SEO page contents SEO page contents SMK BANDUNG ~ VIDIO SEX KUNJUNGI KAMI LEBIH BANYAK VIDEO YANG MENARIK HANYA DI WWW.GAJAHQQ.COM DARI AYO BURUAN KUNJUNGI WEBNYA YA NANTI KAMI AKAN SELALU UPDATE :D

Bonus 10% untuk member baru

Wednesday, December 5, 2018

SMK BANDUNG

SMK BANDUNG NGENTOT


VIDIO SEX - Akan tetapi entahlah kenapa, beberapa minggu ini istriku tampak simpel sekali geram, hingga disaat saya inginkan pelepasan beban lewat seks sering tidak sukses. Perihal ini bikin konsentrasiku dalam pekerjaan dikit terganggu. Memang untuk kita banyak lelaki, pelepasan seks senantiasa jalan pertama yang kita tempuh dalam kurangi beban pikiran, apabila gak tersalurkan maka dapat mengganggu semangat serta pikiran kita. Serta perihal tersebut yang saya alami beberapa minggu terakhir. 




Ditambah lagi bulan-bulan ini merupakan bulan saat hari raya lebaran yang manakah di mana semua usaha baik itu besar atau kecil memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Dan ditempatku ada, keadaannya terbalik hingga dorongan yang saya terima bertambah berat serta membuatku kadang-kadang mesti membebaskan semua beban itu dengan lakukan masturbasi dikamar mandi, sebab istriku sendiri keliatannya tengah mempunyai masalah di tempat kerjanya.


Akan tetapi seluruhnya selesai disaat hari itu, hari kamis. Di mana saya pulang kerumah seperti biasa saat waktu 19:00. Saya sampai di rumah, selesai memarkirkan mobilku, saya berjalan masuk serta berjumpa dengan istriku yang baru pulang dari kerja. Kami berciuman dipipi sesaat lantas saya masuk ke dalam kamar buat berpindah kemeja. Lantas akupun mandi buat beri kesegaran diri dari semua kepenatan yang menglingkupiku. Selesai mandi, di luar terdengar nada orang ketawa serta selesai saya keluar saya memandang rekan wanita adik istriku hadir bertandang. Gadis itu bernama fenny, yang tinggal beberapa rumah dari rumahku ini.


“Malam mas…?”, sapa fenny padaku.

“Malam fenny, pa kabar…?”, saya balik ajukan pertanyaan.

“Baiiiik sekali mas. Memang bagaimana mas kondisi kantor? Kok sepertinya tegang sekali begitu ya…?”, bertanya fenny padaku sebab melihatku kusut biarpun sudah tuntas bersihkan diri.

“Gitu dech, namanya kantor tentu teganglah..”. Jawabku singkat.

Gak berencana, saya memerhatikan fenny yang masih tetap memanfaatkan kemeja kerjanya. Dia nampak demikian cantik, ditambah lagi fenny adalah sekretaris direksi disalah satu perusahan IT populer di Ibu kota. Akan tetapi seluruhnya saya kesampingkan. 




Saya mendekati istriku yang waktu itu tengah rubah kemeja, selesai tuntas mandi. AKu peluk ia dari belakang serta mulai menciumi lehernya yang disebut salah satunya titik lemahnya, akan tetapi bukan gairah yang kudapatkan justru dampratan yang membuatku geram. Dia mendorongku serta mengemukakan kalau dia tengah tidak mood buat melayaniku, karena itu akupun pergi serta duduk dihalaman rumah sembari merokok buat menghilangkan emosi yang membara di dalam hati.


Saya duduk menyendiri sembari nikmati bir yang saya bawa juga dari dalam sembari merokok. Memandang kelangit yang gelap, coba mengandaikan bagaimana kehidupanku di saat mendatang. Saya yang pada intinya merupakan lelaki yang setia, gak dapat berfikir apabila mesti berpisah dengan istriku, serta hidup menyendiri. Benar-benar suatu bayangan yang senantiasa kutepis.


Akan tetapi bayangan akan hal demikian bertambah mendekati fakta, seluruhnya di dukung dengan situasi istriku yang tengah naik daun serta penerimaan yang tambah besar daripadaku, atau dia sudah memperoleh rekan pria yang lainnya. Pikiran2 tersebut yang senantiasa menghantuiku sampai kini. Sebab terlampau repot dengan pikiranku sendiri sampai gak mengerti hadirnya fenny yang duduk didepanku. Saya kaget disaat fenny memanggilku dengan cukuplah keras.


“Mas…!!!”.

“Eh ya, sori tak denger…?!”, kataku kaget.

“Ih mas arbi, melamun senantiasa tuch..?”, kata fenny kembali.

