nurul memiliki wajah wajah 

yg cantik. Muka wanita tetanggaku yg senantiasa terbalut jilbab lebar 

ini menyerupai sekali dengan aktris Marissa Haque. 

Sampai siang itu. Faiz, anak pertama Mbak Nurul yg seringkali bermain ke 

tempat kostku, tertidur di kamar kostku sesudah dia capek bermain. Aku 

biarkanlah bocah lelaki yg baru berumur 4 tahun ini lelap dalam 

tidurnya, sesaat saya mengutak-atik computer yg kebetulan rusak di 

kamarku. Sesudah mengutak atik komputerku sejenak, saya harus 

beli sejumlah kabel baru. Disaat saya ambil langkah menjurus pintu 

bermaksud beli kabel-kabel itu, saya dengar ketukan serta nada salam 

seseorang wanita di pintu. Akupun buka pintu sembari menjawab 

salam, serta saya tertegun disaat nyatanya Mbak Nurul yg berada pada depan 

pintu kostku dengan muka pucat serta kelihatan capek. Ini siang dia 

memakai jilbab putih lebar dengan jubah biru bermotif bunga serta 

kaus kaki krem yg membungkus ke-2 kakinya. 

“Maaf dik.. lihat Faiz anak saya, tidak?.. saya udah kemana-mana 

mencarinya tapi tidak ada. ”tanya Mbak Nurul terdengar cemas 

Saya tersenyum dengar kecemasannya 

“Ada kok mbak, lagi tidur di kamar saya” 

Mbak Nurul menarik nafas dalam-dalam 

“Syukurlah…biar saya mengambil saat ini ” 




“Terserah, Mbak Nurul, ”kataku sembari ambil langkah masuk dikuti wanita 

berjilbab ini, mataku pernah melirik ke dada Mbak Nurul yang 

montok, membuat kembali terlintas kemulusan buah dada montok yang 

telanjang di dada ibu muda ini waktu kuintip 1 minggu kemarin. Saya menelan 

ludah lihat dada Mbak Nurul yg tertutup jilbab putih lebar 

itu, kelihatan demikian montok mengundang hasrat. 

“Tuh.. masihlah tidur”kataku sembari menunjuk Faiz yg tengah lelap di 

atas tempat tidurku.. 

Sekejap muka cantik Mbak Nurul kelihatan bimbang lihat anak pertamanya 

itu lelap dalam tidurnya. “Mungkin saya nitip anak saya dulu 

dik.. kasian kelihatannya dia lelap sekali tidurnya, kelak sore aku 

mengambil.. ”desisnya lirih 

Saya tersenyum mengangguk, tetapi sedetik lalu saya ingat saya harus 

MBAK NURUL


beli kabel buat komputerku. 

“Nggak ayah mbak, tetapi tidak lama saya ingin pergi beli kabel, bisa aku 

meminta mbak di tempat ini dahulu tidak lama? ” tanyaku”sampai saya kembali” 

Mbak Nurul tersenyum selanjutnya mengangguk, tapi muka cantiknya tampak 

kuyu letih. 

“Mm.. Mbak Nurul kelihatannya letih yah.. Supaya saya buatkan minum buat Mbak 

Nurul tidak lama, Mbak khan tamu didalam rumah ini, ditambah lagi baru pertamakali 

bertandang, ” kataku spontan. 

Muka yg terbalut jilbab putih lebar itu tersenyum 

“Terserah adik.. mbak memang haus” 

Gak berapakah lama lalu, saya ambil suatu gelas yg saya tuangi 

dengan syrup ABC jeruk dan air dingin dari kulkas.. 

Birahiku semakin liar bergolak, disaat tanganku bertambah lebar 

mengungkap sisi atas jubah Mbak Nurul yg terbuka itu. Belahan 

payudara Mbak Nurul yg montok itu membuatku kemaluanku kian 

mengeras serta mataku seperti gak berkedip lihat keindahan di dada 

wanita berjilbab ini. Mataku lantas mulai lihat, BH warna krem yang 

membungkus sepasang payudara Mbak Nurul, waktu saya menyingkapkan 

bertambah lebar sisi dada jubah yg digunakan wanita berjilbab ini. 

Lalu jubah yg digunakan Mbak Nurul saya tarik ke bawah sehingga 

sisi atasnya tertarik kebawah melalui pundaknya, karena itu tersembulah 

sepasang buah dada Mbak Nurul yg montok serta mulus 

mengundang hasrat. Buah dada Mbak Nurul itu masihlah ketat terbungkus Bh wrana 

krem yg dipakai wanita berjilbab ini. 