“Iya, sory ya. Memang ada apakah fen..?”, tanyaku kembali kepadanya.

“Gpp mas, keliatannya mas arbi pusing sekali, kusut begitu..?”.

“Biasalah banyak masalah…?!”.

“EMang fenny dapat membantu apaan…?”, kata fenny minat.


Saya pernah kaget dengar pengakuan fenny, akan tetapi saya selekasnya menjawabnya,


“Ga perlu, kok tak langsung pulang mengapa fenny..?”, tanyaku balik.

“Hehehehe… di rumah tidak ada orang, feny takut sendirian, pulangnya entar nunggu ibu..”, kata fenny malu2.

BANDUNG NGENTOT


Sesudah itu saya ambil minumanku serta meminum, tetapi disaat saya menengok rok span fenny terungkap serta menunjukkan kehalusan pahanya yang putih, membuatku langsung terangsang. Lantas saya kembali bertopang serta menyalakan kembali rokokku, coba menghilangkan semua gairah yang muncul tak diduga. 

Lantas istriku serta adiknya keluar dari di rumah serta berpamitan padaku buat keluar sesaat mall, buat berbelanja keperluan bulanan. AKu mengangguk, sesaat adik iparku bicara pada fenny memintannya menanti jikalau ingin, jikalau tidak turut saja. Sesaat fenny menjawab nunggu saja. Tuntas itu istriku serta adiknya pergi tinggalkan rumah.

Saya berkata pada fenny, jikalau membutuhkanku saya ada di dalam. Lantas saya pergi tinggalkan fenny yang masih tetap duduk di luar sembari bermain dengan HPnya. Saya masuk ke dalam, tetapi saya bersembunyi diruang tamu dekat gordin, buat melihat lebih dekat fenny yang memang membelakangi gordin, hingga akan nampak lebih jelas. 

Ditambah lagi disaat fenny melepas blasernya, bloush kerjanya yang memliki renda pada daerah kancing, dengan warna yang tidaklah terlalu jelas tetapi menunjukkan keindahan badan mungil fenny. Saya gak tahan kembali, karena itu akupun selekasnya pergi tinggalkan ruangan tamu serta ketujuan kamarku. Penisku telah demikian tegangnya, selang berapa saat terdengar nada panggian fenny padaku,

“Mas..mas arbi…mas..?”.

“Apa fenny..??”, tanyaku sembari buka pintu kamarku.

“Mas, fenny numpang minum ya..?”.

“Ya..?”, jawabku singkat.


Memandang nanar badan fenny yang indah, ditambah lagi kala itu dia gak memanfaatkan kembali blasernya, dengan bloush yang tipis hingga memperlihatkan badan indah> Bra warna biru yang tercetak jelas membuatku bertambah gak bisa gairahku sendiri, mungkin barusan gak demikian nampak sebab tertutup blasernya, akan tetapi saat ini seluruhnya demikian indah serta merayu.

Tuntas minum, fenny kembali ketujuan keruang makan di mana saya telah menantinya. Kami berjumpa serta fennypun tersenyum manis. Saya berdiri dimukanya, lantas fenny berjalan kembali disampingku. Ada kebimbangan di dalam hati berkaitan semuanya, pada gairah serta akal sehatku. Akan tetapi gairahkulah pemenangnya, karena itu dalam waktu cepat tangan feny saya cekal, serta dia kaget. 

Saya balik serta selekasnya menarik fenny ke dalam dekapanku. Fenny gak menantang cuma memandang penuh perasaan keterkejutan. Saya peluk fenny serta mencium bibirnya lembut, akan tetapi penuh gairah.

Fenny gak menantang cuma pasrah, sampai selanjutnya dia ikut oleh gairahnya sendiri serta membalas lumatanku. Tanganku gak berhenti demikian saja, meraba punggungnya, turun kebawah lantas meremas kuat bongkahan pantat yang bundar serta penuh punya fenny bertambah membuatku bertambah terangsang. Penisku yang benar-benar tegang melekat keras pada perut fenny, denyutan kuat penisku merasa demikian kuat diperut fenny bikin fennypun turut bergairah.


Tanganku berjalan bertambah liar, ketujuan kebagian depan badan fenny. Buka kancing bloushnya satu-satu sampai terbuka semua, serta menyelinap masuk kedalamnya, saya remas lembut payudara fenny yang mempunyai ukuran kira2 34 cup b itu. Tiap-tiap remasan yang saya kerjakan fenny merintih disela ciumanku, membuatku bertambah bergairah. Lantas tiada kusadari tangan fenny berjalan ketujuan selangkanganku, buka celanaku serta meremas lembut penisku yang sangat tegang.


Sesaat lantas, saya terkenang kalau yang kulakukan saat ini menyalahi peraturan serta saat itu ikut saya membebaskan ciumanku dan remasanku pada payudara fenny. Saya berjalan mundur sembari memandang penuh perasaan bersalah pada fenny yang telah turut terangsang oleh karenaku. Mukanya memerah, serta nafasnya juga mengincar bersamaan dengan gairah yang mencapai puncak.


“Maaf..maafin…aku fenny..maaf..”, kataku grogi.

“Maafin mas arbi, fenny, maaf…”, kataku bertambah kalut.

Akan tetapi tak diduga fenny menyentuh bibirku dengan jarinya, serta berkata lembut,

“Gpp kok mas. Fenny ketahui kok…”, kata fenny coba menenangkanku.

“Emang mas arbi kembali mau sekali ya…?”, bertanya fenny kembali.

“Iya, tetapi ya udahlah, gpp. Maafin mas ya fenny…?!”, kataku kembali.

“Mau tak fenny bantuin…?”, kata fenny lambat sembari menatapku tajam.


Saya kaget dengan jawabannya. serta memandang fenny seolah gak yakin dengan apakah yang barusan dia jelaskan. Fenny mendekatiku, lantas dia menarikku mendekat serta sembari berbisik ditelingaku, dia menciumku lantas. Dengan lembut, sampai pada akhirnya akupun membalas ciumannya.


Tangan fenny menuntun tanganku menuju dadanya, serta menempatkannya pada payudaranya, lantas menopang tanganku biar meremas payudaranya sendiri. Saya kerjakan, pertama dengan lembut lantas bertambah kuat serta penuh nafsu. Lantas, saya memeluk badan fenny dengan erat. Ciumankupun turun pada leher tahap fenny. Desahan lembut keluar dari bibirnya, sesaat tanganku buka kait penahan bra fenny, lantas menyingkapkannya serta tangankupun bersentuhan langsung dengan lembutnya payudara fenny. Desahan fenny menjadi erangan penuh gairah.


“Aaahh..aahh..mas….oohh…..”, erang fenny.


Tiada melepas bloush kerjanya, saya nikmati kelembutan serta keindahan badan fenny.


Waktu berlalu serta ciumankupun sudah berganti pada payudaranya, erangan serta gelinjang badan fenny bertambah keras serta kuat. Ditambah lagi tempatnya saat ini sudah duduk di atas pangkuanku dengan kaki terbuka lebar serta rok span yang terungkap sampai pinggulnya. Ciuman serta jilatanku pada payudara fenny membuatku merintih bertambah keras, ditambah lagi disaat jariku menggosok vagina fenny yang sudah basah serta cuma tertutupi oleh celana dalam mode thong punya dia yang sudah basah kuyub oleh cairan kepuasannya.

“Aaah..aahh..mass..aahh….aahh…”, erang fenny.


Selesai sesaat fenny kembali merintih panjang, serta saya langsung melumat bibirnya coba kurangi keluarnya nada erangan kuat fenny. Badan fenny menggelinjang hebat sembari memelukku erat2. Badan kami berhimpitan ketat.


Selesai sesaat lantas, fenny sudah tenang. Dia bebaskan pelukannya padaku, dia tersenyum manis serta berkata disela deru nafasnya,


“Hah..enak..sekali..mas..hah..hah..enakk..bang et, sekarang giliran hah..hah..fenny.”.


Dia berdiri dan selanjutnya menarik turun celana dalamku serta begitu terkejutnya ia disaat memandang penisku yang sangat tegang berdiri dengan kokohnya, penisku yang mempunyai ukuran sekita 15 cm gak demikian panjang akan tetapi diameternya yang gemuk membuat nampak besar. Fenny menggenggamnya penuh perasaan hati2 serta nafsu, selesai tergenggam, fenny mengocoknya perlahan-lahan serta membuatku yang telah sagnat terangsang semakin lebih simpel capai puncak gairahku. Eranganku mengeras bersamaan dengan kocokan fenny pada penisku.


Fenny mengangkut tubuhnya serta sembari menyingkapkan celana dalam mode thong punya dia saya tuntun penisku pas berdiri tegak di bawah bibir vaginanya. Fenny turunkan tubuhnya perlahan-lahan serta peniskupun membelah bibir vagina fenny, perasaan hangat serta basah dan denyutan kuat menegur penisku, benar-benar kesenangan yang telah lama saya mencari serta damba. Dengan satu pergerakan penisku tenggelam dalam liang vagina fenny, pijatan serta denyutan dinding vagina fenny benar-benar nikmat,

“Aaahh..mas…aahh….enakk.bangett..aahhh”.