“Ooohh.. Mbak Nurul…montoknya”desisku sembari meredam birahi yang 

semakin menggelegak. Mataku liar lihat gundukan buah dada Mbak Nurul 

yg masihlah tertutup BH warna krem. Lalu dengan nafsu yg kian 

menggelegak, tanganku menarik cup BH itu ke atas yg membuat buah 

dada ibu muda ini gak tertutup lagi. 

“Glek.. ohh.. Mbak Nurul…. ”desahku meredam birahi lihat payudara 

Mbak Nurul yg kini 

telanjang didepannya. Payudara telanjang di dada wanita berjilbab ini 

demikian indah memiliki bentuk. Walau Mbak Nurul udah beranak dua, namun 

sepasang buah dadanya masihlah kelihatan kencang. Kulit Mbak Nurul yang 

putih mulus serta puting susu kecoklatan yg kelihatan mulai tegak 

membuat buah dada wanita berjilbab ini semakin mengundang hasrat nafsuku. 

Dengan gemetar tanganku coba menjamah buah dada ibu muda 

berjilbabvini. Saya seperti gak yakin sanggup menjamah payudara seorang 

wanita alim seperti Mbak Nurul, yg keseharian kulihat selalu 

tutup rapat sekujur tubuhnya dengan jilbab yg lebar serta jubah 

panjang yg longgar. Tapi disaat tanganku rasakan kehangatan dan 

kekenyalan payudara Mbak Nurul yg montok, tubuhku mengigil menahan 

birahi semakin menggelegak. Lalu dengan penuh nafsu 

tanganku mulai meremas-remas payudara montok yg telanjang 

itu. Sepasang payudara yg sekian lama ini tersembunyi dibalik jubah dan 

jilbab lebar yg senantiasa dipakai Mbak Nurul kesempatan ini ada dalam 

remasanku yg semakin liar, “Mmm.. Mbaak Nuruulll…mmmm…”desisku 

sambil mempermainkan puting susu kecoklatan di dada Mbak Nurul 

dengan jari-jariku. Saya rasakan puting susu ibu muda yg aku 

pelintir ini kian 

merasa tegak serta mengerasi. Nafasku mengincar jalang, tubuhku menggigil 

meredam birahi menggelegak disaat tanganku bermain di dada telanjang 

wanita berjilbab ini. Sejumlah lama saya meremas-remas buah dada Mbak 

Nurul yg telanjang itu dengan tanganku, sebelum saya mulai 

menjilati payudara wanita berjilbab itu dengan lidahku dan 

menciuminya penuh nafsu. 

Saya rasakan sepasang buah dada Mbak Nurul yg telanjang itu kian 

kencang mengeras disaat saya menciuminya serta menjilatinya, bahkan 

disaat saya mengulum puting susu yg kecoklatan itu saya sempat 

kaget oleh rintihan dari mulut Mbak Nurul. Saya memandang muka Mbak 

Nurul yang 

masihlah terbalut jilbab putihnya itu, tapi saya lihat parasnya masih 

lelapdalm tidurnya cuma bibirnya memang mulai mendesah serta mengeluh. 

“ohhh.. Mbak Nurul mulai terangsang…”desisku lihat kondisi wanita 

berjilbab ini. 

Desahan yg keluar dari bibir Mbak Nurul membuatku nafsu birahiku 

semakin liar. Mulutku semakin liar menciumi serta menjilati payudara telanjang 

didada wanita berjilbab ini. Puting susu yg kecoklatan itu saya kulum 

serta saya hisap dengan bibir serta mulutku, membuat desahan Mbak Nurul 

semakin seringkali terdengar. Birahiku bertambah merasa menggelegak jalang 

dengar rintihan serta desahan wanita berjilbab ini. Pernah terbayang 

kemarin, Mbak Nurul kelihatan demikian anggun dengan jubah dan 

jilbab lebarnya. Masa itu saya cuma menelan ludah lihat tonjolan 

montok di dada yg tertutup jilbab lebar itu. Tapi waktu ini, payudara 

wanita berjilbab itu bisa saya nikmati sepuas 

birahiku. 

Lumayan lama saya memuaskan nafsuku pada ke-2 payudara montok Mbak 

Nurul yg telanjang tiada penutup itu. Saya lihat Mbak Aan semakin 

jalang mendesah serta mengesah dalam tidurnya tiap-tiap kali saya menghisap 

serta menjilati serta menciumi ke-2 buah dadanya yg montok mengiurkan 

itu. Hilang ingatan.. baru pertama kesempatan ini saya lihat seseorang wanita berjilbab 

mengesah demikian jalang dan 

liar, oleh birahi yg mencengkeramnya. 

Sesudah saya bahagia dengan payudara Mbak Nurul, mataku berpindah menatap 

sisi bawah badan ibu muda berjilbab ini. Saya lihat walapun 

seringkali, Mbak Nurul menggeliat serta mengejang meredam rangsangan 

birahi dariku, tapi ujung jubah yg dipakai Mbak Nurul tidak 

sampai terungkap, Sisi bawah Mbak Nurul masihlah rapi tertutup oleh 

jubah panjang yg dipakainya hingga cuma kelihatan kakinya yang 

terbungkus kaus kaki warna krem. Sekejap terlintas dalam benakku, rasa 

penasaranku sekian lama ini yg membuatku mau mengungkap jubah yang 

digunakan Mbak Nurul. Perlahan-lahan lalu saya mendekati kaki Mbak Nurul 

yg masihlah tertutup jubah yg dipakainya. Dengan sedikit 

gemetar, tanagnku terulur mengungkap jubah biru kembang yang 

digunakan Mbak Nurul dengan. Jantungku berdegup kencang disaat jubah itu 

mulai saya singkap ke atas, mataku mulai lihat sepasang betis Mbak 

Nurul yg indah memiliki bentuk. Sepasang betis yg indah ini masih 

terbungkus kaus kaki warna krem yg agak tipis. Tanganku semakin 

gemetar disaat ujung jubah biru itu saya singkap bertambah ke atas 

telusuri kaki Mbak Nurul. Mataku semakin jadi membesar lihat ujung jubah 

yg tengah saya tarik ke atas itu mulai melalui lutut waniat 

berjilbab ini. Saya baru mengerti, nyatanya kaos kaki katun yg dipakai 

Mbak Nurul cukuplah panjang, hampir seluruhnya betisnya tertutup oleh kaus 

kaki krem yg dipakainya. Nafasku semakin mendengus kasar meredam nafsu 

birahiku waktu ujung jubah itu saya singkap ke atas melalui kedua 

lututnya, serta mataku hampir gak berkedip lihat keindahan yang 

terpampang di balik jubah yg saya singkap bertambah ke atas. Akhirnya 

ujung jubah biru yg sebelumnya rapat tutup badan ibu muda ini 

terungkap sampai ke pinggangnya. Sepasang kaki wanita berjilbab itu 

sekarang tidak akan tertutup jubah panjang itu. 

Lihat tingkah Mbak Nurul yg demikian merangsang menggairahkan, aku 

gak sanggup meredam gelegak birahiku. Saya lekas turunkan celana 

training bersama celana dalamku, hingga mencuatlah batang penisku 

yg besar serta panjang dan tegak mengeras kemerahan. Perlahan-lahan 

ke-2 kaki Mbak Nurul kutarik melebar, hingga ke-2 pahanya 

terpentang. Ke-2 lututku melebar di samping pinggul wanita berjilbab 

ini selanjutnya tangan kananku mendesak pada karpet, pas selain tangan 

Mbak Nurul, hingga saat ini saya ada dalam urutan setengah 

merangkak diatas wanita ini. Tangan kiriku memegang batang 

penisku. Perlahan kepala penisku kuletakkan pada belahan bibir 

kemaluan Mbak Nurul yg udah basah itu. Kepala penisku yg besar 

itu kugosok-gosok dengan berhati-hati pada bibir kemaluan wanita 

berjilbab tetanggaku ini. Terdengar nada erangan perlahan-lahan dari mulut 

Mbak Nurul serta badannya agak mengeliat, tetapi matanya masihlah tetap 

tertutup. Pada akhirnya kutekan perlahan kepala kemaluanku membelah 

bibir kemaluan ibu muda berjilbab yg cantik ini. 

Saat ini kepala kemaluanku terjepit pada bibir kemaluan Mbak 

Nurul. Dari mulut wanita berjilbab ini masih terdengar suara 

mendesis perlahan-lahan, namun badannya terlihat mulai 

resah, terlihat Mbak Nurul mulai sadar. Saya tak ingin mengambil 

kemungkinan, sebelum Mbak Nurul sadar, saya semestinya masukkan penisku 

ke kemaluan ibu muda tetanggaku ini. 

Dengan pemberian tangan kiriku yg selalu menuntun penisku, kutekan 

perlahan tetapi tentu pinggulku ke bawah, hingga kepala penisku 

mulai menerobos ke lubang kemaluan wanita berjilbab ini. 

Terlihat sesaat ke-2 paha Mbak Nurul bekerja melebar, seakan-akan 

gak sanggup menyimpan himpitan penisku ke lubang kemaluannya. 

Badannya tak diduga mulai bergetar menggeliat serta selanjutnya ke-2 matanya 

mendadak terbuka, terbelalak bingung, memandangku yg sedang 

bertumpu di atasnya. Mulutnya terbuka seolah-olah dia siap untuk 

berteriak. Dalam waktu cepat saya memagut bibir Mbak Nurul untuk mendekap 

mulutnya biar jangan sampai berteriak. Karena 

 BODY SEMOK


gerakanku yg tak diduga itu, urutan berat badanku tidak bisa kujaga 

lagi, oleh karena itu seluruhnya berat pinggulku langsung mendesak ke bawah, 

hingga tidak bisa di hindari lagi penisku menerobos masuk ke dalam 

lubang kemaluan Mbak Nurul dalam waktu cepat. 

Baru sesaat saya lunglai, saya tersentak disaat saya rasakan tubuh 

Mbak Nurul bergetar hebat, selanjutnya tiada saya kira tangannya memelukku 

kuat-kuat serta ke-2 pahanya melingkar memeluk pinggangku dengan 

ketat. Wanita berjilbab ini memiawik kesenangan disaat kurasakan 

penisku yg masihlah terjepit dalam kemaluannya merasa tersedot-sedot 

sebelum pada akhirnya terguyur cairan hangat yg membasahi batang 

penisku. . “Ahhh.. sssahhhh…enaaaaak…a hhhhhhh”pekik Mbak Nurul 

yg masihlah berbalut jilbab putih sembari memelukku tubuhku kuat- 

kuat. Rupanya wanita berjilbab ini telah tiba pada puncak 

kenikmatannya. Sejenak saya rasakan ibu muda berjilbab ini 

dalam orgasme sampai pada akhirnya ke-2 tangannya yg sebelumnya memelukku 

terkulai lemas serta ke-2 kakinya yg sebelumnya menjepit pinggangku 

kembali tergolek lemas. Saya lantas lekas mencabut kemaluanku dan 

terlentang di sisi Mbak Nurul yg terpejam kesenangan. 

Sejenak situasi sunyi, cuma terdengar nafasku serta nafas Mbak 

Nurul yg berangsur normal. Tapi sejenak lalu aku 

dikejutkan oleh Mbak Nurul yg tak diduga menjerit histeris. Aku 

tergagap bangun serta kulihat wanita berjilbab ini duduk dengan 

menatapku penuh kedengkian serta kemarahan, bibirnya kelihatan gemetar 

dengan muka yg merah padam. Tubuhnya lantas kelihatan menggigil hebat 

dengan nafas yg mengincar. 

“Kenapa Mbak?.. tidakkah Mbak Nurul ikut pula nikmati?? ”ujarku 

sembari tersenyum penuh makna terhadap wanita tetanggaku ini 

“Tidaaaaaaaaaaaak..!!!!!!!! ”pe kik Mbak Nurul membuatku kaget. 

Tetapi belumlah sempat saya berkata kembali, tak diduga Mbak Nurul telah 

bangun selanjutnya membereskan jilbab serta busananya dengan tergesa- 

gesa. Saya cuma sanggup memandangnya disaat wanita berjilbab ini 

lalu lari keluar dari rumahku. Muka cantiknya kelihatan merah 

padam, serta saya lihat air mata mengalir telusuri pipinya. 

Sejenak saya termangu-mangu melihat kibaran jilbab putih yang 

lebar yg digunakan Mbak Nurul, waktu ibu muda ini lari keluar dari 

rumahku menuju tempat tinggalnya. Sesudah wanita berjilbab itu hilang dari 

pandanganku saya menyeringai bahagia.. 

“Ternyata saya gak cuma sanggup lihat keindahan badan yg selalu 

tertutup jilbab serta baju panjang itu, bahkan juga saya juga mampu 

menikmatinya.. hehehehe.. ”bisik ku sembari terkekeh. 

Saya masihlah terbenam dalam lamunanku disaat pada akhirnya saya dikagetkan 

nada Faiz yg rupanya bangun dari tidurnya di kamarku. 

“Oom Faiz ingin pulang ” tukasnya. 

Saya tersenyum melihat anak sulung Mbak Nurul ini. . 

“Ya berhati-hati yah.. salam buat ibumu.. ibumu memang 

cantik, mulus, sintal, serta hebat gemilang, cah 

bagus ….. hehehehehehe!! ”kataku sembari terkekeh membuat bocah cilik 

ini terheran-heran.