Selesai berdiam diri menyesuaikan, fenny lantas bergoyang dengan lembut maju mundur, memutar serta turun-naik, disamping itu penisku seperti dipelintir serta dan dipijat lembut oleh dinding vagina fenny, bikin cuma gak sampai 2menit telah merintih panjang.


“Aaahh..aahh.fenny…..fenny…aahh…aku..mauu..k eluarr..aahh..aahh..”, erangku.

“Aaahh..aahh..keluarrinn..keluariinn..mas..aahh..a ahh..enakkk.bangett..”.


Fennypun bertambah mainkan tekniknya sampai akupun merintih panjang, sembari memeluk badan fenny penisku berkedut kuat memuntah sperma berkali2 dalam liang vagina fenny. fennypun bertambah liar bergoyang di atas penisku. Sesaat pijatan serta remasan dinding vagina fenny bertambah liar memberi perasaan nikmat yang tanpa tara.


Perasaan nikmat yang tanpa tara itu kembali menguasaiku kala, selesai tuntas mencpai puncaknya fenny gak berhenti justru bertambah liar bergoyang. Tak diduga fenny memelukku erat dibarengi dengan gelinjang serta kejangan liar tubuhnya, kamipun berciuman panas. Sesaat fenny bertambah kuat utamakan vaginanya sampai penisku tenggelam semua. Perasaan nikmat itu memang benar-benar benar-benar.


Kami berpelukan sesaat sampai seluruhnya menyurut, serta fenny yang pertama membebaskan pelukannya serta sembari menggenggam wajahku, dia berkata,


“Mas..hah..hah..enak sekali. Terima kasih mas, enak sekali rasanya…hah..hah..”.

“Iya, saya ikut enak. Terima kasih fenny, enak sekali. Mas bahagia sekali..”.

“Hihihihi…mas arbi nakal ikut ya.”, kata fenny yang berdiri, lantas membenarkan kembali celana dalamnya dan selanjutnya dia bersimpuh dihadapanku.

Dia pegang penisku yang masih tetap tegang itu serta mengelusnya, lantas menjilatinya dari buah pelirku s/d kepala penisku.

“Ahh..enak fenny, enak..ahh.. Maaf ya barusan saya keluar duluan…?”, kataku.

“Emmhh..gpp mas, jikalau mas keluar kembali ikut gpp kok.”, kata fenny yang lantas mengulum penisku.


Dia menjepitnya dengan bibir kurangnya serta menaik turunkan kepalanya disamping itu lidahnya menjilati kepala penisku dan fenny lakukan hisapan lembut pada penisku. Kombinasi dari seluruhnya benar-benar memberi kesenangan padaku. Fenny membebaskan kulumannya serta kembali mengocok penisku dengan lembut, lantas mengulumnya kembali, akupun mengerang2 keenakan. 

Fenny lakukan itu berkali-kali, serta di menit ke-3 saya merintih keras, serta peniskupun mengembang bertambah besar serta tak diduga penisku menyemprtokan sperma di dalam mulut fenny, fenny yang jelas tanda-tanda saya memperoleh puncak kenikmatanku gak membebaskan kulumannya justru bertambah kuat menghisapnya.

“Aaah..aahh..fennyy..ohh…fennyy…aahhh..croot.c roott..aaahhh..”.


Seringkali semprotan di dalam rongga mulut fenny, sampai ada sekian banyak tetes spermaku yang keluar disela bibir kurangnya yang tengah mengulum penisku. Fenny membebaskan kulumannya serta sembari bersimpuh dia menelan spermaku yang penuhi mulutnya. Sesudah itu, fenny saya membantu berdiri serta dia merapikan dianya sendiri yang awut-awutan, dimulai dengan bloush kerjanya s/d roknya.

Sesaat sesudah itu, feny sudah tuntas berbenah serta kembali duduk dihalaman depan, bersama-sama denganku.

“Fenny, tak kekamar mandi…?”, tanyaku kepadanya.

“Gpp mas, fenny baik2 saja kok. Terima kasih ya mas..?!”, tutur fenny padaku.

“Iya sama2…”, jawabku sembari tundukkan kepala.


Pas sesudah itu, istriku serta adiknya pulang dari mall dekat rumah. Serta kondisi rumah kembali ramai seperti biasa.

Tetapi, yang tidak serupa merupakan suasan hatiku yang sudah memperoleh kenikmatan dari fenny, rekan adik iparku sendiri. Fenny nampak lumayan kusut dengan keringat yang mulai banyak muncul disekujur tubuhnya, sesaat sisa spermaku yang pernah berkaitan payudaranya juga gak dibuat bersih. Tiada yang berganti, cuma menurunnya beban hati saja.

0 comments: